" selamat tidur jane " katanya sambil kecup keningku.
Sial aku tak jua tertidur, bodoh sekali aku menunggunya bangun, padahal dia di hadapanku
Ditinggal tidur saja aku bisa merasa sesedih ini
Benar benar aku sudah gila.
" iko bangun ". sapa ku membangunkannya.
ya, aku memanggilnya Iko itu pas dengannya aku mengambilnya dari kata Saiko. bodoh memang tapi aku menyukai nama itu.
" iko ayo bangun ". ucapku manja sambil menggenggam tangannya.
" iya ini bangun ". jawabnya sambil meraih tanganku kembali.
Cium ku menyapa membangunkan tidurnya. Kupeluk dan ku usap kepalanya
Setelah selesai mandi dan makan, kami ditinggalkan Ben berdua di kost.
" aku balik dulu nanti sore aku kesini lagi ya ". Kata Ben menenangkan kami.
Ya, Ben bekerja lumayan jauh dari tempat kami tinggal. Jadi kami menghabiskan waktu berdua di kost.
Sesekali ada temanku yang lainya datang untuk main dan minum minum, tak heran Ribby melihat aku lebih banyak teman laki laki dibandingkan perempuan. Teman perempuanku di malang hanya Ulfa dan Boy, mereka bukan sepasang kekasih kok.
Ulfa adalah kekasih Ben, mereka memutuskan untuk kembali setelah putus beberapa tahun lalu. Boy cewek tomboi itu adik sepupunya Ulfa.
Sebelum Ribby datang hari hariku hanya di kost, di tempat kerja, kedai ,dan di rumah Ulfa.
Karena sekarang Ribby bersamaku untuk sepekan aku memutuskan membuka kamar kost.
Kost sepi lagi, sekarang kembali hanya kami berdua. Kami mendengarkan music bersama, terkadang dia memainkan gitar dan bernyanyi untukku. Berujung dengan Ribby berbaring di sampingku tiba tiba menghentikan pembicaraan kami, sekarang kami saling tatap.
Dia membelai rambut ku perlahan, sentuhannya membuat ku berdebar
jarak kami semakin dekat, bibir nya menyentuh bibirku dengan lembut yang semakin membuas
nafasku sudah tak teratur karena ulahnya
dia melepaskan kaos yang ku kenakan dan kembali menciumku, dia menarik rambutku menciumi leher dan bernafas di samping telingaku semakin turun ke bawah sambil melepaskan semua yang ku kenakan
sekarang Ribby bisa melihat tubuhku dengan jelas tanpa terhalangi pakaian. Ya siapa yang tidak tertarik dengan payudara dan bokong yang besar, Aku bisa memuaskan Ribby dengan memperlihatkan tubuhku ini.
Dengan cepat ia menghampiriku ,membelai punggung sambil menciumi leherku.
sekarang dia mulai bermain di bagian payudaraku.
menjilati puting ku dengan buas
" ahhhhh " aku mendesis menikmati permainannya
Ribby semakin membuas melihatku menggeliat dam tak bisa mengatur nafas
kali ini Ribby ada di antara paha ku, ia menekuk kan kaki ku tangannya bermain diputing ku.
Tak bisa tertahan, hasrat ku pecah aku mendesis
saat ia sampai di titik lemahku
memainkan lidahnya dangan lembut dan semakin cepat.
" ahhhh jane.... ". serunya pelan sambil terus memainkan lidah nya.
" ohhh... " . aku mendesis sambil menjambak rambutnya Ribby hampir berhasil membuatnya keluar tapi dia berhenti sengaja mempermainkan hasratku. Anehnya aku tak kesal aku menikmatinya.
' kali ini permainan apa yang akan dia lakukan ' .batinku penasaran
Dia beranjak dari tempat tidur mengambil tali dan sabuk celananya. Ada rasa takut yang ku rasakan tapi rasa penasaran ini tetap mengalahkan rasa takut itu. Aku tetap terdiam penasaran dengan apa yang akan Ribby lakukan.
Ribby menjambak ku dengan kasar, aku takut.
" ahhh " nafas Ribby memecahkan ketakutan ku.
" kamu takut ya? bikin aku tambah gemas aja " susul nya sambil menarik rambutku.
Ribby meraih tanganku meletakan nya di atas kepalaku ,lalu mengikat tanganku dengan tali yang sudah dia siapkan.
Ini diluar dugaan ku permainannya tidak membuat ku bosan, aku selalu merasa penasaran.
untuk aku yang selalu merasa tidak puas dengan pasanganku yang dulu, kali ini aku yang dibuat tak mengerti apapun seperti tikus kecil yang berjalan di merayap di ketinggian, rasa penasaran dan takut menguasai pikiranku
Ribby mengubah posisi tidurku jadi membelakangi nya, Sekarang dia bisa melihat bokong dan bentuk pinggangku dengan jelas. Menggunakan sabuk yang ia mencambuk punggungku.
sesekali ia mencambuk ku sambil menarik rambutku.
" ahhh iko ampun ". teriakku gemetar
" jane ahh sekali lagi ya ,jangan takut ". Dia menikmati permainan yang ia lakukan. semakin aku menjerit meminta ampun ia semakin membuas
jeritan ampunku tak dihiraukannya.
begitu juga aku meski aku menjerit, rasanya tak ingin ku akhiri permainan ini, meskipun ada rasa nyeri aku menyukainya.
badanku di putar, sekarang aku terlentang lemas dengan nafas tak teratur.
" jane ayo kita mulai ". ujarnya dengan wajah nakalnya.
sekarang Ribby ada di hadapanku sedikit membungkukan badanya ke arahku. Bibirnya menyentuh lagi bibirku. Tangannya berkeliaran lincah di tubuhku.
" sakit ya? aku suka denger kamu teriak ". ujarnya membuatku berdebar, tapi ucapannya tak sama sekali membuat aku untuk mengakhiri permainan ini
" iya sakit, tapi aku suka " jawabku .
sekarang tangannya berada di antara pahaku.
jarinya menyentuh halus milikku, permainan jari yang pintar.
" uhh ". aku tak sanggup lagi di permainkan
' cepat lakukan ' .gumamku tak tahan
" ahhh, sayang ". bisikinya di telingaku. sambil memasukan satu jarinya dengan tempo yang pas.
" ahhh iko ugghhh... ". aku mendesis tak tahan dengan posisi tangan yang terikat di atas kepalaku.
Kali ini Ribby menambahkan jarinya. dan bermain semakin cepat, sambil melepaskan tanganku dari ikatan.
" aku lepas tapi tangannya diem ya ". ucap berbisik di telingaku
nafasku mulai tak karuan lagi ,aku baru merasakan sensasi sampai sejauh ini.
" aaaah iko ahhhhh ughhh.. ". aku mendesis sambil menggeliat.
" yaa jane ahhh ". jawabnya dengan wajah nakal
Sampai di titik aku merasa puas, dan permainannya berakhir. Ribby menyelimuti tubuhku yang belum mengenakan apapun.
" maaf ya sakit banget ga ". katanya sambil mengelus kepala dan mencium keningku.
" iya sakit takut kaget tapi aku penasaran dan aku suka ". jawabku menenangkan nya.
" maaf ya jane ". sahutnya dengan wajah murung,
terlihat menyesal karena aku kesakitan
" hey udah aku ngga apa apa, aku suka aku puas, aku puas kalau liat kamu puas ". jawabku sambil memeluk nya manja.
Ribby memelukku, Aku tidur dalam pelukannya tanpa mengenakan pakaian ku.
Sebelum aku mengenalnya, aku kira rasa puas ku dulu itu yang paling puas, setelah dengan Ribby aku merasakan semua hal yang belum pernah aku rasakan, sungguh ini mungkin jadi dosa ternikmat dalam hidupku.