“Arggghhhh!!!” Sekuat tenaga, Daru memaksa tubuhnya bergerak
Tepat ketika Nagra melompat ke dalam ruangan, Daru berhasil bangkit. Namun, ia tak bisa mengelak dari kombinasi pukulan yang masuk ke muka dan tubuhnya. Seperti tadi, cahaya di tangan Nagra semakin terang setiap pukulan berhasil masuk.
Namun, di pukulan kesekian, Daru berhasil menangkap tangan Nagra. Tak membuang kesempatan, Daru menyapu kaki musuhnya itu. Nagra jatuh telentang. Daru mengapit tangan sang musuh dengan kedua kakinya. Kemudian, Daru menarik tangan itu dan memelintirnya.
Nagra hanya menggeram saat Daru mengencangkan kuncian. Meski tak keras, Daru tahu geraman itu adalah tanda kalau kunciannya memberikan efek. Tanpa ampun, Daru mulai menusuk-nusuk dan menyanyat-nyayat tangan yang dikuncinya itu dengan karambitnya. Zirah putihnya kini mulai ternodai cairan hitam dari luka-luka Nagra.
Nagra berontak hebat. Daru mati-matian mempertahankan kunciannya. Dia tak bisa melepaskan kesempatan emas ini.