Jika ada masalah,
yang dipotong itu masalanya,
Bukan tali persahabatannya.
__
Anggi berdiri di depan cermin meja rias yang ada di kamarnya. Wajah tembem Anggi kini terlihat lebih tirus. Tubuh pendeknya pagi ini sudah dibalut seragam SMA. Ya, Anggi memutuskan untuk masuk sekolah setelah sekian lama libur.
Pagi ini Anggi mendapat tamu bulanan. Ada rasa syukur dalam hati Anggi, setidaknya perlakuan bejat Satria tidak menciptakan nyawa dalam perutnya. Oh, Anggi tidak dapat membayangkan jika seandainya ia sungguh hamil.
Setelah melalui perdebatan batin yang panjang serta menyakinkan diri, Anggi bergegas keluar kamar. Langkahnya bergerak menuju ruang makan. Seluruh keluarga tidak tahu sama sekali bahwa Anggi akan masuk sekolah hari ini.
"Pagi semua," Anggi tersenyum menyapa seluruh keluarga.