4

Part 4 Siksaan Masa Kelam

Aku tak pernah berfikir bahwa wajah yang tampan itu bisa membohongi semua orang yang melihatnya.bahkan wajah bak malaikat itu tak lebih dari seorang iblis yang tak memiliki hati

Bahkan aku sangat membencinya

-natasya malvera

Alaric menarik tangan tasya dan menyeretnya keluar dari kamar alaric.ini Mungin kesalahan besar yang akan terjadi dirumah ini karena seseorang pelayan yang lancang masuk kekamar tuanya.

"DESYYYY"alaric memanggil kepala pelayan dirumahnya nampak desy sedang berlari tergesah gesah menuju tuanya

"Ada apa tuan"desy menunduk karena takut melihat wajah kemarahan alaric

"Siapa yang menyuruh pelayan ini masuk kekamarku!!!" alaric membentak semua pelayan di rumahnya

Tak ada yang berani menjawab perkataan alaric mereka semua merasa takut jika terkena masalah dengan tuanya bahkan hidup mereka bisa jadi taruhan jika mereka berani menentang tuan alaric

Tasya memandang kepala koki yang menunduk.tasya dapat melihat raut wajah koki itu ketakutan dari wajah seterta gerakan yang dapat menjelaskan ketakutanya.

"AKU TANYA SIAPA YANG MEMBERINYA PERINTAH!!"alaric melempar gelas yang ada di atas meja kaca itu pecah bertaburan di lantai marmer miliknya.

"Atas kemauan aku sendiri yang ingin memanggilmu dan aku tidak tahu bahwa kau tidur"tasya yang berdiri di belakang alaric menjawab dengan takut takut

Semua pelayan memandang iba pada tasya mereka tau bahwa bukan tasya yang melakukan atas kemauan ya tapi mereka tak bisa berkata ap apa.

hanya mampu berdoa agar tasya tak mendapat hukuman yang kejam.

"Dasar lancang"alaric bangun dari kursi seraya menjambak rambut tasya

AWWW..SA..KIT..

Tasya berusaha melepaskan genggaman tangan alaric pada rambutnya tapi apa daya bahwa kekuatan alaric lebih besar dari dirinya.tasya hanya mampu melawan dengan semampu kekuatanya.

Alaric mendorong tasya ke dinding."jangan berani berani kau memijakan kakimu ke kamar ku tanpa seizinku"alaric melepaskan genggamanya pada rambut tasya

Dan Alaric menjatuhkan Natasya yang sudah hampir menangis tampa sengaja kepala tasya mengenai sisi meja kayu yang ada di dekat dinding,darah segar mengalir di pelipisnya para pelayan ingin membantu natasya tapi menunggu tuannya pergi.

alaric menaiki tangga dan masuk ke ruang kerjanya.

Desy datang dengan kotak p3k serta beberapa pelayan membawakan handuk serta air untuk mengobati luka tasya sedangkan tasya masih memegang kepalanya yang berdenyut dengan hebat.

"Maaf tasya karena saya kau terluka"koki yang menyuruhnya tadi meminta maaf atas kejadian yang menimpanya tasya

"Aa tidak apa apa.tenanglah aku baik baik saja"tasya yang kepalanya sudah di ibati tersenyum dengan sangat tulus

"Istirahatlah tasya tenang tuan alaric tak akan keluar lagi setelah ia masuk ke ruang kerjanya"desy menyuruh tasya istrahat setelah melihat wajah gadis malang itu yang cukup pucat.

Tasya mengangguk dan pergi melangkahkan kakinya menuju kamarnya.ia masih bingung kenapa kamarnya masih kamar yang tadi pagi di tempatinya kamar ini bahkan sangat mewah dan bahkan tak pantas untuk pelayan sepertinya,tasya tak ambil pusing langsung membaringkan tubuhnya di atas king size yang empuk itu.

..............

Alaric sedang meminum sampanye yang mahal itu di gelasnya.ia sangat sering meminum sampanye saat ia merasa marah, ia masih kepikiran dengan kejadian tadi betapa terkejutnya saat ia melihat wanita itu masuk dengan berani ke kamarnya bahkan dengan berani menatap wajahnya tang sedang tertidur

"Lihatlah gadis kecil itu belum seberapa bahkan aku ingin menyiksamu lebih dalam lagi sehingga kau tak tahan dan memilih untuk bunuh diri"alaric berkata sambil menyeringai senyuman yang terlihat tampan tapi tanpa bagaikan iblis yang mematikan

Alaric meletakan gelasnya dan berkah menuju dinding yang memiliki pintu penghubung langsung dengan kamarnya dan pintu itu berada di walk in closet nya

Kamar alaric memang memiliki karakter yang sesuai dengan pemiliknya yang misterius.karena alaric adalah pria yang memiliki sejuta rahasia bahkan memiliki banyak masa kelamnya yang belum banyak diketahui seseorangpun

''aku benci hidup bersamamu,seharusnya kita menolak pernikahan waktu itu"wanita itu membentak seorang pria di depanya

"Dasar wanita tidak tahu diri seharusnya kau bangga hidup berkelimangan hartaku"pria itu membentak dan membuat anak kecil yang berdiri di balik pintu bergetar ketakutan melihat ayahnya

"Kau..aku tak mencintai hartamu aku menyesal telah mengandung darah daging"wanita itu membalas ucapan pria itu tak kalah tajam

Pria itu adalah ayah alaric ia dengan geram langsung menampar pipi ibu alaric

"Pergi kau dari rumahku,aku tak butuh jalang sepertimu dan jangan pernah sekalipun kau peduli akan alaric ia milikku"pria itu menolak wanita itu hingga terjatuh alaric ingin menolong ibunya tapi ia takut ayahnya menujuk nujuk ibunya keluar dari rumah mereka

"Oke aku tak sudi lagi melihat wajahmu apa lagi menginjakan kaki disini dan urus anakmu yang memuakan bagiku itu"wanita itu melangkah pergi dan membawa tasnya

"Mommy"alaric menangis tersendu sendu di dalam kamarnya saat melihat ibunya menaiki mobil bersama seorang pria

Alaric langsung menaiki tempat tidur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut berkrakter supermen itu lampu kamarnya sengaja tak di hidupkanya agar ayahnya tau bahwa ia tidur

Berapa menit kemudian pintu kanarnya terbuka ia tau bahwa itu ayahnya"mungkin kau di anggap wanita jalang itu anak pembawa sial,tapi kau cahaya buat deddy maafkan deddy"

Ia tak tau apa yang membuat deddynya meminta maaf kepadanya

alaric tersadar dari tidurnya selama ini.ia tak bisa tidur dengan tenang karena ia pasti memimpikan hal yang ingin ia hapus dari ingatanya.dengan keringat yang bercucuran dari pelipisnya.

Ia melihat jam nakas yang menunjukan jam 3 pagi.ia keluar dari kamarnya dan melangkah memasuki life untuk menuju kelantai satu.ia ingin minum sampanye untuk mehilangkan pikiranya

Inilah sifat alaric ia selalu terbangun pada malam hari karena mimpi buruknya.makanya ia benci tidur dan memilih transaksi senjata atau bercinta dengan jalangnya.jika tidak ia akan ke ring tinju untuk bertarung sampai lawanya tewas ataupun koma dirumah sakit

Ia menenguk cairan berwana keemasan itu dengan cepat seperti orang yang kehausan.kembali lagi ia mengingat kejadian dimana ia di campakan di pukuli oleh ibunya dan dianggap anak pembawa sial membuatnya marah dan memecahlan gelas kaca yang di pegangnya darah segar menetes dari telapak tanganya ia tak perduli dengan beling yang menacap pada sela sela jarinya pikiranya hanya ada kebencian pada wanita.

Tasya terbangun karena tenggorokanya haus saat ia sudah sampai di lantai satu ia melihat sesorang sedang duduk di patry dengan lampu yang hanya menyorot bagian area meja tersebut ia dapat melihat jelas wajah alaric yang sedang meneguk sampanye ia berbalik bandan dan memilih untuk kembali ke kamar tapi ia urungkan saat mendengar suara pecahan kaca ia tau asal suara itu dari mana tapi ia bingung harus bagaimana.