bab 2

Di malam menjelang pagi ini terdengar suara seseorang yang sedang mengumandangkan adzan subuh, suaranya begitu merdu hingga dapat membangunkan orang yang malas sekalipun.

saat adzan itu berkumandang Adelia sudah bangun dan termenung di tepi tempat tidur nya seraya mengumpulkan kembali kesadaran nya.

usai menunaikan shalat nya Adelia bersiap untuk pergi bekerja, dia mengikat rambut panjang bergelombang nya dan sedikit memakai make up.

setelah selesai dengan segala urusan nya, Adelia pun turun untuk sarapan bersama ibu dan ayah nya.

"selamat pagi bu, yah" sapa Adelia.

"selamat pagi sayang" jawab keduanya.

"adel apa hari ini kamu pulang larut nak??" tanya ayah Adelia.

"tidak yah, memangnya kenapa???" tanya Adelia.

"tidak, Ayah membuat acara pengajian di masjid kalau kamu tidak lembur sebaiknya kamu bantu ibumu untuk mempersiapkan makanan sajian ya" ucap ayah Adelia.

"ouuhh ok yah nanti setelah selesai bekerja aku akan langsung pulang" ucap Adelia.

merekapun melanjutkan makan tanpa mengeluarkan suara lagi. selesai makan Adelia pun mengambil tas nya dan bersalaman dengan kedua orang tua nya.

"assalamualaikum Bu ayah, Adelia berangkat dulu ya" ucap Adelia.

"waalaikumsalam, hati hati di jalan ya" ucap sang ibu.

Adelia pun menaiki motor nya dan melaju menuju sebuah cafe tempat dia bekerja sebagai pelayan.

Di sisi lain terlihat Iqbal tengah bersiap untuk mengajar, karena hari ini hari Jum'at dia memakai pakaian yang tidak terlalu formal.

dia bersiap dan turun makan bersama Abi dan ummi nya.

"pagi umi, pagi Abi" ucap Iqbal.

"pagi Iqbal" ucap ibu Iqbal.

terlihat sang ayah sedang membaca koran dengan teliti sampai tidak sadar kalau putra kesayangannya ini datang.

"ouhh iya bal kamu hari ini ada acara gak??" tanya ibu Iqbal.

"emmm tidak ada sih mi, memangnya kenapa?? " tanya Iqbal.

"ah itu pak Abdul Aziz memintamu untuk memimpin pengajian di masjid nanti, apakah kamu bisa??" lanjut Abi Iqbal.

"ouhhh insyaallah bisa bi" ucap Iqbal.

Iqbal melihat jam ditangannya dan segera berpamitan dengan kedua orang tua nya karena sudah hampir telat ia ke madrasah.

"umi, Abi Iqbal berangkat assalamualaikum" ucap Iqbal.

"waalaikumsalam hati hati ya bal" ucap sang umi.

setelahnya Iqbal pun melakukan sepeda motor nya menuju madrasah tempat ia mengajar sekarang.

..

"akhirnya sampe juga" ucap Adelia.

setelah sampai cafe Adelia bergegas mengganti pakaiannya dan mulai bekerja. dia sangat sibuk hingga di suatu siang dia melihat pria yang Ia lihat waktu akan pulang itu.

'itu bukannya dia ya' batin Adelia.

Iqbal yang merasa di perhatiin pun menoleh dan melihat ada gadis sedang melihat nya, Iqbal pun seketika membuang pandangannya karena gadis itu tidak menutup aurat nya.

"astaghfirullah apa yang aku liat" gumam Iqbal pelan.

akhirnya Iqbal tak terlalu peduli dan melanjutkan jalannya menuju meja kasir untuk membayar pesanan yang ia beli tadi.

sambil menenteng dua cofee Iqbal pun berjalan menuju pintu keluar dan menghampiri teman yang menunggu nya di luar.

"eh bal ngelamun aja, kenapa sih" ucap Azzam teman Iqbal.

"ouhh maap maap tadi saya cuman kepikiran seseorang" ucap Iqbal.

Azzam pun mengernyitkan dahi dan berkata.

"udah bal kamu taukan memikirkan seseorang yang bukan mahram kita itu dilarang itu dosa" nasehat Azzam.

"iya zam aku sudah berhenti memikirkan nya" ucap Iqbal.

tapi sebenarnya Iqbal tidak bisa berhenti memikirkan Adelia, dia belum pernah seperti ini sebelumnya.

"kenapa ada apa dengan ku" gumam Iqbal.

bersambung......