Pesan Pertama.

Aditya added you by Line ID.

You got 3 new messages from Aditya.

Halo?

Ini Adira kan?

Anak A-2?

Tiga pesan singkat pertama yang Aditya kirim empat tahun lalu, rupanya masih tersimpan di dalam aplikasi chatting di ponselnya, sekaligus obrolan-obrolan mereka selanjutnya, hingga setelah sekitar tiga bulan saling mengenal satu sama lain, Aditya memutuskan untuk menyatakan perasaannya.

Masih sangat terasa, bagaimana jantungnya berdetak begitu kencang ketika berada di dekat laki-laki itu, bagaimana Aditya membuatnya begitu merasa tidak nyaman dengan kupu-kupu yang selalu beterbangan ria di dalam perutnya, hingga berjuta pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya dia rasakan ketika itu.

Adira tahu seberapa berartinya dua tahun bersama Aditya hingga pada akhirnya, hubungan mereka berakhir dengan tragis.

Rentetan kalimat yang Aditya keluarkan untuk memperjelas sebab mengapa mereka harus berakhir saat ini terus-menerus mengganggu pikirannya. Seolah berkaitan, mengingat masa manis bersama laki-laki itu juga seketika membuat benak Adira dipenuhi kekecewaan.

Aditya pernah berkata bahwa itu adalah masa lalu yang memang harus dibiarkan berlalu. Mengingatnya tidak akan menyelesaikan semuanya, melupakannya juga demikian. Masa lalu sering dianggap sebagai hal terburuk yang pernah terjadi, padahal ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil darinya.

Laki-laki itu juga pernah berkata kepada Adira bahwa, tanpa masa lalu, kita tidak akan dapat menjalani masa kini dan merencanakan masa depan.

Terlalu banyak pesan yang diberikan oleh Aditya untuknya. Tetapi, satu hal yang mungkin tidak akan pernah Adira lupakan adalah...

"Anggap kita adalah masa lalu, supaya kita bisa belajar tentang apa aja hal buruk yang terjadi dulu, semua kesalahan kita, gak akan pernah lagi terulang ketika kita memutuskan untuk jadi masa depan bagi satu sama lain nantinya."