Hampir dua puluh lima menit Aisyah menunggu di ruangan itu ditemani suara pendingin ruangan yang berderit-derit, teh manis yang disuguhkan sisa setengah cangkir. tiba-tiba seorang lelaki berwajah bulat berkaca mata kotak mengenakan kemeja lengan panjang warna cokelat membuka pintu, Potongan rambutnya seperti perwira yang baru saja selesai pendidikan. Licin dan rapi. Lelaki itu membawa tas jinjing berwarna hitam di dalam tasnya terdapat sebuah laptop, dan membawa beberapa map dokumen ditangan sebelahnya.
“Assalamualaikum,” lelaki itu menyapa sambil menundukkan kepalanya. Tersenyum ramah menatap wajah Aisyah yang berbinar.
“Maafkan aku yah, sudah terlambat. Jalanan macet,” Lanjut laki-laki itu sambil mengulurkan tangan kanannya mengajak bersalaman.