Setelah selesai berurusan dengan para badit, warga desa mengucapkan terima kasihnya yang sangat besar pada Yizreal
Berkat dia, banyak orang terselamatkan
Orang yang bertanggung jawab di desa ini bernama Robb, dia adalah anak dari kepala desa Nukus
Ayahnya terbunuh saat berhadapan dengan bandit, walau rasa marah tak hilang, namun hal itu juga sudah percuma karena para bandit juga sudah di bereskan
"Terima kasih nak... kau menyelamatkan kami" kata Robb yang mewakili orang-orang desa
"Tidak juga, walau saya sendiri juga tidak dapat mengatakan kalau ini kebetulan"
Dan setelah berbasa-basi sebentar, Robb mulai meminta pria yang tersisa mencari bekas rumah yang terbakar dengan kondisi sebaik mungkin, karena itu akan di buat untuk para wanita dan anak-anak istirahat
Namun ada juga yang di minta mengumpulkan kayu dan bahan makanan serta mengumpulkan jasad waga desa untuk di kuburkan dengan layak
Yizreal yang merasa iba, juga ingin membantu. Dia langsung saja mengumpulkan semua perlengkapan dari para bandi yang dia bunuh dan mengumpulkan jasadnya
Robb melihat Yizreal yang ikut membantu sebenarnya merasa tidak enak, walau dia yang mengalahkan semua bandit, namun dia masih terlihat seperti anak yang seharusnya tumbuh dengan senyuman
"Nak, kepala mereka bisa di serahkan ke kota terdekat karena memiliki harga"
Yizreal yang mendengar kalau kepala mereka memiliki nilai langsung memotong tanpa ragu, namun diri ingat untuk tidak terlalu serakah, jadi hanya Vex dan Boss saya yang dia penggal
Karena tidak memiliki kain untuk menutupinya, Yireal membuat kantung yang terbuat dari baju para bandit
Yizreal juga meminta ijin untuk mengambil kayu-kayu bekas rumah terbakar untuk membakar jasad para bandit, dan Robb menyetujuinya
2 jam telah berlalu, semua tugas telah terlaksanakan
Api membakar para bandit membumbung tinggi, tempat darurat untuk wanita dan anak-anak istirahat dan makanan seadanya
Beruntung sekali kalau di kebun mereka tidak terlalu mengalami kerusakan
Di api unggun yang cukup besar itu, beberapa wanita sedang memasak sup sederhana
Keceriaan mereka mulai kembali di hari yang sudah menjelang malam, banyak sendau-gurau yang terdengar, begitu juga Yizreal yang menikmatinya
Baginya yang selama 5 tahun di goa, ini adalah hiburan yang di butuhkan oleh jiwanya
"Nak Yizreal... bagaimana kemampuanmu sehebat itu?"
"Itu benar, dari mana kau belajar?"
Tentu saja banyak orang yang penasaran dengan kemampuan berpedang yang di tunjukkan, namun jawaban yang di berikan tidak terlalu berbeda
"Aku belajar cukup lama bersama guru yang.... aneh"
Respon yang di berikan bermacam-macam, ada yang tertawa, ada juga yang seperti tidak terima dengan jawaban mengantung itu dan ada juga yang menerima perkataan itu apa adanya
Desa Nukus ini masih terletak di bagian barat kerajaan Sanctum, sementara desa Ixora berada di selatan kerajaan besar ini
Itu yang di katakan Robb kepada Yizreal, dan sebagai informasi tambahan kalau 1 bulan lagi akademi Religos akan di buka
Ini membuat Yizreal bimbang, jarak yang harus di tempuh untuk kembali ke desanya memakan waktu 3 minggu berjalan atau 15 haru dengan berkuda, itu pun belum lagi kembali
Akademi Religos berada di kota terbesar kedua dari kerajaan ini yang bernama Kazel, kota ilmu pengetahuan untuk dunia baru
Saat masih dalam lamunannya, Yizreal di kagetkan dengan sebuah kepala yang langsung terdandar di bahu kanannya
Yang ternaya seorang gadis kecil berambut panjang sepunggung dengan warna agak kecoklatan, walau tubuhnya agak kotor, dia masih terlihat sabagai gadis yang imut
Sebenarnya gadis kecil itu yang di selamatkan Yizreal dari Vex yang mencoba menyanderanya, dan hasilnya, gadis kecil ini seperti tidak ingin jauh-jauh dari Yizreal
Saat bertanya di aman orang tuanya, Robb berkata ibunya telama lama meninggal saat melahirkan anak ini dan ayahnya tewas di tangan para bandit
Dan hasilnya membuat Yizreal iba, hal itu yang semakin membuat gadis kecil ini semakin menempel padanya
Peralahan Yizreal menurunkan kepala gadis itu dengan hati-hati menuju pangkuannya dan mengelus kepalanya dengan pelan
Tak lupa juga untuk menutupi seluruh tubuh gadis itu dengan jubah abu-abu miliknya
Ekspresi damai terlihat di wajahnya
Sementara orang-orang yang melihat memberikan senyuman kecilnya melihat tingkah kedua anak kecil ini
"semuanya... makan malam telah siap"
Perkataan itu membuat para pria dan pemuda lainnya menjadi bersemangat dan mensyukuri hidup
Sorak bersemangat itu membuat gadis kecil yang tertidur itu bangun lalu mengusap matanya
Setelah melihat sekeliling dan mengamati situasi, wajahnya seketika menjadi merah saat mengetahui kalau dia tertidur di pangkuan Yizreal
"Siapa namamu?" tanya Yizreal
"H-Ha-Hana" balasnya sedikit gugup
"Nama yang bagus, aku Yizreal... salam kenal" lalu mengusap kembali kepala Hana
'Jadi seperti ini rasanya punya adik?' pikir Yizreal melihat tingkah laku Hana yang agak malu-malu
"Hana... tolong bawakan ini untuk nak Yizreal" teriak salah satu wanita yang di sana
Hana yang namanya di panggil langsung saja berdiri dan menuju asal suara, dan tak lama kemudian gadis itu kembali dengan membawa dua mangguk yang masih mengeluarkan uap panas
Dengan hati-hati dia memberikan mangkok itu pada Yizreal dan alhasil karena gugupnya, sup itu tumpah membasahi baju Yizreal
"Maaf... Maaf" kata Hana dengan menundukkan kepalanya
"Tak perlu di pikirkan, sebaiknya makan dulu selagi masih hangat" balas Yizreal dengan sedikit tersenyum
Mau tak mau Hana menuruti perkatan Yizreal dan mulai memakan supnya perlahan, sementara Yizreal meminta sup itu kembali dan untung masih di perbolehkan
Saat makan bersama dengan Hana, gadis itu makan dengan lahapnya dan habis dengan cepat
Malam semakin larut dan banyak wanita dan anak-anak mulai tertidur, kecuali Hana yang entah kenapamasih terjaga
Untuk para pria dilakukan pergantian berjaga, tentu saja mengantisipasi hal-hal yang tidak di perlukan
Para pria sudah di lengkapi dengan senjata dari para bandit yang telah di kalahkan
Yizreal hanya mengambil hidden blade dan sebuah cincin merah yang masih sekarang tidak tau apa kegunaannya
Tak lama kemudian terdengar suara gemuruh kecil dari sebelahnya, lebih tepatnya Hana
Dengan wajah yang sangat memerah dia menundukkan kepalanya, Yizreal bukan orang yang tidak peka
Dia merogoh sesuatu dari tasnya dan memberikannya pada Hana
"Makanlah.... walau bukan aku yang membuat, tapi aku jamin dengan rasanya" lalu memberikan sebuah bungkusan daun
Hana menerimanya karena penasaran dan saat dia mencium daun itu, samar-samar mengeluarkan aroma yang membuat perut Hana berbunyi lagi
Yang di lihat setelah membuka bungkus daun itu hanya bola putih biasa, namun aroma yang lezat semakin kuat, dan saat dia merasakan gigitan pertama, wajahnya langsung berbinar-binar
"Ini enak sekali kak" dan kembali memakannya dengan lahap
Yizreal sedikit tertawa melihat reaksi dari Hana, itu mengingatkan saat pertama kali dirinya memakan masakan gurunya
Tak mau kalah juga, Yizreal mengambil bungkusan yang tersisa dan melahap satu gigitan penuh
'Rasa yang tak pernah berubah' sambil mersepai gumpalan putih itu
Di tengahnya terdapat daging ayan yang di potong halus dan di beri bumbu, membuat perut lebih kenyang
Namun saat akan melakukan gigitan kedua, Yizreal merasa ada yang menatap dirinya
Yizreal sekatika melihat Hana yang telah menghabiskan makananya menatap milik Yizreal, kemana pun dia menggoyangkan tangannya, pandangan Hana akan terus mengikutinya
"Huh... tak bisa di bayangkan seperti apa anak ini di masa depan?" lalu memberikan bagiannya pada Hana
Hana terkejut melihat Yizreal memberikan jatahnya kebingungan, akan tetapi perut kecilnya berkata lain
"Ambilah... bukannya Kau menginginkannya" menyodorkan bungkusan miliknya kearah Hana
Sebenarnya Yizreal sangat amat menyayangkan hal ini, namuan melihat tatapan Hana membuatnya luluh
Mata bulat berwarna hijau cerahnya membaut siapa pun melihatnya akan terpesona akan ke imutannya, kecuali gurunya
Dengan ragu Hana menerima bungkusan daun itu dan kembali memakannya dengan cepat, sementara Yizreal yang melihat itu tersenyum kecul, lalu menepuk kepala Hana beberapa kali
Tak lama setalah menghabisakan kedua bungkusan itu mata Hana menjadi berat dan menguap
Dengan cepat Yizreal melepas jubahnya, membuat bagian empuk untuk kepala, lalu menarik kepala Hana untuk tidur dan sisa jubahnya di jadikan selimut untuk tubuh kecilnya
Mengelus kepala Hana selama beberapa saat, dia tertidur dengan pulas, walau ada beberapa noda makan yang menempel di wajahnya
Melihat Hana sudah tertidur, Kai berjalan menuju pria yang sedang berjaga, dan juga Robb ada di salah satunya
"Kalian beristirahatlah, hari ini adalah hari yang berat" kata Yizreal
"Bukankan kami yang seharusnya berkata begitu?" balas Robb
"Aku sudah biasa.... ngomong-ngomong aku akan berpatroli untuk melihat sekitar"
"Jangan itu terlalu berbahaya"
"Tak papa" lalu menancapkan pedang besarnya ketanah dan mengangkat kedua tangannya
"Aku yang berdoa berharap perlindunganmu, selamatkan dari benacana yang ada, BARRIER"
Seketika kubah besar berwarna putih transparan menutupi semua orang
Warga yang pertama kali mengetahui kalau Yizreal bisa menggunakan sihir merasa kagum
Anak sekecil ini selain memiliki ilmu pedang yang sangat luarbiasa, baik dan kini dapat menggunakan sihir yang hanya anak-anak berbakat dan bangsawan saja yang bisa menggunakan sihir
Di dekatnnya terdaoat sebuah pedang ramping yang tadi di bawa oleh Vex
'Sangat ringan sekali'
Tanpa sepatah kata, Yizreal meleesat kedalam gelapnya hutan, warga termasuk Robb juga tidak mampu menahan Yizreal dan kini hal yang bisa di lakukan hanya berdoa saja
Dengan cepat dan gesit, Yizreal melewati pohon yang membentang dan rimbun
Dari yang di ajarkan gurunya, bandit sekecil apapun kelompoknya akan memiliki semacam tempat bersembunyi, dan itulah yang Yizaeal cari
Malam telah sampai pada puncaknya namun markas bandit yang di carinya belum ada, hingga lebih dari 10km baru di temukan sebuah goa yang di jaga dua bandit
Entah itu bandit yang berda dalam kolompok yang sama atau berbeda, tapi ada yang harus di cari
Dengan kecepatan tinggi, Yizreal berhasil menumbangkan dalam waktu singkat
"Aku rasa ada bau-bau barang berharga di dalamnya" lalu melangkah masuk dan tak lama setalah itu terdengar banyak sekali jeritan kesakitan