68

“Kau tahu arti nama Gatras, Mbak?” tanya Awu yang sedang menyusun Gatras di atas meja ruang tengah, berusaha memecah keheningan. “Dari bahasa kuno Gatra, yang artinya bagian tubuh. Digabung dengan kata substitute atau pengganti, dari bahasa negaraku sendiri… Ah, maaf berbicara hal tak penting seperti ini.”

Catra tak menanggapi, terus menghadap jendela, memandang kosong langit siang tanpa awan.

“Kau pernah menyukai seseorang, Mbak?” gumamnya.

Awu sampai menghentikan pekerjaannya, mematung beberapa saat sampai akhirnya berucap, “Jujur, aku tidak tahu, Mbak. Aku terlalu sibuk melakukan pekerjaan Nagrasala. Yah, aku pernah tertarik kepada seseorang di dekat rumahku dulu. Tapi, waktu itu aku masih kecil sekali. Aku tak tahu kalau itu masuk hitungan.”

“Aah…” Catra mendesah. “Pertanyaan bodoh, lupakan saja. Katanya kau dulu diculik, kan? Apa kau tidak ingin pulang?”

Awu kembali membisu, tak menjawab pertanyaan yang jelas bertujuan untuk mengalihkan topik itu.