اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 💖
"Kenapa kamu seperti ini nak?kenapa rivan jadi gini?"tanya buyya hasan
Semuanya pada bungkam nayya gak bisa apa apa dan teman teman nya rivan hanya terdiam
"Yusuf, ahmad ayo bntu abah angkat rivan"titah buyya hasan
Rivan dan yusuf beserta abahnya rivan mengangkat rivan menuju mobil dan dibantu nayya. Semua santri terkaget kaget melihat rivan yang diangkat itu
Ilham adiknya rivan yang baru saja pulang ngaji langsung menghampiri umi nya dan bertanya tanya
"Umi, a rivan kenapa mi? Kenapa banyak darah" tanya ilham dengan nada sedih
Umi siti nggak bisa jawab apa apa hanya mengelus punggung ilham
"Telpon teh dhea ham cepettt"titah umi pada ilham
Ilham pun menuruti perintah uminya itu. Ia menelpon kaka pertamanya yang sudah mempunyai suami
Betapa terkejutnya dhea mendengar adik pertamanya rivan berada di rumah sakit karna kecelakaan
Setelah menelpon. Sakinah, ilham dan umi siti menunggu kabar baik di rumah. Doa tidak pernah putus dari mereka
.....
Di rumah sakit...
Yusuf, ahmad dan nayya tak henti hentinya mengucapkan doa untuk kesembuhan rivan. Sedangkan abah mondar mandir gak jelas karena cemas keadaan rivan dan tangannya terus memegang tasbih sambil membaca dzikir
"Ya allah selamatkanlah dan sembuhkanlah kang rivan, dan kuatkanlah dia ya Allah"batin nayya yang terus memanjatkan do'a
Entah kenapa nayya saingan cemas dengan cowok itu. Padahal rivan dan nayya tidak dekat, malah sepatah katapun tidak pernah. Rivan terlalu cuek untuk orang yang baru di kenal
"Nayya"panggil buyya hasan lemah
"Iya buyya"jawab nayya dengan hormat
"Sini duduk na"ucap buyya hasan sambil menunjuk kursi yang kosong di sebelahnya
Nayya langsung mengangguk dan langsung duduk di sebelah buyya hasan pemilik pesantren
"Kamu disini dulu ya nak, tolong jagain dulu rivan gak lama lagi dhea kesini kok. Abah, yusuf dan ahmad pulang dulu ke pesantren"ucap buyya hasan pada nayya dan dijawab nayya dengan anggukan
"Assalamualaikum"ucap mereka bertiga
"Waalaikumsalam"jawab nayya
*****
1 jam sudah nayya menunggu rivan. Namun dokter yang memeriksa rivan tak kunjung datang pula dan dhea kakanya rivan yang dia tunggu dari tadi tak kunjung datang
Nayya makin gelisah. Tapi nayya yakin bahwa rivan gak parah mungkin cuma butuh jahitan di lukanya
"Maaf neng apa eneng keluarga pasien?"tanya seorang dokter yang baru keluar dari ruang IGD
"Saya murid dari abah nya dia dok, bagaimana keadaan dia dok?"jawab nayya dan langsung bertanya
"Oh alhamdulillah dia baik baik saja, dia cuma shock, dan juga lukanya sudah kami jahit. Eneng bisa menjenguk pasien sekarang"jelas dokter yang langsung di angguki oleh nayya
"Kalau begitu saya pergi dulu neng, assalamualaikum"pamit dokter itu
"Waalaikumsalam"jawab nayya
Ucapan syukur dari bibir nayya karena rivan bisa selamat dan lukanya tidak parah
Nayya bingung diantara masuk ataukah menunggu keluarganya rivan. Tapi dia juga pengen tau keadaan rivan. Tapi ia tau pasti kalau dia ke dalam dia hanya berdua dengan rivan saja
"Masuk saja lah"ucap sendiri nayya
Nayya memutuskan untuk masuk dan tidak akan lama di dalam ruangan rivan
Nayya melangkahkan kakinya keruangan IGD. nayya melihat seorang pria sedang berbaring dia tempat tidur dan menutup matanya
"Assalamualaikum"ucap nayya
Rivan yang tidur itu tapi tak tertidur pulas langsung terkaget
"Aaa itu siapa? Cewek ya. Aduhh nanti berduaan lagi"teriak rivan
Nayya ingin tertawa terbahak bahak, tapi nayya tahan karena takut rivan marah kepadanya
"Apakah aku boleh menjengukmu?"tanya nayya
Rivan berpikir untuk perempuan itu bisa masuk ke ruangannya
"Yaa bisa silahkan"jawab rivan
Nayya menimbulkan kepala nya di hadapan rivan. Rivan kaget karena dia yang ada hari kemarin
"Kok anda sih kirain saya bidadari syurga, atau putri dari kerajaan"ucap rivan dengan santai
Nayya tidak membalas perkataan rivan karena menurutnya tidak penting membalas nya yang penting tau keadaannya
"Bagaimana keadaan mu?"tanya nayya datar
"Ya alhamdulillah cuma masih pusing hngkul"jawab rivan dengan riang
"Oh, kok bisa jatuh seperti itu?"tanya nayya seperti wartawan
"Nohhhh gara gara hiled bulu. Dia ngagetin rivan di pohon jambu. Jadiwe rivan jatoh. Kan boloon pisan"jawab rivan panjang rivan
"Oh gitu."jawab nayya singkat jelas dan padat
"Ealah si eneng singkat kitu"ucap rivan dalam hati
Rivan yang di jawab se singkat itu hanya berdecak kesal
💖💖💖
Setelah kejadian 2 minggu yang lalu rivan sekarang dijuluki dengan orang yang ramah. Saat bertemu nayya, rivan selalu menyapanya dan di balas oleh nayya hanya dengan senyuman
Rivan sekarang dengan ke tigatiga temannya itu dan salah satu adiknya ilham, sedang berjalan jalan santai.
Dan ditambah perjanjian bertemu yusuf dengan siska di belakang pondok. Jadi di situ ada siska pasti ada nayya mangkanya rivan mau ikut
"Hehh apal te saya deg degan pisan yehh"ucap yusuf sambil memegang dadanya
"Yahh lebay antum ketemu setiap hari pula"ledek ahmad kepada yusuf
"Kan beda itu mah pasti banyak orang kalau ini ada kalian doang"jawab yusuf
"Gitu amat sih mau ketemu pacar juga, gimana kalo mau ketemuan calon istri!!!Anehh?"sindir rivan dan yusuf langsung diam
"Yahh sirik lohh ma mblo"ledek ahmad kepada rivan
"Ahhh a rivan mah kebelet pengen punya istri. Tapi mana belum ada calonnya?batang idungnya pula belum keliatan"celetuk ilham dan langsung dibalas dengan ciwitan rivan
"Awwww sakit atuh a diciwit ciwit"balas kesakitan ilham dan lansung gelak tawa mereka bertiga
"Kamu tadi bilang apa belum ada calon nya?banyak yang ngantri yang mau jadi calon istri aa"huahhh rivan rivan nyatanya pula kebalik, belum ada yang ngantri pula
******
Angin yang ada di belakang pesantren ini ditambah hehijauan membuat mata menjadi ngantuk. Seperti ke empat pemuda ini yang sedang duduk duduk di saung ditambah keindahan alam
"Alhamdulillah nya arurang masih sehat, bisa nempo alam ieu"ucap ahmad
(Alhamdulillah ya kita sehat, masih bisa liat alam ini)
"Nya mad"ucap rivan
Mereka sedang menunggu sang pujaan hatinya. Maksud nya pacar pacarnya
"Gileee, lama bener nih mereka, udah hampir setengah jam kita disini, si gelis siska lama bener"kesal yusuf yang masih tidur tiduran
"Ahh namanya juga cewek. Apalagi siska kalo ke temu antum kan dia kudu cantik. Jadi antum jadi laki harus ngertiin bukan mau di ngertiin aja. Antum kudu bisa memahami bukan pengen di pahami"ucap rivan memberi pencerahan
"Lah ane harus apa? Kudu ngasih alat make up gitu? Biar neng siska dandan? Ente tau kan ane gak suka cewek yang make upan"Ucap yusup muka malas
"Bukan kek gitu kampreett" ucap rivan sambil menoyor ahmad
"Ngertiin dan memahami itu bukan kek gitu!!ente sama si siska pula udah hubungan satu tahun kan? Masa ente gak tau kebiasaan si siska sih? Nah dari itu ente harus bisa memahami di siska ente gak boleh bawel kalo dia lama kalo ketemu ente. Pacaran udah lama kok belum bisa memahami. Itu namanya Egois"ucap rivan yang selalu gitu sama yusuf
"Ane terharu denger ucapan ente. Memang ente sahabat sehidup sejati ane"ucap yusuf dengan laga menangis
"Sehidup semati? Ente aja yang mati duluan"cibir rivan
Tak jauh dari mereka ada tiga orang wanita yang memakai hijab, berjalan dengan anggunnya. Tapi yusuf melihat wanita yang berbaju navy dan kerudung hitam. Ya dia adalah siska yang dia tunggu selama 35 menit.