“Kenapa kalian santai-santai begini!?” bentak Asrita kepada beberapa penjaga yang sedang duduk-duduk di ruang istirahat. “Gara-gara kalian seperti ini, kita jadi bisa diserang kemarin!”
“Kami sedang tidak bermalas-malasan waktu itu. Aku masih ingat, pedangku samasekali tak bisa menembus kulitnya,” timpal seorang penjaga, menguap lebar. “Kalau sekarang, namanya istirahat, sah-sah saja bermalas-malasan, Mbok.”
“Jangan panggil aku Mbok!”
“Tapi kau sukanya marah-marah seperti mbok-mbok,” lanjut penjaga itu, diikuti tawa keras oleh dua rekannya.
“Begini ternyata kelakuan anggota pasukan Waringin Mas, hah? Bahkan anjing saja lebih sopan dari kalian!”