ada yang spesial diangka 22, ya itu tanggal ulang tahun author. so masih lama sih😂😂, tapi gak papa lah ditunggu aja. selamat membaca readers.
disisi lain.
Agung tengah dipusingkan atas menghilangnya Kia secara tiba-tiba, tadi ia menelpon agar ke apartemennya namun saat ia datang, suasana apartemen sepi dan Kia tidak ada dimana pun. setelah lelah mencari dan menghubungi nya. Agung duduk di meja ruang tengah, siapa sangka ia menemukan sebuah surat.
to: Agung
maaf ya gung, aku lupa kasih tau, aku sekarang ada di rumah Ayu, tadi dia bilang Mbak Alya pengen ketemu aku. gara-gara seneng akhirnya aku lupa kasih tau kamu, dan ya hp ku kemarin jatuh ke bathtub 😅😅
salam hangat: Kia.
setelah membaca surat itu, Agung hanya terkekeh kecil lalu beranjak ke parkiran menuju rumah Ayu.
....
tok tok tok
"ya, maaf tuan cari siapa ya?" tanya seorang wanita paruh baya.
"Ayu ada bu?"
"oh non Ayu, bukannya non Ayu ada di rumah sakit?"
"a..apa?! tunggu siapa yang sakit?"
"non Ayu tengelam di kolam dekat taman, dan sudah dari pukul 4 sore ia dirawat dirumah sakit" jawab bibi.
"em baiklah, rumah sakit mana ya bi?"
"rumah sakit XXXX, em tuan bisa antar anak ini ke rumah sakit itu tidak, saya harus pulang. saya rasa ibunya akan menginap disana, jadi ini pakaian dan perlengkapan nya"
"baiklah, hai adik kecil siapa namamu?"
"Lena om" Lena menjawab dengan senyuman, lalu mengandeng tangan Agung, ya sekarang Lena sudah bisa akrab dengan orang yang ia rasa baik, dan tidak akan mau ikut dengan orang yang ia rasa jahat atau punya niat buruk.
....
"papa" ujar lena sembari memeluk papanya.
"Lena kesini sama siapa sayang?"
"sama om itu" ujar Lena lalu menunjuk ke Agung.
"kamu siapa?"
"saya Agung Mas, temennya Adit, temennya Ayu juga"
"oh baiklah terimakasih telah mengantar putri saya kemari. Lena masuk dan temui mama" gadis berusia 4 tahun itu pun memasuki ruang rawat Ayu.
"hmm Mas apa ada Kia disini?"
"Kia? semenjak ia pulang dari rumah kami kemarin kami belum diberi kabar apapun oleh nya" ujar Mas Dika, itu membuat Agung merasa aneh, seperti ada dalang dari hilangnya Kia dan tenggelam nya Ayu.
"apa ini semua adalah jebakan, jika dilihat dari surat ini dan masalah tenggelam nya Ayu, itu seperti ada yang merencanakannya" Agung memberi surat yang ia temui ke Mas Dika, dan Mas Dika pun membacanya dengan seksama.
"kau benar, mari kita selidiki, ikuti aku" ujar Mas Dika, namun sebelum itu ia memasukkan tas Lena kedalam dan berpamitan pada istri dan adik iparnya itu.
....
"Tante baik-baik saja kan?" tanya Lena pada Ayu.
"iya sayang. Tante baik kok, cuman Tante gak bisa renang aja makanya Tante tenggelam"
"makanya Tante belajar sama om Adit, om Adit bilang ia bisa berenang di kolam yang dalamnya 7 meter" ujar nya, hanya tawa yang mengisi ruangan itu, jangankan 7 meter, Adit bahkan bisa berenang hingga ke tengah laut.
....
langit sudah tampak gelap. Lena masih terlelap disofa besar disebelah Mbak Alya.
uek uek
Mbak Alya langsung berlari ke kamar mandi, begitu juga Ayu yang mengikutinya dan memijit tekukan leher sang kakak.
"Mbak kenapa?"
"gak tau uek.. rasanya mual banget uek.."
setelah 10 menit dikamar mandi, Ayu menuntun Mbak Alya ke sofa sedang dan memberinya minum. Ayu memijit kepalanya perlahan.
"Ayu istirahatlah, Mbak gak papa kok"
"gak Mbak, Mbak pasti masuk angin gegara Ayu"
"yu Mbak gak pa... uek..." Mbak Alya berlari kekamar mandi lagi, setelah 5 menit, tubuh Mbak Alya terasa lemah hingga ia terjatuh pingsan, Ayu yang berada disampingnya lalu membawa kakaknya itu ke ranjangnya. dengan sangat panik Ayu keluar dan berusaha mencari dokter.
....
"Ayu" suara itu membuat Ayu menoleh.
"kamu kok keluar, Alya mana? kok kamu panik banget?"
"Mbak Alya pingsan Mas" Mas Dika jujur juga panik, ia lalu membantu Ayu mencari dokter.
....
"Tante mama baik-baik saja kan?" tanya Lena.
"iya sayang, mama kamu pasti baik" tak lama dokter keluar dengan wajah berseri.
"ada apa dengan istri saya dok?"
"dia tidak apa-apa pak, selamat ya pak, istri anda sedang mengandung dan usianya sudah 2 minggu, sekarang kalian bisa masuk, pasien sudah sadar" bahagia itu yang di rasa Mas Dika, ia bergegas masuk dan memeluk istrinya itu. Lena juga ikut berlari menghampiri ranjang mamanya itu.
"terima kasih dek, makasih" ujar Mas Dika dengan tangis bahagia sambil memeluk Mbak Alya dan menciumi pucuk kepalanya.
"mama" panggil Lena yang mencoba naik, lalu Ayu membantunya dan ia segera memeluk mamanya itu.
"mama tidak apa-apa kan?"
"iya sayang, Lena tau Lena mau punya adik. apa Lena senang?" Lena memberi senyum manisnya lalu mencium pipi Mbak Alya.
"apa adik kecilnya ada disini?" tanya Lena yang memegangi perut mamanya. Mbak Alya hanya mengangguk lalu tersenyum penuh makna.
"Mbak pulang aja, istirahat Ayu bakal bilang Adit"
"gak ngerepotin yu?"
"gak kok Mas"
"oh ya yu, ada berita buruk" Ayu mengerutkan dahinya begitu juga Mbak Alya.
"ada apa Mas?" tanya Mbak Alya.
"Kia, dia diculik oleh musuh perusahaan alm. papa kalian, sekarang ia berada di London, besok Mas, Agung dan orang kepercayaan Mas mau kesana. kamu juga udah boleh pulang besok, titip Mbak mu ya"
"iya Mas, tolong selamatkan Kia ya Mas, bagaimana pun dia saudara Ayu, oh ya Ayu kasih tau kakak Ayu yang di Paris ya Mas"
"boleh, tapi jangan kasih tau orang tua kamu ya"
"iya mas"
"malam semua, wahh aku punya mainan baru" seru seseorang yang berada diambang pintu.
to be continued
hmm siapa ya tu orang. ku tebak Reza deh, kalo gak Adek perempuan nya Mas Dika.
udahlah dari pada kepo lanjut ok....