Hari- hari sudah kembali berlalu semenjak Prilly koma dan belum ada tanda- tanda Prilly akan sadar. Ali terus menerus menemani Prilly tanpa henti.
"Ali, sebaiknya kamu pulang dulu nak, biar bunda aja yang jaga Prilly. Kamu udah berhari- hari disini. Kamu juga butuh istirahat yang cukup nak." Ucap Mama Ully sembari memegang pundak Ali pelan.
"gak apa- apa kok tante, Ali udah cukup istirahat kok. Gimana kalau tante aja yang istirahat. Tante istirahat biar Ali yang jagain Prilly. Tante gak usah khawatir" Ucap Ali kemudian membiarkan Mama Ully duduk di kursi yang didudukinya tadi.
"Ali mau ke kantin, tante mau apa?" tawar Ali pada mama Ully
" gak usah nak Ali. Buat kamu aja." Ucap Mama Ully
"tante gak mau apa- apa benar?" tanya Ali
"iya gak apa- apa. Buat kamu aja." Ucap Mama Ully.
" yaudah tante, Ali ke kantin bentar ya," ucap Ali
Ali kemudian langsung menuju Kantin Rumah Sakit. Mama Ully yang masih berada di ruangan Prilly akhirnya meneteskan Air matanya.
"Prilly sayang, kamu gak mau buka mata kamu sayang? Banyak yang sayang loh sama kamu sayang. Ada Mila, Kevin, Iki, Mama, Ali juga. Kamu tau ga? Kamu itu sangat berharga buat Ali. Dia yang selalu ada di sisi kamu selama ini. Dia juga yang selalu jaga kamu saat kamu sakit gini. Dia benar- benar Sayang dan cinta sama kamu sayang. Jadi kamu harus bangun ya sayang, buka mata kamu." Ucap Mama Ully yang sesekali mencium punggung tangan Prilly.
Waktu sudah berlalu, dua Minggu sudah Prilly koma dan belum sadarkan diri. Namun, Ali tidak pernah lelah menjaga dan menunggu Prilly bangun dari tidurnya.
"Prill, kamu tau ga? Aku kangen banget sama kamu. Kita sering ketemu bukan? Tapi kenapa aku selalu merasa kangen sama kamu. Padahal kamu ada disini. Padahal kamu ada didepan aku. Padahal aku selalu menatap wajah kamu tapi kenapa rasanya selalu saja berbeda. Saat aku menatap kamu, kamu memejamkan mata. Saat aku didepan kamu, kamu memejamkan mata. Serasa hanya aku yang Melihat dan merasakan hal itu." Ucap ali yang sesekali menyeka air matanya.
"dan Kamu tau? Aku membaca sesuatu yang menarik. Saat kita mendapat masalah, kita selesaikan bersama. Saat masalah lain datang, kita menyelesaikannya bersama juga. Selalu begitu, selalu seperti itu, dan kamu tau apa yang terjadi selanjutnya? Kita akan selalu mencari solusi untuk masalah itu. Dari situ kita akan sering bertemu, bertemu dan bertemu. Sampai akhirnya Tidak ingin berpisah. Apa menurutmu kita juga akan seperti itu?" ucap Ali kemudian tersenyum simpul.
"Mana ada kaya gitu? Lo baca dimana tuh kaya gituan?" sahut iki yang langsung menanyai Ali dengan Pedenya.
"Ganggu aja heran." Sahut Ali dengan Tatapan kesalnya
" lagian lo baca gituan dimana coba gw aja gak pernah dengar." Sambung Iki
"ah gak tau ah intinya lo ganggu Kambing!" ucap Ali kesal
"eh berani ya lo ngatain gw kambing." Ucap iki sembari meletakkan tangannya di pinggang
"eh ki, ruangan ini sempit jadi jangan tolak pinggang disini. Kambing yang gw maksud bukan lo kok ki bukan, tenang aja." Ucap Ali sembari merangkul iki.
"kalian berdua tuh apa- apaan sih. Jangan berisik disini. Prilly butuh istirahat tau" ucap Mila yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
"iya iya" Ucap Ali dan Iki kemudian pergi keluar ruangan.
Sudah hampir menginjak satu bulan Prilly terbaring koma di Rumah Sakit. Namun tak satu pun dari mereka yang meninggalkannya sendiri.
Saat ini hanya Ali yang menjaga Prilly. Karena Iki dan Mama Ully sedang ada urusan juga Mila dan Kevin yang belum datang.
Ali hanya menatap wajah Prilly dengan lembut, sesekali menatap ke arah monitor jantung yang ada di samping Prilly.
"Prill sampai kapan kamu mau terus- terusan tidur sayang? Kamu gak mau liat aku emangnya? Kamu gak kangen aku emangnya? Aku mohon kamu cepat sadar sayang! Aku mohon." Ucap Ali sembari terus- terusan mengecup punggung tangan Prilly.
Tiba- tiba jari tangan Prilly terasa bergerak dan tak lama Prilly membuka matanya sekejap yang membuat Ali sangat senang namun Prilly kembali menutup matanya lagi.
"Prill.. Kamu sadar sayang. Hey.. prill sayang!" ucap Ali panik kala Prilly menutup matanya lagi.
" Dokter! Dokter!!" teriak Ali
" ada apa? " ucap Dokter yang langsung datang kesana.
" Prilly. Dia tadi sadar, dia membuka mata nya dok " ucap Ali menjelaskan
" Pasien masih koma " ucap Dokter sambil memeriksa Prilly.
" ta- tapi tadi dia sadar dok . Tadi itu Prilly membuka matanya . Dia bangun dok , saya lihat sendiri " ucap Ali kekeh
" dok tolong percaya sama saya . Prilly itu sadar dia udah bangun tadi matanya terbuka dok " ucap Ali lagi
"Iya mas tenang, itu mungkin hanya gejala saja mas , tidak apa- apa kok Dan pasien masih koma " ucap Dokter
" tapi dok tadi Prilly itu sadar dok . Dia membuka mata nya , gimana mungkin dia masih koma sedang kan dia sudah membuka mata nya tadi " ucap Ali
" iya mas itu hanya gejala saja yang di alami pasien saja dan pasien tak akan terjadi apapun pada pasien?" Ucap Dokter
" saya permisi dulu " lanjut Dokter
" iya Dok. " ucap Ali.
"Kenapa li? kenapa Prilly?" tanya Mila yang baru saja datang
"Prilly tadi sadar! Dia buka matanya trus ditutup lagi. Kata dokter itu mungkin Cuma gejala." Ucap Ali pada Mila.
" li lo yang sabar yah , kita semua tau Prilly itu kuat , dia pasti bisa lewatin ini semua " ucap Mila sembari mengusap punggung Ali pelan.
" prill kamu bangun kan tadi , aku tau kamu sadar . Tapi kenapa kamu tutup mata kamu lagi chubby . Aku mohon sama kamu chubby bangun aku kangen kamu , aku sayang kamu ,aku rindu kamu , aku cinta sama kamu chubby . Bangun aku mohon !!!" Ucap Ali sambil meneteskan air mata.
" aku kangen kamu Aku kangen suara kamu . Aku kangen cup cake buatan kamu . Aku kangen masa masa kita dulu prill . Aku kangen semua itu " ucap Ali sambil memegangi terus menerus tangan Prilly tiba- tiba ada pergerakan dari Prilly tangan nya menggenggam tangan Ali lebih kuat dan berkata
" a-li..." ucap Prilly lirih
" Prilly ... Prilly kamu sadar . Heyy chubby buka mata kamu aku disini , aku ada di samping kamu " ucap Ali terkejut senang dan menciumi punggung tangan Prilly
" Prill lo udah sadar! Syukurlah " ucap Mila.
" syukurlah kalau lo udah sadar " ucap Kevin dari kejauhan.
" vin Dokter, panggil Dokter " ucap Ali lalu Kevin pergi untuk memanggil Dokter
"Dokter... dokter " teriak Kevin
Lalu Dokter datang
" ada apa ?" Tanya Dokter
" Prilly dia sadar dok " ucap Ali
" sebentar akan saya periksa ... " ucap Dokter sambil memeriksa keadaan Prilly
" gimana dok " tanya Ali
" dia baik- baik aja kan dok, dia sembuh kan dok " tanya Ali lagi
" iya keadaannya sekarang sudah mulai membaik pasien sudah melewati masa komanya dan saya mau tanya , Prilly ini siapa ? " ucap Dokter sambil menunjuk Mila.
" Mi-mila " ujar Prilly pelan
" kalau ini ?" Ucap dokter menunjuk Kevin
" Kev-in " ucap Prilly
" dan ... yang ini ?" Menunjuk Ali
Air matanya seketika menetes "... Ali " ucap Prilly
Tiba tiba Prilly menggenggam tangan ali kuat
" li... aku bisa jelasin ..." kata itu keluar dari bibir Prilly
" apa maksud Prilly apa jangan- jangan? ingatan nya sudah kembali? apa Prilly sudah mengingat semua nya " ucap Ali dalam hati
" dok ... " ucap Ali melepaskan tangan Prilly lalu menuju dokter
" dok apa ingatan nya sudah kembali ?" Tanya Ali
" seperti nya begitu . Dan mungkin saja benturan yang pasien dapat di saat kecelakaan yang ini mengembalikan ingatan nya . Itu mungkin saja terjadi " ucap Dokter
" Ali .Aku bisa jelasin semua nya sama kamu, aku bisa jelasin " ucap Prilly lemah sambil memiring kan tubuh nya dan hampir saja terjatuh . Ali menangkap tubuh Prilly sesaat sebelum ia terjatuh
" heyy ... gak perlu jelasin apa- apa lagi ak.." ucap Ali
" kamu masih marah sama aku . dan aku bisa jelasin , aku bisa jelasin semua nya sama kamu . Itu hanya kesalahpahaman li . Dan setelah aku jelasi sama kamu , kamu boleh benci atau marah sama aku . Kamu boleh gak perduliin aku . Aku rela karena sampai sekarang ... " ucap Prilly terpotong saat ali menghentikan ucapan Prilly dengan cara membawa tubuh mungil itu kedalam dekapannya.
" heyy aku udah tau semua nya . Aku gak marah sama kamu . Aku gak benci sama kamu . Dan aku selalu perduli sama kamu . Dan rasa sayang aku ke kamu gak akan pernah hilang sampai kapan pun karena aku cinta kamu Prilly " ucap Ali masih memeluk Prilly erat dan enggan melepas kan gadis nya itu