58

Catra berdecak kesal begitu Fa duduk di depan kurungannya. Mendapat senyuman lebar dari lelaki yang mengaku sebagai ayahnya itu, Catra langsung membuang muka.

“Di sebuah desa yang damai, hiduplah seorang pemuda dengan badan yang kurus sekali.” Fa memulai ritual mendongengnya. “Saking kurusnya, dia dijuluki si Cungkring. Dengan badan kurus seperti itu, dia hampir tak punya tenaga. Mau bekerja sebagai pengangkut barang, dia tak kuat. Mau jadi petani, dia lemas kalau bekerja terlalu lama di bawah terik mentari. Si Cungkring pun jadi bahan ejekan orang-orang. Ibunya sudah berkata agar dia menjadi penjahit saja yang pekerjaannya tidak menguras tenaga, tapi si Cungkring menolak. Baginya, menjadi penjahit itu bukan pekerjaan lelaki.”

Catra menguap lebar, sementara Fa mengambil napas.