Disuatu hari hiduplah seorang anak laki-laki di hutan,yang bernama Hidden. Ia bersenandung seraya menjinjing keranjang dari rotan
"Hidden Hidden melompat
Lompat lompat kerumah
Ada apel dimeja
Hem hem hem
Apel apel yang merah di rumah...."bukanya pintu dari gubuk yang seadanya itu"Tidak ada orang"murungnya merasa sedih,berjalan dengan terombang seperti kapal. Sepi,sangat sepi. Meski dia sudah berteriak-teriak,melompat-lompat ia tidak merasa lelah malahan membuat hatinya runyam. Pada akhirnya sama seperti malam-malam lainnya
Hiss...hisss
"Oh? Kau datang lagi?"kata anak laki-laki itu berjongkok diatas kursi
"Kau masih disini? Kau tidak takut padaku?"kata ular itu
"Takut. Tetapi diluar lebih menakutkan"ujar anak laki-laki itu,diperhatikannya ular itu "Hei,ular. Apa orang tua ku bentuknya seperti mu?"memiringkan kepalanya
"Kau menanyakan itu lagi manusia? Tentu saja tidak, kau itu bangsa manusia"jawab ular itu
Anak manis itu meletakkan jari telunjuk nan mungil dipipinya"Memangnya ular tidak bisa punya anak manusia?"
"Tidak. Manusia itu kejam,mereka menangkap dan membunuh bangsa kami. Bahkan mereka membuang anaknya "
"Benarkah?"tunduknya"Apa kau membenci ku?"
"Entahlah. Mungkin karena kau masih kecil,makanya aku tidak menggigit mu"
"Sayang sekali. Akan sangat menyenangkan menjadi anakmu,kau bisa melindungiku dengan racunmu"
"Untuk apa aku melakukan itu. Anak-anak ku semuanya memiliki racun"
"Kalau begitu angkat aku menjadi anakmu! Ya?"matanya berbinar-binarnya
"Tidak. Pergilah pada harimau,dia sangat menyayangi anak-anaknya,siapa tau dia mau menjadikanmu anaknya"mendengar itu,anak laki-laki itu memutuskan pergi "Bukankah kau bilang diluar menakutkan?"kata ular
"Memang"toleh anak laki-laki itu berpikir "Tapi tidak apa asal aku tau bagaimana orang tua ku"dengan senyuman cerah seperti anak viking yang akan pergi kelaut ia menggiring langkah mencari sang harimau. Sekitarnya adalah hutan dengan barisan pepohonan,jalannya diterangi oleh kunang-kunang. Ia bertemu dengan kelinci ditengah jalan "Hei,kelinci. Apa aku anak mu?"daripada melewatkan kesempatan lebih baik sekalian bertanya
Kelinci asik mengunyah wortelnya"Tidak"ketusnya makan dengan lahap
Anak laki-laki itu memperhatikan giginya yang mengunyah wortel,lalu merebutnya dari si kelinci "Kembalikan wortel ku"kelinci itu marah pada si anak laki-laki
"Ikkkk"si anak laki-laki menunjukkan giginya lalu mengunyah wortel itu"Lihat lihat! Aku juga punya gigi,berarti aku anakmu kan"girangnya
"Kambing,rusa,ikan dan harimau juga punya. Gigi mereka lebih mirip dengan mu. Sana pergi,jangan ganggu aku"kelinci merebut kembali wortel itu. Anak laki-laki itu kembali berjalan dengan menunduk. Bruk! Ia menabrak rusa "Aw"katanya terjatuh,ia melihat kaki panjang rusa "Rusa,rusa! Apa aku adalah anak mu?"anak laki-laki itu bersemangat lagi
"Huh? Tentu saja tidak"kata rusa
"Kenapa tidak? Lihat,kaki ku juga panjang"kata anak laki-laki itu
"Tapi aku tidak punyaa tangan sepertimu"tinggal rusa begitu jadi
"Ah...rusa"panggil anak laki-laki itu bersedih. Lalu ia mencoba berjalan dengan tangannya juga "Aku malah seperti monyet,rusa benar..."kembalilah ia melanjutkan perjalanannya. Kira-kira seperti apa ya orngtua ku itu? Tidak seperti ular atau juga kelinci bahkan tidak seperti rusa. Lalu seperti apa? Apa benar seperti harimau? Wah,aku tidak sabar untuk bertemu dengannya! Karena memikirkan itu membuatnya senang ,bersenandunglah ia
"My parents my parents like what?
No scales not big teetch
Or long legs
Rabbit rabbit? No
Snake snake? No
Deer deer? No
Tiger tiger? Yes yes yes"
Dari malam ke malam Hidden mencari si harimau "Dimana ya tempat harimau"pikirnya "Kenapa aku tidak sampai-sampai"eluhnya menandang debu dijalan dengan menunduk "Huk,uhuk uhuk"terbatuk suara besar didepannya
Hidden mengangkat kepalanya,ternyata itu adalah harimau yang matanya bersinar dimalam seperti bintang "Harimau? Harimau!"soraknya girang telah menemukan harimau. Anak manis ini cepat sekali melupakan kesedihannya
"Ada apa anak manusia?"tanya harimau pada Hidden
"Anak manusia? Apa aku bukan anak mu?"kata Hidden pada harimau itu
"Bukan. Lihatlah anak-anakku"harimau bergeserak menunjukkan anaknya yang berbulu lucu pada Hidden "Lihat bulu mereka yang indah,banyak manusia tamak yang menginginkannya,jadi aku harus melindungi anak ku dengan baik"usapnya anak-anaknya
Ular benar,harimau sangat menyayangi anak-anaknya. Aku juga ingin jadi anaknya,sedih Hidden "Apa kau tidak bisa menjadikan ku anakmu? Aku tidak punya bulu dimana-mana hanya ada diatas kepala ku,jadi kita berdua bisa menjaga anak-anakmu"mohon Hidden pada harimau
"Tidak,tidak. Bagaimana jika ku juga tamak setelah dewasa. Kau akan menghianati ku dan mengambil bulu ku serta anak-anak ku"tolak harimau dengan ketus
"Tidak. Aku tidak mungkin seperti itu jika harimau yang membesarkan ku. Aku tidak akan seperti itu"Hidden mendekat pada mereka
"Siapa yang tau,orang tua mu saja meninggalkan mu. Siapa yang bisa menjamin sifat manusia apalagi setelah kau dewasa nanti"harimau berlenggang pergi bersama dengan anak-anaknya
Mereka kembali mematahkan hati dan semangat Hidden kecil. Dia hanya mengikuti kemana arah angin membawanya,dengan wajah yang sangat murung,tanpa harapan. Hingga,sampailah Hidden di sungai. Ia duduk dibawah pohon besar dekat pinggiran sungai itu. Wajahnya perlahan-lahan merengut lalu akhirnya ia menangis "Huwaaaaa aku tidak tau orang tua ku hiks. Aku tidak tau wajah orang tua ku"ia menangis sangat keras
"Hei,anak manusia. Kenapa kau menangis? Kau mengganggu tidur siangku"kata kancil yang muncul dari balik pohon besar itu
"Huhuhuhu...aku,aku tidak tau siapa orang tua ku. Aku sangat sedih"kata Hidden menangis
"Cari saja"usul kancil didekatnya
"Sudah,tapi..."Hidden kecil menceritakan perjalanannya dalam mencari orang tuanya pada kancil "Jadi kau pergi keluar meskipun takut?"kancil menyimak dengan serius
"Karna ada kunang-kunang dijalan"kata Hidden
"Em,kenapa kau tidak berpikir kunang-kunang adalah orang tuamu?"tanya kancil pada anak manis yang menangis itu
"Karena mereka ada banyak"jawab Hidden kecil
"Benar"kata kancil pula padanya
"Aku tidak mengerti...?"Hidden mulai berhenti menangis
"Harimau bukan hanya ada satu begitu juga kunang-kunang,mereka semua mirip. Tapi orang tua mu hanya ada satu di dunia"kata kancil berjalan ketepi sungai "Kemarilah"ajaknya Hidden mendekat
Hidden kecil menurutinya "Lihat ke air ini"kata kancil lagi
"Apakah itu aku?"Hidden terkejut melihat dirinya didalam air
"Benar. Lihat,kau tidak sama seperti ku kan. Coba kau perhatikan lagi,apa kau mirip dengan harimau"kata kancil padanya
"Tidak ada satupun miripnya"kata Hidden mengamati dirinya
"Benarkan. Karna selama ini kau hanya mencari didalam hutan,hanya ada hewan disini tidak ada manusia. Karena itu kau perlu berkaca untuk mengenali dirimu"kata kancil yang bijak
"Lalu kemana aku harus mencari orang tua ku kancil?"tanya Hidden kembali bersemangat
"Pergilah ke dunia manusia,disan ada banyak manusia"jawab kancil yang cerdik
"Tapi...bagaimana aku bisa tau mereka adalah orang tua ku? Bagaimana cara ku menemukannya? Seperti katamu,banyak manusia disana"khawatir Hidden menunduk lagi
"Sama seperti mu yang tidak takut pada harimau yang besar dan takut pada ular yang kecil. Kau akan merasakannya,ketika kau bertemu dengan mereka kau akan tau mereka adalah orang tua mu"kata kancil
Hidden yang telah mengerti semuanya sangat berterima kasih pada kancil dan bersiap keluar dari hutan untuk mencari orang tuanya. Kancilpun senang karena bisa tidur siang dengan tenang