Yoona menatap sosok Yunho yang duduk berdua—berhadapan dengan lelaki cantik yang tadi ia temui diruang tunggu dengan Yoochun. Iatidak menyangka jika lelaki itu adalah Kim Jaejoong, pasien pribadi Yunho yang selama ini selalu dibicarakan Yunho ketika pria itu bersamanya ataupun Yoochun.
"Apalelaki itu sangat dekat dengan Yunho oppa?" tanyaYoona pada Yoochun yang duduk disampingnya—menyeruput kopi hitamnya yang dipesan dikonter makanan, "Aku memang sering mendengar cerita tentang Kim Jaejoong, tapi aku tidak pernah tahu jika hubungannya dengan Yunho oppa sedekat ini?"
Yoochun melirik gadis disampingnya sekilas sebelum kembali melayangkan pandangannya pada Yunho yang duduk bersama dengan Jaejoong—pria itu tampak melayani lelaki cantik itu dengan sangat baik. Dan Yoochun tidak pernah mengira jika sahabatnya itu akan jatuh cinta pada seorang lelaki yang memiliki penyakit unik seperti Jaejoong. "Jika aku memberitahumu Yunho menyukai lelaki itu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Yoochun seraya menatap Yoona lamat.
"Mwo?" desis Yoona dengan sepasang mata yang menatap tajam sosok Jaejoong yang duduk disamping Yunho, dan pemandangan itu membuatnya marah.
"Apa hubunganmu dengan Yunho berjalan dengan baik?" tanya Yoochun dengan nada hati-hati, melirik Yoona yang terlihat menatap tajam Jaejoong yang kini tertawa disamping Yunho. Pria itu menghembuskan nafasnya dalam, karena tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan.
"Yunho oppa menolakku! Setelah beberapa tahun memberiku kesempatan, pria itu menolakku." Yoona menatap Yoochun dengan tatapan kecewa yang ia punya, "Kenapa dia memberiku harapan, jika pada akhirnya menolakku?"
"Kenapa tidak kau tanyakan saja padanya secara langsung?" sahut Yoochun santai. Ia tidak pernah suka ikut campur permasalahan pribadi Yunho, apalagi jika itu tentang asmara, "Aku tidak akan bisa memberimu solusi yang kau inginkan, Yoona. Aku bukan pakar percintaan."
Yoona mendengus kecil, melirik Yoochun yang kini bertopang dagu disampingnya, "Kau pikir aku belum melakukannya, aku sudah melakukannya dan tidak ada jawaban darinya."
Yoochun tertawa kecil, mengusak surai Panjang Yoona yang digerai dengan indah, "Bersabarlah, dan lupakan saja pria itu. Masih banyak pria di luarsana yang menginginkanmu menjadi kekasih mereka, dan kau tidak akan tersakiti."
Yoona memutar bola matanya malas, memukul bahu Yoochun dengan main-main, "Kalau semudah itu aku mencintai seorang pria, berarti aku ini playgirl. Dan aku tidak mau menjadi sepertimu."
"Aku bukan playgirl!" desis Yoochun kesal, melirik tajam Yoona yang terkikik lucu, "Apa yang kau tertawakan, huh? Ada yang lucu!"
"Tidak ada."
***
Yunho menatap Jaejoong yang sedang menghabiskan menu makanan yang ia pesankan, tampak lahap dan hal itu membuat senyum mengembang dibibir hati Yunho—ia senang nafsu makan Jaejoong yang bertambah setiap harinya.
"Apa kau mau menu makanan lain?" tanya Yunho dengan nada lembut, mendengus kecil ketika melihat kekasihnya menggelengkan kepala, "Tidak ingin lagi?"
"Aku sudah kenyang hyung. Aku bisa sakit perut jika makan terlalu banyak." Jaejoong menelan suapan terakhirnya dan meletakkan sendok yang ada ditangannya, ia menatap Yunho dan tersenyum tipis, "Ah..dokter wanita tadi, apa kau mengenalnya dengan baik?" tanya Jaejoong lagi, "Sepertinya kalian terlihat dekat, atau mungkin mantan kekasihmu?"
Yunho berdehem pelan, ia tidak tahu jika Jaejoong bisa menebak dengan benar. Walau hubungannya dengan Yoona bukan sepasang kekasih—hanya sebatas teman kencan, iatidak bisa menampik gadis itu pernah bersamanya, "Ya, kau benar. Dia mantan kekasihku."
"Sejak kapan kalian bersama, dan kapan kalian berpisah?"
"Apa aku harus menjawabnya?" tanyaYunho, menatap wajah cantik Jaejoong yang terlihat kelelahan, "Apa kau lelah, mauku antar pulang sekarang?"
Jaejoong memijit pelipisnya, memang sejak beberapa menit yang lalu ia meraskan pening. Namun, ia tidak menyangka Yunho akan menyadarinya dengen cepat, "Aku akan pulang sendiri saja, hyung. Kau masih bekerja dan aku tidak ingin mengganggu waktumu lagi."
"Tidak masalah." Dengan itu Yunho menarik lengan Jaejoong lembut, membawa lelaki ituberjalan keluardari area kantin. Namun dalam beberapa langkah pria itu berhenti karena ponselnya yang berdering.
"Pergilah, aku bisa pulang sendiri dan lagi sudah ada sopir yang menungguku diluar." Sahut Jaejoong dengan senyum tipis, "Kka, pergilah. Aku baik-baik saja, aku janji hyung."
Yunho menghela nafasnya beberapa kali seraya mengusak surai hitam Jaejoong—yang mana membuatnya menjadi sorotan beberapa pengunjung rumah sakit, namun Yunho tidak peduli, "Baiklah, jika ada sesuatu segera hubungi aku."
Jaejoong mengangguk pasti, setelah beberapa waktu ia berdiri dalam diam—memperhatikan punggung Yunho yang semakin menjauh darinya, lelaki cantik itu berbalik arah menuju lobi rumah sakit.
Mengingat satu sosok gadis ramping yang ia temui beberapa saat lalu, Jaejoong mendengus kecil. Yunho belum memberitahunya tentang gadis itu, dan tentu saja semakin membuat Jaejoong penasaran, "Aihhh..menyebalkan." gumamnya lirih."
***
"Joegiyo..bisa aku meminta waktumu sebentar saja?"
Jaejoong menoleh kebelakang saat mendengar sebuah suara dibelakangnya, dimana Yoona sedang mengatur nafasnya yang terengah—nampaknya gadis itu baru saja berlari mengejarnya yang baru saja sampai dilobi rumah sakit.
"Nde..?" Jaejoong menatap gadis itu lamat, dari ujung kaki hingga ujung kepala dan segera tersenyum tipis saat menyadari siapa gadis itu, "Tentu saja, dokter Im. Aku memiliki banyak waktu luang untukmu."
Yoona mengangguk dan meminta Jaejoong untuk mengikutinya, mereka berjalan kearah taman rumah sakit yang cukup ramai dengan pengunjung dan juga para pasien yang berjalan-jalan. Mendudukkan diri dibangku taman, gadis itu melirik Jaejoong yang juga melakukan hal serupa dengannya.
"Jaejoong shi, apa hubunganmu dengan dokter Jung?" tanya Yoona dengan ekspresi penasaran, walau sebenarnya ia sudah bisa membangkan bagaimana hubungan keduanya.
"Menurutmu, bagaimana?" tanya Jaejoong balik, melirik Yoona yang mengernyitkan dahi, "Lalu, apa hubunganmu dengan Yunho hyung?"
Yoona mengendikkan bahunya tak acuh, menatap Jaejoong yang mengerjabkan sepasang mata bulatnya, "Aku menyukainya dan Yunho oppa memberiku waktu untuk mencuri hatinya. Selama dua tahun aku berusaha, namun beberapa waktu lalu dia memberitahuku untuk menyerah."
"Mwo?"
"Dan setelah aku melihatmu, kupikir aku tahu alasannya memintaku menyerah padanya. Semua itu karenamu, Jaejoong shi."
"Aku?" tanya Jaejoong seraya menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya, menatap tak percaya Yoona yang mengangguk pelan padanya, "Bagaimana bisa kau berfikir itu aku, dokterIm? Aku bahkan tidak tahu apapun tentang hubunganmu dengan Yunho hyung."
"Karena Yunho oppa menyukaimu, dia memintaku untuk menyerah. Bukankah ini tidak adil bagiku, aku sudah berusaha selama ini dan tidak mendapatkan apapun."
"Lalu apa yang kau inginkan?" tanya Jaejoong bingung, tidak tahu bagaimana cara berfikir gadis muda didepannya ini
"Jika bisa, aku ingin kau menjauhi Yunho oppa agar aku bisa mendapatkan kesempatan untuk bersamanya, apa kau bisa melakukannya, Jaejoong shi?"
to be continued..