"Siapa Kau? Apakah dulu kita saling mengenal?"
"Tidak Tuan, Anda tidak mengenal Saya"
Pittha terduduk diam, tiba-tiba Ia mengingat mimpinya yang menyedihkan. Di dalam mimpinya Kenichi sudah dapat melihat namu tidak mengenali Pittha.
"Selamat pagi pelayanku", dekap Kenichi dari belakang.
"Tuanku jangan seperti ini, nanti masakannya jadi gosong", ucap Pittha terkejut.
Cuupp !!
"Aku boleh menciummu?!", tanya Kenichi setelah mencium pipi Pittha.
"Tuan baru saja menciumku lalu Tuan bertanya boleh atau tidak??", jawab Pittha marah.
"Ha ha", tawa kecil Kenichi yang menawan itu membuat jantung Pitta berdebar. "Oh ya, Aku belum memberitahu kepadamu. Besok kita berangkat ke apartemenku di kota, karena aku akan menjalankan operasi mata secepatnya", kata Kenichi riang.
Pittha malah terdiam, Dia takut setelah operasi mata Tuannya tidak mengingatnya kembali seperti di dalam mimpinya. Meskipun mereka baru beberapa bulan tinggal bersama namun mereka sudah terlihat seperti sepasang kekasih. Kenichi pun sangat nyaman berada di dekat Pittha.
"Tuan apakah Tuan akan tetap bersama Saya setelah Tuan dapat melihat kembali?", tanya Pittha sendu.
"Jika Aku tidak dapat bersamamu lagi, lebih baik Aku buta saja", jawab Kenichi dengan tegas.
"T-Tuan", gumam Pittha sedih.
"Kau tak perlu cemas!", dekap erat Kenichi menenangkan hati Pittha.