22

Berkali-kali Daru membenarkan baju beskap hijau tua yang dikenakannya. Sejak dulu, dia memang tak suka pakaian tebal dan panas seperti itu. Dia lebih memilih baju luriknya yang tipis. Untungnya, anggota Puspa Kresna jarang mengenakan pakaian resmi. Mereka lebih sering berbaur dengan masyarakat, mengumpulkan informasi dan menyusup.

Melihat gerak-gerik Daru, Manur yang mengenakan kebaya keemasan terkikik geli. “Kamu pantas sekali menggunakan pakaian seperti itu, Daru.”

“Hebat sekali kau bisa mengumpulkan semua ini dalam waktu singkat,” jawab Daru, sedikit membersihkan kotoran di selop kulit yang dipakainya.

Manur melirik Wuri yang mengenakan kebaya hitam di sampingnya. Kebaya itu sama berkilaunya dengan yang dipakai Manur.