Untuk beberapa bab kedepan, saya akan menulis tentang karakter para tokoh ya. Semoga para pembaca menyukai novelku. Trimakasih bagi yang sudah membaca.
Saya baru belajar menulis novel. Harap maklum jika banyak penulisan atau kata-kata yang tidak di mengerti.
Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada para pembaca. Jangan lupa di like ya😉.
*****
Wanita berparas cantik, dengan tinggi 165 cm. Kulit putih, manik mata berwarna cokelat, bulu mata yang lentik, bentuk mata yang indah, bibir yang tipis, dengan tubuh yang ramping menambah kecantikannya.
Berhati lembut, mandiri, mudah bergaul, memiliki banyak teman. Ya dialah sinta. Sinta memiliki 2 orang sahabat dekat. Kalian pasti tahu. Yup, dewi dan arya.
Namun, sinta jauh lebih akrab dengan dewi. Dia merasa jauh lebih nyaman bicara dengan dewi. Terlebih tentang dion.
Sinta menjalin kasih dengan dion selama 4 tahun. Dia berfikir kebahagiaan mereka tidak akan pernah berakhir. Hingga setelah anniversary mereka yang ke 4, akhirnya sinta meninggalkan dion.
Sinta pergi, karena alena mengancam akan menghancurkan keluarga dion dan keluarganya. Sinta sangat menyayangi keluarga dion dan keluarganya. Mami dan papi dion pun sangat menyayangi sinta seperti anak kandung mereka sendiri.
Alena begitu sanggup menghancurkan 2 keluarga itu. Hingga akhirnya sinta terpaksa menuruti kemauan alena. Alena yang mencintai dion dan bersaing dengan cara yang salah.
Bukan sinta tidak mengetahui itu, hanya saja dia meyakini cinta dion yang hanya untuknya.
Selama sinta pergi meninggalkan dion, sinta meminta dewi tetap dekat dengan dion dan keluarganya. Sinta juga meminta tolong untuk mengawasi gerak gerik alena yang selalu mendekati dion.
Sinta tidak ingin terjadi hal yang tidak di inginkannya pada mereka. Begitu cintanya ia pada dion dan juga kedua keluarga. Sinta rela menderita untuk mereka semua.
Selama 10 tahun kepergiannya, sinta sangat tahu betapa menderitanya dion. Dia begitu ingin memeluk dionnya, tapi apalah daya.
Sebelum sinta kembali dia memutuskan untuk merubah sikapnya pada dion. Dia tahu pasti dion akan semakin terluka. Namun sinta tetap melakukannya.
Hati sinta sangat terluka.
' Aku tidak bisa bersikap seperti biasa dihadapan dion. Maafkan aku dion. Kau pasti membenciku.' batin sinta saat itu.
Setelah pertemuan pertama mereka, saat sinta melukai perasaan dion, sinta mengira dion tidak akan lagi menunggunya. Tapi sinta salah besar.
Hingga kejadian yang tiba-tiba saja menimpa dion, membuat sinta sangat terpukul. Dion menghamili alena.
Hari itu, sebenarnya sinta sedang hang out bersama arya dan dewi.
" Bukankah itu alena?" tanya sinta.
" Kau benar itu alena." jawab arya. Tak lama kemudian, seorang pria yang sangat mereka kenal duduk di meja yang sama dengan alena.
Mereka membelalakkan matanya terkejut.
" DION??!!" ucap mereka bersamaan dengan suara yang tertahan. Mereka duduk membelakangi alena dan dion.
Karena posisi mereka yang cukup dekat, mereka dapat mendengar pembicaraan antara alena dan dion.
Mereka mendengarkan kata demi kata. Hingga kata pernikahan terdengar.
" Tapi aku tak mungkin menikahimu??!! Apa kau ingin menikah tanpa ada cinta di antara kita?"
" Aku tahu, kau hanya mencintai sinta. Hiks..." Sinta terkejut mendengarnya.
' Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa dion berkata seperti itu?' batin sinta.
" Jadi maksudmu, bayi ini harus pergi?" alena setengah berteriak. Dion terkejut bukan main. dengan segera dia membalikkan tubuhnya.
" Bayi? Jadi.. kau..?" mereka bertiga membelalakjan matanya tak percaya.
' Apa alena hamil? Apa dion seputus asa itu hingga menghamili alena?' sinta merasa geram mendengarkan pembicaraan mereka.
Sejak beberapa menit yang lalu, sinta sudah ingin angkat bicara. Namun kedua sahabatnya masih melarangnya. Tapi kali ini sinta sudah tidak tahan.
" Dion, kau harus bertanggung jawab." ada suara dari belakang dion yang tidak asing di telinganya. Membuat dion terkejut.
" Sinta.." ucap alena dan dion bersamaan. Alena menyeka air matanya.
" Sejak kapan kau di sini." dion bertanya.
" Kau harus bertanggung jawab, dion" sinta mengulangi ucapannya. " Apa kau lupa, bahwa hubungan kita sudah lama berakhir?"
" Tidak sinta, aku tidak bisa melepaskanmu." dion memohon dan menggenggam tangan sinta. Namun sinta menarik tangannya
" Dengar dion, bayi itu tidak bersalah. Kau harus memberinya kasih sayang. Lupakan aku, dan belajarlah mencintai alena."
Sinta sudah tak tahan merasakan sesak di dadanya. Hingga ia pun meninggalkan dewi dan arya.
Sinta menuju mobilnya. Dewi menyusul dari belakangnya. Dewi mengambil alih kemudi. Dia paham betul apa yang di rasakan sinta.
Sinta menangis meraung-raung. Dia begitu sedih akhirnya dion meninggalkanya. Hingga sesak di dadanya menghilang meski tak sepenuhnya, barulah ia kembali pulang.
Keesokkan harinya, dion masuk keruangan sinta. Mereka berdebat cukup lama. Apa yang di ucapkan sinta, tak sepenuhnya benar. Dia sengaja menyakiti dion, agar dion benar-benar bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sinta tidak ingin dion goyah. Meski hatinya tera sakit. Tanpa sinta sadari, airmatanya kembali terurai. Sesak di dadanya kembali membuatnya lemah. Dia tak kuasa menahan tangisnya.
Hingga dion memeluknya, sinta tak menyadarinya. Sinta sempat terlena dengan pelukkan hangat dion, juga wangi musculin dari tubuh dion yang di rindukannya.
Saat sinta tersadar, sinta segera mendorong dion.
' Apa yang ku lakukan? Sinta, kau bodoh....' batinnya.
Setelah dion akhirnya menyerah dan melapaskan sinta, dia pergi. Saat itu, rasa sesak kembali menyerangnya. Hingga dia tak sanggup menahan air mata itu untuk tidak terjatuh.
Sinta mencoba bangkit kembali. Setelah kejadian itu, sinta memutuskan untuk melanjutkan apa yang di rencanakan ayahnya. Mengembangkan cabang EFG di LN.
Dia menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan.
' Mungkin dengan begini, aku bisa melupakan dion.' batinnya.
Dia berusaha sangat keras, hingga tidurnya benar-benar tidak cukup. Terkadang sinta tidak tudur sama sekali.
Sebelum pernikahan dion di langsungkan, tiba-tiba saja alena menemuinya. Alena memperingatkan sinta, bahwa dion tidak boleh tahu tentang kejadian 10 tahun yang lalu. Sinta mengiyakan.
Saat peenikahan dion berlangsung, sinta semakin merasa hatinya hancur. Namun gadis itu, benar-benar bisa menutupi perasaannya yang sesungguhnya dengan sangat baik.
Bahkan dion tak menyadari, jika hati sinta yang sebenarnya sudah hancur.
Namun sinta mencoba tetap tegar. Kini sinta sudah menjadi wanita sukses. Perusahaan yang di percayakan ayahnya pada sinta, sudah berkembang sangat pesat.
Wanita luar biasa, dengan hati yang luar biasa, dan ketegaran yang teramat luar biasa. Ya dialah Aloydia Sinta Haridinata.