0,5

[Brian side]

Sudah dua hari ini aku tidak melihat si psycho gila itu.Aneh biasanya dia selalu datang ke sini,untuk bersenang senang dengan mangsanya.

Apa dia sakit?tapi kalau sakit kenapa dia tidak mengabariku?.Tidak,tidak mana mungkin dia sakit.Toh di rumahnya banyak yang menjaganya.

Tapi ini sudah dua hari dia tidak datang kesini dan bersenang senang dengan mangsanya.apa dia sudah tobat?atau dia memang sedang banyak tugas sekolah?makanya dia tidak datang kesini.

Tapi entah kenapa semenjak dia tidak datang lagi kesini aku selalu khawatir padanya.Dan aku juga menjadi tidak berselera lagi pada mainanku.

Ini aneh.semenjak dia menciumku,aku selalu memikirkannya.Dan jika aku tidak bertemu dengannya rasanya seperti ada yang hilang.

Seperti saat ini.Aku sedang menunggunya di sini.Dan dari tadi aku tidak melihatnya datang kesini.Biasanya lewat jam setengah sepuluh dia sudah ada di sini.Tapi hari ini dia belum juga datang.

Uhh...aku sangat khawatir padanya.Kalian tau?meski dia itu menyebalkan dan selalu menyusahkan ku.Tapi aku suka,aku suka saat dia bersikap menyebalkan dan aku juga senang saat dia menyusahkanku.

Tidak seperti sekarang,dia membuatku tak karuan.aku takut ada yang terjadi padanya,aku takut dia kenapa- napa.Dan jika di suruh jujur aku sangat khawatir jika tidak bertemu dengan nya sehari saja.Entahlah aku juga tidak tahu kenapa aku menjadi begini.Tapi dari kemarin di pikiranku hanya ada satu orang saja.Kalian pasti tau siapa.

Baiklah ini sudah batasnya aku bersabar menunggunya.aku langsung berdiri dan mengambil kunci mobilku.aku sekarang menuju rumah si psycho gila yang dari kemarin tidak mau pergi dari pikiran dan otakku.

Setelah sampai di rumahnya.Seperti biasa aku langsung masuk dan di sambut oleh pelayannya.

"Kepala pelayan apa saila ada di dalam?"tanyaku.

"Maaf tuan noona tidak ada di du sini.Dia sedang pergi."jawabnya.

"Benarkah?tapi aku lihat mobilnya ada di depan"tanyaku.tapi saat mendengar jawabanku.Sepertinya kepala pelayan ini sedikit tersentak.Apa dia sedang berbohong padaku?Atau terjadi sesuatu pada psycho gil itu?.

"Tu-tuan noona sedang pergi dan sedang tidak ada di rumah."ucapnya sedikit gugup.Karna jawabannya gugup aku yakin psycho gila itu ada di dalam.Lantas aku langsung menatapnya dengan intens.

"Kepala pelayan.Kamu taukan saya sangat benci kepada pembohong?Jika saya tau kamu berbohong,saya akan pastikan keluarga mu tidak akan hidup lama."acamku.Dan aku melihat raut wajah kepala pelayan itu sangat pucat sepertinya ai takut.

"No-noona ada di kamarnya tuan.Tuan saya mohon jangan bunuh keluarga saya.Saya mohon."ucapnya.

"Oke...Saya tidak akan apa apa-in keluarga mu"ucapku yang sambil berjalan ke atas menuju kamar psycho gila itu.

Saat sampai di depan kamarnya.Aku langsung masuk tanpa mengetuk pintu atau meminta izin.itu adalah kebiasaanku.

Saat aku masuk kamar psycho gila itu.Aku lihat dia sangat lemas dan tak berdaya.ah...aku sangat tidak suka jika melihatnya seperti ini.

Perlahan aku mendekat ke ranjangnya,aku langsung mendudukan diri di pinggir kasurnya.

Aku lihat dia sedang tertidur sangat pulas.wajahnya pucat,tapi entah kenapa dia malah menjadi semakin cantik.

Aku terus memandanginya,sampai aku tidak tau ada yang datang.ah..ternyata bundanya psycho gila ini.

"Ouh...kamu.bunda kira siapa."acapnya.aku berdiri dan langsung menyalimi bundanya psycho gila ini.

"Bunda apa saila sakit?Kenapa bunda tidak memberi tahu ku?Dan juga kapan bunda pulang?kenapa tidak mengabariku juga?"tanyaku.kulihat bundanya psycho gila ini sedikit bingung.Tapi kemudian dia terkekeh dan mengusap rambutku.

"Iya.dia sedang tidak enak badan.Dan kenapa Bunda tidak memberi tahu mu,itu karena saila sendiri yang bilang supaya tidak memberi tahumu.Bunda pulang dua hari yang lalu.Bunda tidak memberi tahu mu karena, Bunda ingin membuat kejutan untuk mu dan saila.Tapi tidak jadi karena sailamu itu sedang sakit."ucap bundanya psycho gila.

Aku berbalik dan berjalan mendekati psycho gila,dan duduk di pinggir ranjangnya.Aku mengusap pipinya.Rasanya panas aku rasa dia demam.Tapi sejak kapan dia demam?dan kenapa dia bisa demam?.Uhk...kenapa aku juga merasakan sakitnya.Dan sejak kapan aku menjadi sangat peduli dengannya.

"Bunda mempunyai satu kejutan lagi.Tapi sepertinya bunda akan berikan saat saila sudah sembuh."ucap bundanya psychopat gila.

"Ah...bunda selalu membuatku penasaran.Kenapa tidak sekarang saja berikan kejutanya?"ucapku tanpa enggan mengalihkan pandangan ku pada psycho gila ini.

"Hahaha...kau tau kejutan kali ini pasti akan membuat kalian sangat terkejut."ucapnya sambil tertawa.Cukup keras bunda tertawa,sampai membuat saila bangun.

"Hm...bunda tolong jangan berisik!!Aku tidak akan bisa istirahat kalau bunda berisik seperti ini."ucap psycho gila itu.Dia berbicara seperti itu,tapi matanya tetap tertutup.Dan dia juga memegang tanganku untuk di jadikan bantalannya.uhk...dia sangat imut kalau sedang seperti ini.

Aku mengelus-elus kepala psycjo gila.Dia kembali tangang.Jika di lihat-lihat psyhco gila ini sangat cantik jika sedang tidur.Wajahnya terlihat sangat damai jika sedang tidur,tapi jika dia sudah terbangun dia seperti harimau yang sedang lapar.Menyeramkan memang. Tapi dia masih tetap cantik.Eh?apa yang aku pikirkan?tidak tidak.Ini tidak boleh terjadi.Aku hanya suka kepada primadona sekolah itu.Mila?iya dia mila,aku hanya menyukai mila saja.

Aku langsung menggeleng- gelengkan kepalaku beberapa kali.Tidak-tidak aku tidak menyukai si psycho gila,aku hanya menyukai primadona sekolah yang sekarang sudah menjadi pacarku.Mila,ya aku berjanji utuk tidak menjadikan di sebagai mainanku lagi.Aku ingin dia menjadi pacarku.Entahlah kapan aku mencintainya,tapi aku sangat ingin menjaganya dan melindunginya.

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya si psycho gila itu bangun.aku langsung memasang wajah marah dan tak terima.Iya tak terima karena dia tidak memberitahuku kalau di sedang sakit,dan aku juga sedikit marah karna itu.

Aku lihat dia membelabakan matanya.Aku kira dia sangat kaget karna aku ada di sini.Dia langsung bangun dan duduk menyeder.

"KA-KAMU NGAPAIN DI SINI"pekiknya kaget.

"KENAPA?kamu kaget aku ada di sini?huuh..tega teganya kamu tidak memberitahuku kalau kamu sakit.Apa kamu tidak menganggap aku sebagai teman mu lagi hah?"ucapku sambil berdiri dan berdecak pinggang.

"Ya.itu-itu..."dia sepertinya sedang memikirkan alasan"ah...ya.Itu karna kamu sibuk dengan pacarmu itu kan.Makanya aku engga mau ganggu kasih tau kamu karna takut ganggu kamu."jelasnya

"Tapi kan aku selalu ada kalau kamu kenapa-napa.Apa kamu lupa?"ucapku tak terima.

"Sudahlah jangan di bahas lagi.Mending kamu pulang saja."ucapnya.

Entah kenapa saat dia meminta aku untuk pulang.Emosiku langsung memuncak.Aku menunggunya bagun sampai sekarang.Hanya untuk menanyakan kabarnya dan aku malah di suruh pulang.

"HEI...KAMU TAU AKU MENUNGGUMU BANGUN SAMPAI BERJAM JAM.DAN SAAT KAMU BANGUN KAMU MALAH NGUSIR AKU?"ucapku

Aku lihat dia tersentak karena aku menaikan nada bicaraku.

"Bu-bukuan begitu mak-"ucapannya langsung aku potong karena aku sangat marah."Lalu bagaimana hah?apa kamu sudah tidak mau berteman denganku lagi?"ucapku

"Tidak bukan begitu brian.Maksudku apa kamu tidak akan di marahi oleh mila?"ucapnya.

"Dia tidak ada urusanya disini.Aku tanya sekali lagi kenapa kamu tidak memberitahuku?"