_
_
_
Ini yang paling dede rindukan…. Momen dimana dede bisa melihat dias lagi … cowo dengan celana coklat panjang, baju coklat serta switer hitam yang biasanya di pakainya itu…. Delapan bulan lebih dede tidak bertemu dengan kak dias namun perkemahan inilah kesempatan dede bisa melihat kakaknya yang selalu di rindukan tawa dan kejailannya itu..
Sepotong rokok di tangannya.. dengan duduk badan di codongkan kebelakang dengan kedua tangannya di letakan di belakang untuk menompang tubuh besarnya itu… di selah-selah itu terlihat sosok laki-laki yang bertubuh kecil namun sedikit kekar dengan ekspresi tawa yang menunjukan kegagahanya itu.. sebut saja adik ali purwa bersama dias sedang duduk disana dengan saling berbicara..
namun dede tak tahu apa yang mereka bicarakan dede.. hanya menilai dari bahasa tubuhnya mereka berdua seperti sedang bercerita tentang hal yang lucu dan itu mengundang tawanya kak dias yang bahkan sangat lama dede rindukan tawa itu… tawa yang selalu menjaili dede setiap kali kita kemah bersama dan hanya orang itu yang paling buat dede senang.. meski ada rasa kesal pada diri dede padanya…
Dede terus melihat dari arah ruangan kapal dek 1 tersebut.. tak di sangka dede masih di sana dan terus mengamati dias… ruangan dek 1 dengan ukuran cukup besar terlihat banyak peralatan masak peserta dan senior meja dengan ukuran 10x10 cm di gunakan untuk meletakan peralatan makan seperti piring dan gelas, sendok, tikar, 2 buah kompor yang di gunakan untuk masak.. 2 buah wadah ember untuk tempat pencucian perlatan masak dan makan…
Dias terlihat sedang menerima telepon dan di lain sisi adik farul tertawa lagi dengan dias dan ali purwa dengan gelqgapnya… dede tersenyum mengingat kenangannya bersama dias dalam lamun ungkapan hatinya … kak aku rindu tawa mu itu.. aku rindu kejailanmu kak.. namun aku bersyukur hanya bisa melihatmu dari sini itu cukup membuatku sangat bahagia. Dias berdiri dari tempat duduknya tadi.. datangnya adik utarai indriani mengangetkan dias dan ali purwa disana.. mereka bertiga berdiri dan bercakap-cakap namun dede tak tahu apa yang mereka bicarakan dan berjalan keluar dari sana meninggalkan kak dias yang sedang berdiri itu…
seluruh peserta dias lepaskan untuk menjelajah.. menuju hutan dan disana sudah disiapkan posko-posko yang sudah di bagi atas tugas masing-masing disaat dede sedang menulis dan melihat dias langkahnya mulai beranjak dari tempat dimana dirinya berdiri dan mendekati ali purwa.. mereka berduapun pergi melangkah meninggalkan adik utari indriani dengan 2 orang anggota pramuka yang lain .. mereka bertugas untuk menjaga posko kemanan buper ketika kak dias dengan yang keluar dari dalam buper dan mengontrol penjelajahan
***
Akhirnya yang di tungguh –tungguh momen yang paling berbahagia yakni malam api unggun.. setelah dede beranjak dari buper soreh itu dan kembali ke rumahnya.. dalam perjalanan gadis itu bertemu dengan seorang adik bernama fitri ratiga..
adik ini juga merupakan siswa dari gudep yos sudarso dan juga anak pramuka dengan tku bantara.. namun pada saat pertemuan kami itu dia tidak menggunakan pramuka namun dia menggunakan pakaian rumahan.. sebab aku bertemu dengannya tepat di depan halaman rumahnya itu..
Kaka dede… teriakan yang begitu bersamangat dari adik fitri kepada dede dengan berlarih mendekati dede yang sedang berjalan mengarahnya itu…
Kak dari mana..??
Aku dari buper yos sudarsoo..??
Jika aku tahu kak dede di sana aku akan ikut berkemah… ungkap fitri
Kakak tidak ikut berkemah.. dhe.. namun kakak hanya pergi ke buper untuk melanjutkan tulisan novel kakak…
Memangnya kamu kenapa tidak terlibat dalam perkemahn itu..??
Aku balik ke kampung ibuku di tanyando kak.. karena itu aku terlambat mengikuti kegiatannya itu..
Oooo…oooo…hmmm
Di sana juga ada kak dias yang sedang bersama dengan adik-adik.. di selah selah percakapnnya kami fitri bertanya apada dede … apakah kaka sudah berbaikan dengan kak dias apa blum…?
Aku tersenyum dan menjawab belum dhe…
Namun fitri mengatakan bahwa kak dias itu orang yang sangat lucu… kenppa aku bilang dirinya lucu.. kak… dede mendengar ungakpan dari fitri tentang karakter dias..
Kak tahu.. jika setiap kemah kaka menghukum kami.. kak dias melihat kak dari berjauhan sambil menompang kedua tangannya dekat pipi dan dagunya memandang kak terus dengan tatapan yang cukup lama.. dan senyum –senyum sendiri… jika kakak balik melihat kak dias .. dirinya mulai bertingkah aneh kepada kak.. seperti cuek.. padahal diam-diam kak dias menyimpan rasa perhatian dan sayang pada kakak loh…
Apalagi jika kak dekat dengan adik-adik laki-laki yang lain kak dias itu suka marah dan selalu meraju pada kakak dan wajahnya itu tidak selalu terlihat mulus dan senyum namun dengan wajah marah yang berlebihan begitu…
Jadi ternyata kak dias itu diam-diam suka memperhatikan kakak begitu.. apakah kamu tidak salah bicara dhe.. sebab kak dias bukan tipe laki-laki yang suka mengamati wanita seperti kak de..
Kakak memang benar .. namun yang kami lihat itu nyata kakak.. kadang jika kakak sudah duduk dengan laki-laki yang lain wajah kak dias terlihat sangat kesal dirinya tidak suka jika kakak dekat dengan oraang lain… selain dirinya..
Percakapan mereka di selah oleh dede dan mereka memutuskan untuk bertemu setelah selesai solat magrib nantinya…
Allah… allah…. Allah...huakbar… terdengar suara azan di komadangkan dari setiap bunyi mesjid yang berada dekat dengan rumah dede tersebut.. dede sudah berada di rumah sekitar pukul 05.55. wit lamanya.. gadis itu sudah selesai mandi dan sedang mencari pakaian yang ingin di pakai ke lokasih buper dan menepati janji nya on time oleh adik fitri untuk ke lokasi setelah selesai solat magrib..
Assalamualikum dhe..
kak pergi dulu..
jaga notbook kak dudu… mungkin lat baru kak pulang… siap kak..
Namun aku tidak meninggalkan notbookku dan malah membawanyan ke sana.. aku hanya menitipkan kunci kamar ku saja agar di jaga jika aku ada di luar rumah nantinya..
Lankah demi langkah dede berjalan.. akhirnya tiba di ruamh adik fitri dan langkah mereka bersama menuju buper yos sudarso malam itu…
Tibalah mereka berdua tepat di depan gerbang sekolah itu.. dengan terlihat semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing –masih unttuk melakukan upacara api unggun mala mini..
Malam ini suasana cukup ramai juga.. ungkapku dalam hati..
Seluruh peserta berada di tengah-tengah lapangan upacara, dengan jejeran tenda di parkirkan di sana dan terlihat gundukan rangka kayu yang begitu di tumpuk di tengah-tengah lapangan tersebut… langkah dede memasuki area almamternya itu.. di sana ada kesibukan yang begitu padat… kursi di letakan dekat dengan tenda yang ada.. dengan jejeran meja dan kursi di tata dengan rapih di tambah lagi terlihat mimpar berbentuk kayu tempat orang berdiri dan sebuah mike yang di letakan berdiri tepat di depan wajah orang jika mereka berdiri di sana…
Dias dan imran sedang sibuk mengatur peserta perangkat upacara api unggun tersebut.. dan alhamdulillah kegiatan api unggun berjalan cukup lancar di sana.. beberapa orang sedang berdiri di luar pagar buper tepatnya di area motor-motor di parkirkan khususnya.. bagian keamanan atau provos yang melakukan kegiatan penjagaan itu.. kegiatan perkemahan yos sudarso ini di atur oleh dias dan di bantu oleh kak imran sebagai pembina tetap dan beberapa pengurus gudep lainnya… namun disana dede hadir sebagai tamu alumni dari gudep tersebut dan menghadiri acara pembakaran api unggun yang menjadi momen paling penting dari setiap perkemahan..
Gadis itu menggunakan pakaian biasa.. dengan penutup kepalanya menggunakan kerudung berwarna orange yang menjadi ciri hasnya berpakaian…
dan dirinya berada di lingkup sekolah itu namun dias tidak mengetahui keberadaan dede disana….
Dede masih duduk dekat dengan ruangan kesiswaan dimana ruangan yang cukup lama dede sering bermain dengan kak im di sana.. lampu pagar buper di matikan, kemudian dimana pintu gerbang sekolah itu di tutup agar tidak ada yang keluar dan masuk ketika kegiatan upacara berjalan.. yang menyala hanyalah lampu pagar buper berwarna warni yang di pakai di pintu masuk buper tersebut.. dede melihat semua pemandangan itu, ungkapan hati dede waw sangat indah…
***
Hembusan angin malam membuat dede merasa begitu tenang… ungkapan hati dede
Kak dias aku disini kak.. bisakah kakak melihatku.. Apa kamu masih marah kak.. padaku…??
Aku ingin mendekatimu kak namun aku takut jika kakak masih marah padaku…???
Gladi upacara api unggun hampeir selesai, seluruh pengurus panitia sedang sibuk bekerja di sekitar buper demi kelancaran kegiatan pembakaran api unggun ini…
Di sisi lain dede mendengar semua orang sedang terlihat sibuk dengan suara dan hentakan kaki mereka dalam buper terus berjalan kesana- kesini entah apa namun yang dede perhatikan mereka mengajarkan teknik-teknik upacara dan latihan pengucapan tri satya dan dasa darma…
sekelompok orang sedang duduk bercerita satu dengan yang lain…..
Dias melatih mereka dengan sangat keras…
dias dan kaka imran lagi berdiskusi entah itu apa namun dede hanya melihat mereka berdua dari kejauhan…
***
Gladi upacara di lakukanl agi… sebagian perangkat api unggun atau peserta obor api dasa darma sudah berdiri di luar gerbang buper tersebut dengan arah mengahadap ke dalam buper..
Peserta berdiri dari arah timur dengan berjumlah sepuluh orang diantara mereka juga terdapt dua orang trisatya dan dasa darma…
Trisatya sedang memanggil api dasa darma untuk bertemu dan saling membakar obor mereka dalam kobaran api semangat pramuka itu..
Namun terdengar api trisatya memanggil..
Aaaaaaaaaaaaaaapppppppppppiiiiiiiiiiiii.....
Aaaaaaapppppppppppiiiiiiiiiiiiiii,......…..
Aaaaaaaaaaaapppppppppppppppppiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…
Aaaapppppppppiiiiiiiiiiiii nan suci datang lah…
Api dasa darmapun menjawab… yaaaaaaaaaa
Yaaaaaaaaaaaaaa..yaaaaaaaaaa…. aku datng dari pesisir pantai dumar untuk membakar semangat juang pramuka Indonesia khususnya pramuka gudep yos sudarso..
Dengan terbakarnya api dasa darma sekelompok dari jumlah sepuluh orang yang menjadi kode kehormatan pramuka itupun melangkah perlahan demi perlahan- lahan serta langkah demi langkah berjalan dengan menyentuhkan obor mereka yang terbuat dari bambu yang berukuran lima meter tersebut dengan sumbuh diatasnya menyentuh api yang di pengang oleh salah seorang yang membakar api dasa darma …
Obor di sentuhkan pada api itupun sampai sepuluh orang tersebut sudah menbakar obor merekaa masing-masing..
Di selah-selah mereka berjalan demi kesatuan dan kekompakan latihan mereka sedari magrib tadi membuahkan hasil yang sangat memuaskan ..
Sepuluh anggota dasa darma yang sudah di tugaskan itu..
Mereka berjalan pelahan –lahan demi perlahan - lahan Langkah dengan hati-hati serta merasakan kobaran api yang penuh misteri dengan hembusan angin malam suasana dingin serta cahaya lampu yang tak terlihat hanya nyalanya obor api dasa darma dengan dibawakan oleh sepuluh orang itu membuat saya merinding mendengar suara tersebut.
Namun dias berada di atas kapal memantau peserta yang melakukan upacara itu, dede terlihat sangat bahagia malam itu..sebab dirinya bisa mengahdiri upacara api unggun sebagai tamu di sana dengan menggunakan pakaian biasa tidak menggunakan pakaian pramuka..
Sebuah hp di genggamnya untuk merekam momen kemah dan proses berjalannya pembakaran api unggun itu..
What kak dias ada di atas sana..
Ungkap dede dalam hati dirinya terkejut melihat dias menatapnya dari kejauhan.. memang malam itu dede sengaja menunjukan wajahnya untuk di lihat dias ..
Namun maksudnya buakn dengan cara seperti itu.
Kak dias lagi di sana dhe ungkap dede
Di mana kak..
Sana di bagian kapal..
Hmmm.. ketahuan dheh..
Ya mau gimana lagi sudah terjadi..
Tapi kak.. sepertinya kak dias terlihat tegang kepada kakak.. unggkap fitri
Biarkan saja yang penting aku heppy malam ini bisa melihat api unggunnya itu…
Hmmm.. baiklah kak..
Dede terlihat selalu tersenyum disana namun berbeda dengan dias..
Ketika kedatangan dede dias terlihat sangat kecewa dan marah namun dirinya tak bisa berbuat banyak.. amarah nya itu di tahan..
Namun di dalam hatinya merasakan kekecewaan yang sangat dalam dan membuat itu sebagai goresan luka dari dede kepadanya.
Proses pemkaran api unggun terus berjalan dede bertemu lagi dengan kak hasna guru di sekolah itu dan bercakap-cakap dengan dirinya..
Hey dede kamu disini..
Hmmm.. iya ibu..
Kenapa baru datang malam ini.. ibu tidak melihat kamu dari hari pertama pembukaan dhe..
Hmm iya ibu.. soalnya aku memang tidak terlibat kegiatan ini sejak awal.. aku hanya datang mengahdiri api unggunya saja..
Aku juga lagi focus dengan studi aku jadi tahun ini aku istirahat dulu mengenai pramuka
Pantasan ibu tidak melihatmu..
Hmm iya bu..
Bagaimana studimu ???
Alhamdulillah ada kemajuan.. tinggal menunggu respon dari pembimbing aja bu untuk di ass laporan skripsinya.. bu
Bagus itu..??
Cepat uda biar kamu bisa gabung lagi kemah bareng mereka..
Hmm iya ibu.
Upacara pembakaran api unggun telah selesai peserta dari gudep yang lain merapikan tendanya untuk pulang malam itu juga.. sebab sejak upacara api unggun tadi kamabigusnya sudah menutup perkemahan malam itu juga.