Dari sekian keindahan yang ada di dunia ini salah satunya adalah Tuhan menciptakan hawa (wanita) sebagai pelengkap pasangan adam (lelaki). Karena keindahan itulah wanita merupakan makhluk yang istimewa bagi kaum Adam.
Hotel gray cabang kota Wigan.
Sudah seminggu berlalu semenjak aku dan fenny berlibur di kota Wells.
Kini aku kembali ke kesibukkan di gray hotel sama seperti sebelumnya. Sebagai kepala pelayan bagian manager tentu tugasku meliputi banyak hal.
Bahkan siang ini saja aku harus memastikan service para pelayan hotel agar dapat memuaskan para pelanggan.
Ruang head of butler
Neth..neth.. (bunyi telpon kantor)
"Iya hallo"
"Selamat siang Pak, mohon maaf di lobi ada orang yang sedang mencari Bapak", ujar salah satu receptionis hotel.
"Siapa?"
"Dia mengaku teman kuliah bapak dulu, namanya Janeta Albert"
"Apa? ... Emhh.. yasudah antar dia keruangan saya"
Dalam benaknya kini, eger kebingungan mendengar nama janeta yang tampak tak asing baginya itu. Kemudian meminta receptionis itu mengantarkan ke ruangannya.
Mungkinkah dia?..., Sambung eger dalam hatinya.
Tok tok tok
"Masuk" ujar eger dibalik pintu yang terketuk.
Kemudian pintu itu terbuka dan muncullah seorang wanita dengan rambut hitam panjang memasuki ruangan eger.
Kurang lebih satu jam berlalu pintu ruangan eger terbuka dan yang bernama Janeta itu pun keluar dari ruangannya.
Huh...
Eger menghela nafasnya sejenak sembari merilekskan badannya pada kursi empuk di ruangannya.
Tidak pernah aku sangka. Dia akan menemuiku kembali. Setelah sekian lama kami tidak bertemu.
Mungkinkah, karena pertemuan kami di Wells kala itu ya?.
Meski begitu, aku rasa... Semuanya sudah terlambat sekarang.
Jangankan kembali padanya, untuk menemui orang tuaku saja sudah sampai setengah mati.
Andai saja... Dulu kau tidak egois dan tetap berada disampingku.
Mungkin aku masih bisa bersamamu dan tak terjebak oleh situasi sulit seperti ini.
Tak lama kemudian, eger keluar dari ruangannya mengendarai mobil untuk menghirup udara segar. Tanpa sengaja dia melihat Janet sedang kesulitan di jalan karena mobilnya yang mogok. Mau tidak mau eger pun membantu Janet menelponkan tukang bengkel untuknya. Kebaikan eger membuat Janet terharu kala itu, dia tersenyum dalam diam sembari mengerutkan bibirnya.
Kira-kira 1 jam mobil Janet berhasil diperbaiki. Meski sedikit sungkan, sebagai ucapan terima kasihnya. Janet menawarkan makan malam bersama malam nanti.
Pada awalnya, eger sedikit enggan menerima ajakan Janet. Namun ternyata, dia menerima juga ajakan tersebut.
Aku rasa, tidak apa-apa untuk kali ini saja. Lagipula, aku hanya makan malam. Fenny juga sedang berangkat ke London selama seminggu untuk menemui keluarganya.
Semoga saja ini memang tidak apa-apa!
Meski eger sedikit ragu, dia akhirnya menerima ajakan Janet kala itu. Mereka bertemu di bar Luiz pukul 19.00 yang merupakan tempat bagi kalangan elite di kota Wigan.
Pada awalnya aku masih merasa bingung. Kenapa disaat aku sudah bersama dengan Fenny mereka semua harus bermunculan di hadapanku. Terutama Janet! Dia adalah salah satu wanita yang pernah hadir di hatiku. Karena alasan yang tak masuk akal dia memutuskan hubungan kami. Meski sejak awal aku tahu, bahwa alasannya sudah pasti. Dia tak mampu menghadapi kenyataan bahwa aku kekasihnya saat itu berasal dari kalangan bawah.
Meski begitu, kenapa dia datang lagi padaku saat ini? Terutama siang tadi.
"Stevan, ini aku Janet. Kau masih mengingat diriku?"
"Ah.. ya.. aku masih ingat ko, Silahkan duduk"
"Mhhm.. terima kasih.."
"Stev.. an.. aku.. aku mau minta maaf bila dulu aku pernah menyakitimu. Aku tau, bahwa aku dulu sangat egois dan kekanak-kanakan. Tapi sungguh.. cintaku padamu tidaklah palsu stev!"
Mendengarnya mengatakan hal demikian hatiku menjadi campur aduk. Aku hanya bisa bilang tidak apa-apa dan lupakan masa lalu. Namun.. ternyata Janet datang bukan untuk melupakan tentang masa lalu.
"Tidak!!!... Aku tak ingin melupakan masa lalu. Bahkan sampai saat ini pun aku masih sangat mencintaimu!. 5 tahun ini aku membohongi diriku dengan status sosial dan kehormatan keluargaku. Namun.. hati ini selalu merasa hampa stev.."
"Janet.. kuucapkan terima Kasih atas cinta yang kau jaga untukku selama ini. Tapi maaf, saat ini aku sudah bersama dengan wanita lain"
Setelah aku mengatakan hal tersebut, Janet hanya terdiam dan tersenyum mencoba memahami diriku. Kemudian dia pamit pulang setelah pembicaraan terakhir kami.
Sampai saat ini pun aku masih canggung sebenarnya. Tapi, harus aku akui. Aku pun sedikit lega mendengar pernyataan dirinya. Awalnya kukira.. dia tak pernah mencintaiku.. dan hanya akulah yang mencintainya. Ternyata, aku memanglah tidak salah mencintainya dulu.
Perasaan diriku saat itu menimbulkan hasrat jiwa yang terpendam bangkit kembali. Aku tak pernah tau, pertemuanku dengan Janet kembali. Akan membawa petaka bagi kehidupan baru yang aku jalani.
🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁
Disisi lain Fenny yang berada di London sedang melakukan pertemuan dengan keluarga grayers di mansion pribadi mereka.
Di ruang makan sedang terduduk barisan rapi keluarga grayers mulai dari kakek , nenek, kepala keluarga grayers, istri pertama, istri kedua, 3 orang putra dan 3 orang putri termasuk Fenny.
Keluarga grayers adalah salah satu kolongmerat di kota London ke 5 setelah 4 keluarga kerajaan. Banyak dari sektor dunia usaha keluarga grayers mendominasi kebutuhan keluarga kerajaan baik itu industri pangan, sandang serta bisnis hotel yang dikelola oleh keluarga grayers banyak mendapatkan dukungan oleh kerajaan. Tak heran bisnis mereka berkembang pesat seantero Inggris dari turun temurun hingga generasi berganti.
Hari ini tepat hari pertama fenny pulang ke rumah setelah dua bulan berada di Wigan karena pengasingan.
Seyogyanya, pengasingan adalah sebuah istilah hukuman untuk salah satu anggota yang membantah perintah kepala keluarga grayers. Saat itu fenny ngotot tidak ingin jodoh hidupnya diatur oleh keluarga grayers. Oleh karena itu dia rela menerima hukuman pengasingan hidup diluar London tempat termewah kedua setelah istana kerajaan yang dimiliki oleh keluarga grayers tersebut.
Pagi hari yang lalu sebelum acara makan malam keluarga.
Bertempat di ruang kantor kepala keluarga grayers yaitu Joseph Vincent Strength grays.
"Ayah, aku datang kemari menemui untuk meminta maaf. Aku menyadari kesalahanku karena mempertahankan edrik, merupakan hal buruk yang membuat malu keluarga. Aku sangat menyesal ayah, tapi sungguh aku memanglah belum siap menikah untuk tahun ini. Aku mohon untuk ayah mengerti keadaanku ini"
Fenny berdiri menundukkan kepalanya sembari memohon maaf kepada ayahnya tersebut yang terduduk di meja kerjanya.
Rupanya, Joseph grays bukanlah orang yang kejam pada anak-anaknya. Bahkan untuk fenny yang merupakan anak tirinya pun dia masih bisa mentolerir kesalahan yang sudah dibuat asalkan meminta maaf dengan tulus.
"Syukurlah, bila kau mengerti akan kesalahanmu. Pintu ini akan selalu terbuka untukmu anakku. Selamat datang kembali fenny" ujar Joseph sembari tersenyum dan melipatgandakan tangannya di meja.
Mereka berdua pun mulai berbincang normal layaknya ayah dan anak.
Banyak hal yang menarik dari sekedar kekayaan yang melimpah di keluarga grayers ini. Beberapa diantaranya adalah kerukunan yang dibangun oleh sang kepala keluarga diantara istri dan anaknya. Banyak sekali para kolongmerat lainnya pun merasa iri akan kerukunan dari keluarga grays ini. Terutama para saingan bisnis mereka yang kebanyakan dari kalangan pebisnis juga.
Namun tak ada yang tahu dibalik kesuksesan dan kemewahan serta kewibawaan yang dimiliki keluarga grayers terdapat suatu kegelapan didalamnya.
Kegelapan itu muncul dari istri kedua Joseph yang merupakan ibu dari fenny. Lilians adalah nama dari istri kedua Joseph yang juga merupakan ibunda Fenny. Dikarenakan kecantikannya lilians berhasil menarik perhatian seorang Joseph grays hingga bisa menjadi nyonya di keluarga itu.
Pada awalnya, istri pertama menentang Joseph menikahi lilians yang notabenenya bukanlah seorang kaum bangsawan seperti dirinya. Namun karena suatu alasan maka sang istri pertama jeany menyetujui suaminya menikahi lilians. Saat itu Fenny masih berumur 12 tahun sebelum memasuki kediaman keluarga grayers.
Hampir semua keluarga grayers memiliki rambut silver keabuan sejak lahir. Pada awalnya, rambut Fenny juga dicat keabuan untuk menyamakan identitas barunya sebagai keluarga grayers.
Namun tampaknya Fenny sering sakit-sakitan dikarenakan ketidak cocokan cat rambut di kepalanya. Hingga pada akhirnya, Joseph dengan kebijaksanaannya mengijinkan Fenny untuk tetap dengan warna rambutnya yang merah sejak lahir.
Setelah rambut Fenny dikembalikan ke warna aslinya, kondisinya berangsur-angsur membaik. Oleh sebab itulah Fenny adalah satu-satunya anggota keluarga grayers yang memiliki warna rambut berbeda dari saudari-saudarinya. Bukan karena dia adalah anak tiri saja melainkan menjadi warna baru di keluarga grayers.
Kebaikan Joseph yang berlebih rupanya membuat tembok pembatas antara anak-anaknya yang lain. Terutama leonel grays anak kedua dan Lusiana grays anak ke empat. Mereka merasa terganggu dengan kehadiran fenny sejak dia pertama kali menginjakkan kakinya di rumah mereka. Tak ayal Fenny pernah menjadi bulan-bulanan mereka saat kecil dulu.
Namun tak semua saudarinya demikian, diantaranya ada Vince Vaughn grays anak pertama cukup bijak dalam melerai pertengkaran adik-adiknya tersebut. Hingga saat ini pun dia mampu menerima Fenny menjadi bagian dari keluarga mereka meski dengan senyum tipisnya yang tak ada seorang pun tahu apa arti senyum tipis tersebut.
Sejak awal Joseph sudah mengetahui bahwa pasti akan ada pertengkaran diantara anak-anaknya tersebut. Oleh karena itulah, dia sudah mulai merencanakan pembagian warisan aset keluarga grayers kepada masing-masing anaknya itu. Tanpa terkecuali fenny, meski dia adalah anak tiri dari lelaki lain istrinya. Joseph tak pandang buluh memberikan warisan kepada anak tirinya juga. Salah satunya adalah hotel gray di kota Wigan. Hotel tersebut sudah menjadi salah satu warisan yang diberikan pada fenny dan ibunya.
Joseph dikenal seorang yang royal pada banyak orang. Terlebih lagi pada seorang wanita, oleh karena itu banyak sekali wanita simpanannya dimana-mana. Namun, meski dia memiliki banyak simpanan. Akan tetapi, keluarganyalah yang menjadi prioritas utamanya.
"Huh." Fenny menghela nafas menatap rembulan malam di beranda depan kamarnya.Kala itu bulan bersinar dengan terangnya.
Eger yang berada di Wigan tanpa sepengetahuan Fenny membawa pulang janeta ke kediamannya. Dia terpaksa membawanya karena Janet mabuk berat dan tak sadarkan diri. Dikarenakan eger tak mengetahui alamat hotel tempat Janet menginap. Dia pun membawanya ke rumah.
"Bodohnya aku, apa lagi coba yang aku lakukan ini! Huh." ujar eger sembari melepaskan dasinya sembari bersandar di sofa ruang tengah.
🕦 🕦