Malam pertama yang hangat

"Sayang! Bangun, yuk!" 

Tristan masuk ke dalam kamar. Ia duduk di tepi ranjang. Memanggil Haruna kembali dengan panggilan 'Sayang'.

"Aku tahu, kamu tidak tidur. Ayo, kita sarapan." Tristan mengguncang bahu Haruna dengan pelan. Ia naik ke tengah ranjang karena Haruna tidak mau menyahut. "Karena kamu tidak mau sarapan, kita tidur saja kalau begitu," ucap Tristan sambil menarik pinggang Haruna dan memeluknya dengan erat. 

Haruna memberontak dan segera bangun. "Kita sarapan," ucap Haruna ketus. Ia menarik tangan Tristan dari pinggangnya. Pelukan Tristan justru semakin erat. "Lepaskan tanganmu!"

Tristan melepaskannya. Ia bangun dan mengulurkan tangannya. Haruna tidak mau menggenggam tangan Tristan dan melangkah melewati Tristan.

Grep!

Tristan memeluk Haruna dan menahannya supaya tidak pergi. "Jangan pergi dulu," ucap Tristan. 

"Tadi ngajak sarapan, sekarang tidak boleh pergi. Kamu, tahu tidak, sih. Aku lapar," keluh Haruna.