Malam pun tiba, Adelia sedang bersiap untuk membantu ibu nya menyiapkan sajian pengajian.
dia berdandan rapi tapi...
"Nak pakai kerudung mu, ini acara pengajian" Tegur ibu Adelia.
Adelia pun mengambil kerudung itu dan menatap nya sebentar, setelah puas melihat kerudung itu akhirnya Adelia memakai kerudung itu dan melihat pantulan dirinya di cermin.
'gak terlalu buruk juga' batin Adelia.
saat sedang berkaca ria, tiba tiba ibu Adelia masuk dan melihat putri nya sudah memakai hijab.
"subhanallah kamu cantik banget nak" ucap ibu Adelia.
Adelia tidak menjawab dan hanya tertunduk malu.
ini pertama kali Adelia mencoba hijab syar'i, dia terus menatap pantulan dirinya di cermin, dia seolah melihat ada yang berbeda.
"yaudah ayo bantu bunda siapin semuanya buat di antar ke masjid" ucap ibu Adelia.
"iya Bu" ucap Adelia.
Adelia pun berjalan mengikuti langkah kaki ibu nya menuju dapur, saat sampai di dapur Adelia melihat banyak yang harus di kerjakan ada nama² orang yang harus di tempel pada setiap kotak nasi.
"nak kamu yang nempelin namanya ya, ini isinya sama kecuali yang ini" ucap ibu Adelia seraya menunjuk kotak nasi berwarna biru.
"eh kenapa beda Bu??" tanya Adelia.
"itu nanti buat ustadz yang memimpin pengajian, nanti umi kasih tau nama² orangnya dan di tempel di kotak yang mana" jawab ibu Adelia.
"iya ibu" ucap Adelia .
setelah selesai memasukan makanan di kotak, akhirnya Adelia dan ibunya pun mulai menempelkan nama orang² itu satu persatu.
saat sudah sampai kotak nasi yang ke 50 dan yang terakhir.
"nah yang, cari nama Iqbal Maulana" ucap ibu Adelia.
Adelia terdiam sejenak, dia berpikir.
'kayak pernah denger' batin Adelia
ibu Adelia yang melihat anaknya melamun langsung menepuk pundak anaknya itu.
"hey malah ngelamun, udah cari sana" ucap ibu Adelia.
"eh iya Bu maaf Adel gak sadar" ucap Adelia dan mulai mencari nama itu.
setelah menemukannya Adelia memandangi tulisan nama itu sebentar dan setelahnya menempelkan di kotak nasi berwarna biru.
setelah semua selesai ada orang yang datang ke rumah dan mengambil kota nasi ini semuanya dan dibawa menuju masjid, Adelia dan ibunya berjalan menuju masjid .
setelah sampai di masjid Adelia melihat di sana banyak sekali orang Adelia dan ibunya kebagian duduk di paling belakang dan tidak kelihatan siapa yang akan memimpin pengajian.
"Assalamualaikum wr.wb" ucap Iqbal.
"sebelum kita mulai ke pembacaan surah Yasin, mari kita sama sama bertawasul terlebih dahulu" ucap Iqbal.
setelahnya terdengar suara Iqbal yang sedang melantunkan ayat ayat suci Al-Qur'an itu, Adelia terkesima mendengarnya dia pun mencoba untuk melihat siapa sih pria itu.
Adelia pun berdiri setengah lutut untuk melihat orang itu, dan saat mata Adelia melihat sosok itu lagi, sosok yang membuat hatinya berdetak kencang tak karuan, dia merasakannya kembali degup yang sama dan rasa yang sama.
"ada apa dengan ku" gumam Adelia seraya memegang dadanya.
suara Iqbal begitu merdu, bibirnya yang merah muda itu terlihat indah saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Adelia terdiam dan terus memandang laki² tersebut. tidak terasa pembacaan Yasin pun akan dimulai, Adelia yang mendengarnya langsung duduk kembali dan membuka Al Qur'an yang ia bawa bersama ibunya.
mereka pun membaca surah Yasin bersama dengan khusyuk.
setelah pembacaan Yasin dan do'a selesai Adelia pun membagikan kotak makan itu kepada semua orang, dan tiba saat ia membagikan kota yang berwarna biru.
"Iqbal itu yang mana ya??" tanya Adelia.
"ah Iqbal itu saya mbak" jawab Iqbal yang berada di belakang Adelia.
Adelia pun menoleh dan mendapati seorang pria yang waktu dan tadi dia lihat.
"ah maaf ini kotak nya" ucap Adelia.
"iya terimakasih" ucap Iqbal sambil menunduk dan pergi.
deg....
"ada apa denganku, jantungku" gumam Adelia pelan.
dia kagum dengan sosok itu sosok yang bahkan tidak berani mengangkat kepalanya dan memandang Adelia.
"aku pasti sudah tidak waras, ibu...." panggil Adelia seraya berlari menghampiri ibunya.
bersambung......