Bulu kudukku merinding pertanda akan ada badai, akupun lansung menjelaskan semuanya, bagaimana aku mendapatkan kekuatan ini, aku menjelaskannya sedetail mungkin, hingga beruk(panggilan sayang😅) ini paham dan percaya padaku.
Sesaat setelah aku mendongeng Dila pun tersenyum, akupun mulai merasakan hal yang ganjal dari senyumannya 'udang di balik batu' pikirku pasti.
Lalu Dila pun mengepalkan tangannya dan mulai membacakan yel-yel.
"dari sihirmu!sihirmu, kumulai, jadi percaya, kumelihat, melihat, Tae oppa" ucapnya penuh kegirangan.
Aku saja yang bisa sihir nggak segitunya! Tanpa basa-basi, Dila pun berucap.
"beri aku 3 permintaan! " sambil menyilangkan tangan dipinggang ia berkata padaku dengan tegas, dasar sableng!
"Emang aku ini jin botol? "Jawabku kesal.
Karena kebetulan Dila itu teman dekatku, yah permintaanya pun kuturuti, Dila ingin bertemu pujaan hati, apa kabarmu, kuharap kau baik-baik sajaa, pujaan hati andai kau tau, kusangat mencintai dirimu! Ok, inilah permintaan pertamanya, bertemu kim Taehyung, member BTS.
"Aduh, nggak ada yang lain apa? Sampai-sampai harus boyband korea, cinta indonesia lah, misalnya kayak Tukul arwana gitu, atau Uya-kuya, Indro warkop, atau Sule? "Ucapku santai.
Tapi apa balasan dari Dila? Malah aku yang dihina-hina.
"Oh hello, plis deh, itukan levelnya kamu! "Dengan rada-rada jijik pula.
Setelah acara tawar-menawar, kini kamipun Lansung naik Dani lalu menuju salon. (Nama seorang Waria disekolahku) Hahaha, bercanda, Dila pun dengan sigap duduk di karpet permadani, saat itu akupun menatapnya.
{khekhekhe!! Dia nggak tau Kalau aku Ini sebenarnya bukan penyihir}
{khukhukhu!! Dia nggak tau Kalau aku Ini mau nyolong karpetnya}
Lalu akupun mulai menerbangkan permadaninya dan,
"Wooy?! Apaan tuh, karpet!! "Teriak beberapa bocah micin dari bawah.
"Eh iyaa!! Karpet terbang!, permadani! Aladiiin!! "
Mendengar teriakan dari fanatic fans tersebut akupun menyuruh Dila untuk menunduk atau istilah kerennya 'tiarap' dan lansung tancap gas.
"karpet ganteng! Ayo terbang lebih cepat dan tinggi, tapi hati-hati juga ya? "Suruhku pada permadani lalu,
"Baik Nona! "
Akupun membalas,
"heh, Dila tumben kau memanggilku dengan sebutan Nona? Kesambet dimana? "Sindirku.
Tapi Dila berkata bukan dia yang menjawabnya.
"Lalu siapa lagi? " Tanyaku sembari menggaruk2 kepala.
"saya, Nona" ucap suara itu lagi.
Lalu dengan agak ragu akupun menoleh ke permadani dan tiba-tiba,
"Ini saya nona, permadanimu! "
Alisku pun naik sebelah, bulu kudukku merinding dan akupun lansung terjun bebas dari atas permadani sembari bersorak.
"HUAAAA!!!!permadaninya bisa ngomong!! JIIN JIIIN!!! WUAAAAKKHHH!! "
Aku tidak sempat memikirkan Dila, tiba-tiba naluri pertahanan ku muncul begitu saja. Belum cukup lima detik aku terjun bebas, permadani itu berhasil menangkapku kembali, dan bertatap lagi dengan Dila.
"Hoy!! Yang serem itu kamu!! Semua ini berawal dari dirimu! Dasar Pabo! "
Ia menghinaku dengan muka datar serta kalimat yang agak mencela, Dila pun dengan sangat SUKSES merobek-robek harkat dan martabakku.
Akupun melihat kedepan, samar-samar dari kejauhan terlihat seekor burung kecil, Dila juga melihatnya.
"Woy belok, woy! Belok! " Dila menggoncang-goncang tubuhku.
"Apaan sih, ganggu aja, tuh lihat ada burung camar yang akan kesini! Ayo burung, cip cip cip" dengan gaya ala memanggil kucing.
"WOII, GILA!Itu bukan burung, PESAWAT goblok! Lihat itu pakai mata bukan TELAPAK KAKI! "
Akupun mengucek-ucek mata.
"Wew! "
Mulutku melongo untuk kesekian kalinya, seketika permadani ku belokkan.
"Fiuh, nyaris lagi" ucapku lega.
Disaat pesawat itu berlalu disamping kami, Dila pun terpelongo melihat semua orang di dalam pesawat yang pandanganya tertuju pada kami, dari sini kami bisa melihat isi dalam pesawat lewat jendela.
"Eh, eh, lihat sebelah sana! "Suruh Dila sambil menunjuk.
Akupun lansung menoleh, dan melihat kertas yang tertempel dijendela yang bertuliskan :
"Kamu lagi?sekarang bawa teman ya?!"
Keringat dinginku lansung mengucur deras, namun untuk kedua kalinya, aku masih selamat dari maut.
"Oh ya, tadi apa maksudmu dengan nyaris lagi? " tanya Dila penasaran.
"Tadi pagi aku juga hampir tertabrak pesawat itu".😋 Tehee.
Peran Dila dalam cerita ini, aslinya Cuantek banget lho gaes🤭
Kami emg shbtn sejak SMA kls 1 sampai sekarang, dianya kerja aku kuliah.
Ehehe,maap jd curhat gini 😋😅
Klu suka jgn lupa vote ya~💟
1Vote dari kalian =moodboster 🤩