83. Berbaikan

Ibunya terisak-isak sambil melepaskan bantal kemudian berbalik untuk memeluk Rissa.

"Mama juga minta maaf. Mama tampar kamu keras sekali. Mama tidak bermaksud merendahkan kamu. Kamu anak yang baik dan mandiri. Mama minta maaf."

Mereka berpelukan lama sekali. Bahkan saat ibunya datang ke Bandung karena kasus penculikan dan penyiksaan yang Rissa alami, mereka tidak berpelukan seperti ini.

Rissa melepaskan diri terlebih dulu. Ia menyeka wajahnya dari air mata, ibunya juga melakukan hal yang sama. Mereka saling berpandangan kemudian tertawa. Rasanya aneh sekali tertawa setelah menangis.

"Sakit tidak?" Ibunya menyentuh pipi Rissa.

"Tidak apa-apa, Ma. Sudah tidak sakit kok."

Ibunya mengelus kepala Rissa dengan sayang, menatapnya dengan tatapan penyesalan. Rissa tersenyum.

"Jadi, apa kamu benar-benar cinta sama Charlos?"

"Iya, Ma." Rissa mengangguk.