15

*

setelah cukup tenang sisi menceritakan tentang kejadian bertemunya dia dan Rubi di mall xxx yang tak sengaja ,dan itu cukup membuat Rio geram selain dia takut Rubi akan menyakiti sisi Rio juga takut hati sisi goyah ketika bertemu kembali dengan Rubi sedangkan Rio sedang berusaha keras untuk meluluhkan hati sisi.

"aku akan menemui Rubi dan memberi nya peringatan"kata Rio dengan mengebu gebu

"jangan buat apa?"kata sisi sambil menarik tangan Rio agar duduk kembali

"tapi si...."belum Rio menyelesaikan kata-katanya sisi sudah memotong nya

"rio...aku mohon...aku gak mau ada urusan lagi dengan lelaki itu"kata sisi yang enggan menyebutkan nama suaminya itu .

**

"sial....sial...aku kehilangan dia lagi..."umpat Rubi yang merasa kesal karena harus berpisah lagi dengan sisi ,

Rubi menelpon Randi untuk memberikan tugas padanya

"kau ikuti kegiatan sisi besok ketika ada kesempatan bawa sisi ke apartemen ku"titah Rubi pada Randi

"baik pak"jawab Randi dari seberang sana

***

pagi harinya Randi sudah standby di kediaman wijaya dia akan melaksanakan perintah bos nya itu tanpa ada kesalahan jika dia gagal makan konsekuensi adalah pekerjaan nya yang sanggup menopan kehidupannya bersama ibunya karena gajih dan bonus yang di berikan Randi tak main-main jika dia berhasil melakukan perintah Rubi ,

sisi terlihat keluar dari kediaman nya tanpa memakai mobil dan sedang menunggu taxi tak jauh dari gerbang kediamannya membuat Randi mempunyai kesempatan yang tepat untuk membawa kembali nyonya yang sudah lama pergi ,

"kalian bawa dia masuk ke mobil tanpa menyakiti "perintah Randi pada anak buahnya

"siap pak"jawab mereka dan langsung turun mengamati sekeliling dan keadaan begitu sepi sehingga mendukung tindakan mereka

sisi yang merasa aneh dengan sikap dua orang yang tengah mendekati nya membuat takut dan mebalikan badan dan ketika akan berlari sisi di tangkap oleh ke dua orang itu dari arah belakang

"kalian mau apa"teriak siis dengan ketakutan dan mencoba berteriak

"to...tolong...tolong..."teriak sisi

"maaf nyonya sebaiknya anda bekerja sama karena saya tidak akan menyakiti anda...hanya tuan saya ingin bertemu dengan anda"jelas salah seorang dari mereka

"si...siapa tuan kalian"teriak sisi lagi berharap ada yang mendengar dan menolongnya

"nyonya sebaiknya nyonya bertanya sendiri krpada tuan saya"

tanpa terlalu lama mereka memaksa sisi masuk ke mobil tanpa melukainya sedikit pun

ketika berada di dalam mobil sisi hanya melihat sang sopir yang tak dia kenal karena Randi berada di mobil yang berbeda dengan sisi .

sisi mengamati jalan yang dia lalui dan jalan itu tak terlihat asing sekitar menempuh perjalanan hampir satu jam sisi sampai di depan gedung sebuah apartemen elit namun tak asing baginya seketika jantung sisi berdup dengan kencang berharap apa yang dia bayangkan tak benar-benar terjadi ,

sisi di arahkan menuju lift dan berhenti di lantai tujuh yang sangat tak asing baginya ,

bel di bunyikan oleh salah satu orang yang membawa sisi ke sana dan ketika pintu di buka dari dalam menampilkan sesosok laki-laki tampan yang terlihat lebih dewasa dan berwibawa dari pada limbah tahun lalu.