teruji 4

Sementara Birma dan Sinta yang di tinggal di tenda

tentunya begitu sangat mengasyikan mereka harus berdua duaan, seperti sepasang kekasih.Kini Birma sudah mulai sadar dari pinsannya,luka memarnya pun sudah mulai mengering."Sinta terima kasih ya,telah rela menunggui aku di sini,selama aku tak sadarkan diri!!"tukas Birma."Ah sudahlah Birma aku tak merasa di repotkan

kok,santuy aja." sambung Sinta." Sin,kamu masih marah sama aku ya,aku mau kok bertanggung

jawab menikahi kamu, walaupun aku tak sebenarnya mencintaimu!"tukas Birma kembali."Sebenarnya aku tidak marah sama kamu,

tapi yang sangat aku sesalkan mengapa sampai terjadi penodaan ini,jujur aku suka sama kamu!!

tapi aku ingin setelah kita menikah nanti,ku berikan segalanya kepadamu."sambung Sinta lagi." Tapi Sinta ini di luar kendaliku,aku merasa ada seseorang yang menghitnotisku,sebenarnya aku ingin kita menikah setelah wisuda kita selesai" jawab Birma kembali."Tidak,aku tidak mau terburu

buru!mendingan kita berteman saja dulu,nasi sudah menjadi bubur."sambung Sinta.Birma memandangi setiap tingkah laku Sinta yang mulai menggoda kembali,dirinya.sekarang di baringkan lah kepalanya di dada Birma yang baru tersadar dari pinsannya,di elusnya dada bidang yang di penuhi bulu halus oleh Sinta terdengar suara bisikan hati yang mendalam dari ucapan hati yang misteriusnya,lalu Sinta merasakan inilah bisikan hati yang baru saja terjawab setelah sekian lama dia menunggu waktu itu terjadi.perpaduan hati yang tentunya masih di liputi dinding penyatuan yang hakiki yaitu pernikahan.

Walaupun Birma telah berbuat curang kepada Sinta

tapi dia tak mau untuk secara penuh melampaui nafsunya,dia ingin janji suci itu terjadi.Lalu tiba tiba dengan cara yang mengejutkan Birma berbalik arah dan mendapati Sinta menghilang ibarat di telan bumi,begitu sangat cepatnya.di carinya di sekitar area perkemahan tapi nihil,dia ingat waktu Arman dalam proses pencarian,tapi setelah berusaha mencarinya akhirnya Arman di temukan.Birma menyangka Sinta kali ini di sembunyikan juga oleh sosok kuntilanak yang bergaun putih juga,ternyata sosoknya benar benar mengikutinya sampai di perjalanan mengekplor keindahan alam sebagai tugas dari kampus.

sementara Birma yang sendiri,kebingungan mencari Sinta yang entah kemana rimbanya.di teriakinya nama Sinta dengan nada yang parau

dan tersengal sengal seakan akan lehernya terasa tercekik,sementara matannya berkaca kaca menahan kesedihan yang begitu berat dan hatinya begitu sangat terguncang kemana lagi harus mencari sinta.Di lepasnya semua aksesoris yang menempel di tubuhnya seakan ingin terlepas dari segala urusan yang begitu berat ia rasakan,dan Birma mulai berpikir kemungkinan Sinta masih di sekitaran daerah setempat tidak mungkin berada jauh dari persinggahan,karena ia mencium aroma parpum Sinta yang menyengat menandakan bahwa dirinya masih ada dan belum jauh.Kemudian datanglah sorak Sorai teman temannya dari kejauhan mengobrol sambil menuju ke tenda persinggahan,ternyata mereka sudah mulai sampai setelah jalan jalan membuat bahan untuk skripsi mata kuliahnya.Lalu Birma bergegas berhambur menemui mereka." Teman teman Sinta hilang!!!" seru birma."Apa..?" teriak mereka serentak."Birma ayo kita cari!!!"teriak sari.Lalu Arman, Rudi,dan tegar menggeledah tenda tenda yang mereka dirikan di tempat itu,ternyata Sinta pun tidak di ketemukan di periksa nya semua tempat yang ada di sekitar tempat itu.Arman pun tertuju ke sebuah pohon besar yang berada di tempat itu.ternyata ada sebuah jejak jejak aneh di pohon itu pohon tersebut membuat sebuah pintu masuk seakan akan menuju sebuah rumah,dan armanpun masuk betapa terkejutnya dirinya ketika melihat sesosok perempuan berambut panjang memperlihatkan bokong belakangnya yang bolong dan penuh belatung mengajip Ajip di situ,lantas Arman berteriak keras dan menggemparkan suasana,teman temannya lalu berhamburan ke tempat Arman berteriak,setelah sama sama menyaksikan merekapun berteriak histeris antara rasa kaget dan takut.di lihatnya perempuan berambut panjang sedang membelakangi mereka dengan lubang menganga seperti sebuah goa,tak lama kemudian perempuan itu pun menengokan wajahnya ke arah mereka semua,lantas mereka

semakin seratus persen ketakutannya mukanya yang menyeramkan menyaksikan mereka,dengan balutan muka yang hancur dan bau busuk yang sangat menyengat membuat muntah siapa saja yang melihatnya.

Sosok kuntilanak itupun berdiri dan mendekati mereka,keenam manusia tersebutpun mulai merasa risau,jantung mereka berdegup keras dan keringat mengucur deras membasahi tubuh, rasa ketakutan yang sangat, mulai bersemayam

dan menghujam di dada mereka,selangkah demi selangkah mahluk setan itu semakin dekat dengan

tangan menjulur posisi mau mencekik leher siapa saja di depannya.rasa hati mulai berkecamuk mem

buat tubuh semakin gemeteran dari ujung kaki sampai kepala.yang membuat lucu sampai Arman kencing di celana saking takutnya.langkah seribu mulai di persiapkan untuk kabur dari tempat itu,namun terasa begitu sangat berat sampai kaki mereka tak bisa di angkat bagaikan ada sebuah lem yang melekat di kakinya.

perlahan lahan sosok mahluk halus itupun begitu sangat dekat kita kira kira tinggal satu meteran lagi,

tapi mereka benar benar tak bisa untuk melarikan diri malah cuma berlari di tempat,sampai mereka

ada yang tidak sadarkan diri saking takutnya dan merasa kelelahan berlari.arman yang ngompol akhirnya ambruk ketanah,disaat yang bersamaan

yang lainnya pun berhasil kabur menjauh meninggalkan mahluk halus itu.

sementara Arman tertinggal dalam kondisi pinsan,

teman temanya yang ketakutan merasa masa bodoh,dan melupakan Arman tapi dalam situasi genting pasti semua akan melakukan hal tersebut.

" Birma!!Arman pinsan di tempat kejadian."seru tegar."oh ya,tidak apalah!!nanti juga di sadar sendiri."balas Rudi."ah kamu rud,tak perduli bangat

sama teman!!!"tukas Birma kembali,sambil mengerutkan keningnya."bukannya begitu bir!!lihat

bulu kuduku berdiri semua ini."jawab Rudi kembali,

memperlihatkan tangannya ke mata Birma.Tangan

rudipun di tarik paksa oleh Birma menuju ke tempat kejadian tersebut,Birma mengingat ingat jatuhnya Arman yang tersungkur di tanah tempat

dia pinsan."dekat pohon,dan di kirinya ada batu besar,tapi kok tidak ada!!!kemana Arman?"bacot Birma,sambil menampakan raut muka kebingungan.rudi yang tangannya di pegangi Birma melepaskan paksa,"sudahlah bir,paling dia sadar dan langsung lari ke tenda!!"balas Rudi sedikit agak sewot."aaaaaa....aa!!! terdengarlah dari kejauhan teriakan Rudi yang memekakan telinga,namun bukan dari arah tenda.Lalu Birma dan rudipun berlari menuju di mana arah suara tersebut terdengar,setelah sampai ternyata Arman sedang

bertaruh nyawa dengan seekor ular yang begitu besar,ular tersebut telah menggiring Arman masuk ke sebuah jurang yang menganga di mana Arman sibuk untuk melepaskan diri dari cengkraman,

bahaya yang begitu dahsyat akan menghilangkan

nyawanya dengan sekejap jatuh kejurang,namun

dengan berpegang ke sebuah akar besar ia berusaha untuk lepas,dari ular yang menungguinya

di bibir jurang.

Lalu seketika Birma dan Rudi datang ular tersebut lenyap begitu saja diiringi oleh kepalan asap putih.

Arman masih berusaha menaiki bibit jurang,dengan bantuan akar yang di peganginya,ia

berusaha sekuat tenaga untuk keatas,armanpun tersentak kaget setelah kedua temannya tiba di lokasi,segeralah Arman berteriak meminta pertolongan mereka,namun sebelum mereka membantu untuk mengangkat Arman,tangan Arman terlanjur tidak kuat memegangi akar topangannya tersebutlqlu armanpun terjatuh kedalam jurang."aaaaaaa...!!!"suara Arman menggaung di sekitaran jurang dan setelah beberapa detik akhirnya menghilang.