Terisolasi

"barangnya hancur ke tembakan Ira" ucap Sika.

"Tapi kan incaran kita kan ini" ucap Ira sambil mengangkat sekantong bubuk.

"Tapi kan sayang barang lain yang masih bisa di pakai"

"Kalau pakai panahmu ntar gedungnya hancur bonyek"

"Haaah!?? Bonyek!??"

"Teriak aja terus, nanti berdatangan loh" ucap Rein.

""Ah...""

Mereka kemudian berjalan ke sebuah toko.

"Permisi ada orang?" Ucap harto.

"Ah iya sebentar-sebentar" jawab seseorang.

Mereka seketika terkejut.

"Halusinasi kah tadi??" Tanya Tira.

Tak lama kemudian pintu terbuka dja terlihat demon yang tadi pagi.

""Ooooh demon""

"Ada apa?"

"Tidak tidak, rencananya kami mau mengambil makanan yang tersimpan di toko ini, eh rupanya ada yang tinggal" ucap Harto.

"Yaah.. kami kaum demon mau gak mau jadi pedagang, terkadang ada manusia lain yang datang"

"Manusia lain?" Tanya Ira.

"Iya, dia pria yang membawa shotgun yang dia moncong, lalu di punggungnya ada kapak"

"Om om?"

"Seumuran kalian, tapi pakaiannya berbeda dengan kalian, oh iya, toko toko yang lain juga ada orangnya, aku khusus jual makanan, mungkin yang lain ada jual senjata atau apalah"

Mereka kemudian pergi.

"Ayo rekrut dia" ucap Tira.

"Susah takutnya dia lone wolf" ucap Ira.

Mereka mengunjungi toko yang lain.

"Permisi"

"Eh? Sebentar"

Pintu terbuka dan terlihat wanita demon.

"Selamat datang"

"Disini jual apa ya?" Tanya Ira.

"Ooh aku menjual pakaian, silahkan masuk"

Mereka masuk lalu melihat gunungan baju.

"Satu bajunya 5 gigi orc, atau 11 pisau goblin, jika ada yang lebih bagus dari gigi orc boleh juga"

"Oh iya kamar ganti nya ada di sana"

Setengah jam kemudian mereka keluar, baju mereka masih pakaian sekolah.

"Haah.... Sebenarnya kita gak butuh baju juga sih, tapi gak enak aja, 25 gigi orc terbang" ucap Sika.

Tiba tiba ada suara ledakan di ujung jalan, demon wanita tadi langsung keluar.

"Sial"

"Ada apa?" Tanya Rein

"Manusia itu bakal mati"

"!?"

Mereka langsung berlari ke arah jalan itu.

Ira mengeluarkan senapannya dari kantong lalu mengisi satu peluru.

Sika mengambil panah yang di punggungnya.

"Kelihatan!!!"

Terlihat seorang pemuda yang terlontar dengan cepat.

Sika langsung menembakan panah ke badan pemuda itu, lalu dari panahnya keluar kepala kelinci besar yang melahap badan pria itu lalu pria dan kepala kelinci itu hilang.

"Hah!?? Kau apain pria itu??" Teriak Sika.

"Aku masukin ke perut kelinci ku, lagian kelinci tidak bisa mencerna daging"

Tak lama kemudian terlihat monster raksasa berwarna hitam, kali ini seperti kadal, kepalanya 4 dan bisa berputar putar.

Dari ke empat kepala itu keluar bola merah dan di tembakkan ke mana mana, bukan secara sembarangan, tetapi menyerang monster monster di sekitarnya.

Monster itu kemudian berhenti lalu mundur.

Mereka mencoba mengintip, monster itu diam di depan gerbang kota.

"Sial, itu satu satunya jalan ke kota sebelah" ucap Harto.

"Lah bukanya kita bisa lewat jalan desa?" Tanya Ira.

"Lu nolep bangat ya?, Desa kita tuh di kelilingi pantai dan gak ada pelabuhan, tapi sekarang ntah bisa kembali ke desa atau ngak" ucap Harto.

Tiba tiba bayangan besar menutupi, mereka melihat ke atas, ada naga hijau yang terbang keluar kota.

"Bunda, si kecil aktif ya" ucap Sika.

"Jancuk, doain kita gak di makan tuh naga" ucap Harto.

Mereka kemudian berjalan ke rumah Ira, lalu Sika mengeluarkan badan pria itu.

Pria itu terlihat tidak sadarkan diri.

"Bau anjim, kalian cewe pergi dulu gih, kami mau bersihin nih orang" ucap Harto.

""Ok""

Beberapa menit kemudian.

"Cepat amat kalian bersihin nya??" Tanya Tira.

"Kamu cuma mengelap badan nya" ucap Rein.

"Kami pikir pikir agak aneh juga kalau bersihin seluruh badan nya, seperti cuci jasad aja" ucap Harto.

Pria yang terbaring itu rambutnya berwarna hitam, gaya rambutnya seperti kebanyakan orang nolep.

Tiba tiba dia terbangun lalu langsung terpelungkup.

"Ak-akh" rengek pria itu

"Lol" ucap Harto.

Tak lama kemudian pria itu baikan lalu melihat ke arah mereka.

Ntah siapa yang dia lihat, tapi muka nya memerah lalu dia menutup wajahnya.

""Haah?????""

10 menit kemudian.

"Haaah.. trima kasih menolongku"

"Sama sama" ucap Harto.

"Jadi untuk apa kamu nantangin boss itu?" Tanya Ira

"Aku hanya ingin ke kota sebelah, jika kalian ke ujung kota, kalian pasti bakal ngelihat jurang yang lebar" ucap pria itu.

"Coba jelaskan lebih rinci" ucap Rein.

"Jalan keluar kita dari kota ini terputus dan satu satunya sekarang hanya lah jalan yang di jaga monster kadal itu, omong omong nama ku Frain" ucap pria itu.

"Frain?, Kamu anak pindahan yang baru masuk sekolah?" Ucap Tira

"Ee.... Ah iya..."

Ira, dan Rein berdiri lalu keluar.

"Waaah..."

"Wkwkwkwk ngakak aku"

Mereka berdua masuk lagi.

"Tunggu, itu nge cheat!!" Teriak Harto.

"Ngak kok, lagian skill nya pakai mana yang banyak" ucap Tira.

Muka pria itu memerah lagi.

"Waaah Ira, bantuin yuk"

"Skip, biarin aja begitu"

Mereka berdua duduk lagi.

"Memangnya apaan yang cheat?" Tanya Ira.

"Orang ini bisa bikin weapon dari mana bjir, katanya dia dapat dari gulungan yang di pungut nya saat di jalan"

"Oh biasa aja, palingan dia ada batas bikinnya, kalau bisa buat yang gg kenapa bikin shotgun Winchester?, Kalau aku dah buat AK-12"

"Anak FPS emang hebat" ucap Harto.

"Hah! Itu bukan apa apa"

"Tapi sayangnya nilai sejarahnya hancur, hahaha..."

"Anjim"

"Aha-"

"Shhhht"

Semua disana terdiam, pria berambut hitam itu hanya ikutan diam.

"Ira, ruang rahasia"

"Ok"

Beberapa menit kemudian mereka sudah berada di loteng.

Rein pergi ke arah jendela.

"Jangan lihat itu, itu menyerang apapun yang melihat ke arah nya"

"Gila baru beberapa hari kenapa monster nya pada gak ada akhlak???" Ucap Harto.

"Sepertinya monster itu tuli, kita tunggu saja disini sampai dia menjauh" ucap Sika.

Tak lama kemudian ada suara seperti tajam seperti seretan, sesuatu yang di seret.

"Tutup mata kalian, jangan buka jika perlu bius kita" ucap Sika.

"Ok"

Ira mengambil alat bius nya, lalu mereka tertidur.

Mereka terbangun setelah 10 jam tertidur.

"Subuh...." Ucap Harto.

"Yaudah tidur lagi" ucap Rein.

"Tidak usah, oh iya, sepertinya goblin dan orc bersembunyi saat malam"

"Mungkin, kita juga gak tahu karena kita juga bersembunyi saat malam"

Mereka semua turun dan terlihat manusia dengan telinga kucing dan ekor kucing lalu ada elf kemaren juga.

"Yo" sapa manusia kucing itu.

""....""

-------------