Bab 4

Setelah pulang malam, tanpa menggunakan jaket, kini Revano meringkuk kedinginan setelah 2 jam tertidur.

" Kenapa lo bang? Sakit? Gaya-gayaan lo sih pulang malem gak pakai jaket sakit kan lo, udah tua masih aja beg*." Ucap Delvino sambil menggelengkan kepalanya, karena tidak habis pikir dengan kelakuan Abang tertuanya itu.

" Gue sakit ini loh, lo gak niat mau rawat gue, beliin gua obat atau minimal kompresin pala gue gitu?"

" Ya udah gua ke apotek bentar. Jangan tidur dulu, entar lepas. Hahahah." Sambil tertawa lepas Delvino pun keluar dari kamarnya dan abangnya Revano.

" Kampr*t, emang gak ada akhlak nya tu anak." Gumam Revano yang pusing memikirkan adik bungsu nya itu.

Delvino pun meraih kunci mobil dan jaket miliknya yang tergantung.

Saat menuruni tanggal ia pun melihat kakak keduanya, yang tampak kelelahan.

" Kak Rena, itu bang Vano sakit buatin bubur ya aku mau ke apotek beli ini obat dia."

" Ya udah hati-hati ya, jangan ngebut bawa mobil nya."

" Iya kak."

-------

Setelah selesai membeli paracetamol untuk sang Abang, Delvino pun berniat kembali ke rumah sesegera mungkin, karena malam pun juga semakin larut.

Namun baru beberapa menit perjalanan, ia melihat seorang perempuan muda dan seorang lelaki yang cukup berumur dengan lancang melakukan skinship kepada gadis muda tersebut, sampai gadis muda itu masuk ke dalam mobil sedan yang cukup mewah.

" Mungkin bapaknya." Gumam Delvino tak ingin ambil pusing.

Namun setelah ia fikir-fikir kembali, ia pun berjalan menuju mobil yang terdapat perempuan muda dan lelaki berumur itu.

Tok... Tok.... Tok

Delvino pun mengetuk kaca mobil.

" Maaf, saya cuma mau jemput adek saya. Permisi." Ucap Delvino sambil menarik lembut tangan gadis muda tersebut dan membawa nya ke mobil milik nya.

" Lepasin..." Ucap gadis tersebut sambil memberontakkan tangan nya agar terlepas dari genggaman tangan Delvino.

" Lo ngapain sama bapak-bapak itu, pakai dipegang pegang segala lagi."

" Itu bukan urusan lo." Ucap gadis muda tersebut dengan nada sinis sambil mencoba membuka pintu mobil milik Delvino.

" Pintu mobil nya udah di kunci, sekarang gue mau antar lo ke rumah lo. Dimana rumah lo?"

" Gak perlu gua bisa pulang sendiri."

" Lo gak bisa pulang sendiri, sekarang udah malem lagian pintu nya gak akan gue buka sebelum sampai di rumah lo."

" Ok... Rumah gue di xxxx..."

" Ok."

Setelah beberapa menit perjalanan sampai lah mereka di rumah gadis muda tersebut.

" Beneran kan ini rumah lo?"

"'Bener ni gue bawa kunci rumah gue."

" Ya udah masuk gih, gue pengen liat itu kunci cocok gak."

" Gue berharap gue gak ketemu lo lagi."

" Sayang nya gue berharap bisa ketemu lo lagi."

" Ya udah pergi sana lo."

" Bye cantik."

-----

Kini Delvino telah sampai ke rumahnya.

" Lama banget sih dek." Ucap Rena yang sedikit khawatir.

" Sorry kak tadi ada insiden sedikit."

" Ya udah kamu kasih ke bang Vano, liatin dia minum obat nya ya, ingat gak usah ada kerja sama atau gak kakak bilangin Papi biar skorsing kalian makin lama."

" Jangan dong kak."

" Ya udah sana gih."

" Siap bu Jaksa cantik."

Kini Delvino telah sampai di kamar dan menghampiri Revano dengan obat di tangannya.

" Minum ni bang." Ucap Delvino sambil memberikan obat pada Revano.

" Pait banget gue istirahat aja." Tolak Revano.

" Gua videoin ni gue kasih Kak Rena biar dia ngadu ke Papi lo gak mau minum obat." Ucap Delvino sambil mengangkat handphone miliknya.

" Iya-iya, ni gua minum."

" Ya udah tidur gih lo bang, gue juga mau tidur."

" Good night my brother."

" Good night my little brother."