Part 18

[Genevee: 27 tahun; Eros: 32 tahun]

Singkat cerita, pagi itu Eros membawaku sarapan di private beach yang disediain Mr. Tony untuk kami berdua. Setelah Mr. Tony meninggalkan kami, suasana pantai private ini tiba-tiba berubah menjadi sangat sepi dan canggung.

Ini pertama kalinya kami berduaan saat kami dalam keadaan sadar. Detik demi detik mulai berlalu dan kami berdua pun memutuskan untuk mengakhiri kecanggungan ini.

"Eros..." panggil Genevee yang berniat memulai percakapan diantara mereka.

"Genevee..." disaat yang bersamaan Eros juga memanggil Genevee untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka.

Keduanya hanya bisa tersenyum kecil saat mereka menyadari pemikiran mereka yang sama. "Lady first, Please" ucap Eros sambil mempersilakan Genevee untuk memulai percakapan diantara mereka.

"Jadi...kau orang Italia?" tanya Genevee dalam bahasa Italia sambil mengetes apakah dugaannya bener bahwa Eros adalah orang Italia.

"Si hai ragione [Yes you're right] Genevee and I guess you are from Italia too?" tanya Eros sambil balas bertanya.

"Actually no! Aku dari Australia tapi bisa berbahasa Italia" jawab Genevee.

"Well... untuk seseorang yang bukan berasal dari Italia, logat Italiamu sangat fasih dan bagus. Semua orang Italia yang mendengar logatmu itu pasti bakal mengira bahwa kau adalah orang Italia"

"Umm...well I am actually kind of an Italian. Ibuku adalah orang Italia jadi kami di rumah masih fasih berkomunikasi dengan bahasa Italia" balas Genevee dengan fakta yang ada walaupun Ibu yang dimaksudnya disini adalah Ibu angkatnya Mamma Isla dan mereka semua percaya bahwa ortu asli Genevee juga adalah orang Italia makanya dari kecil Genevee sudah fasih berbicara bahasa tersebut.

"I see...Darah Italia masih mengalir deras pada dirimu. That's good!" ucap Eros sambil tersenyum singkat (Plus point to be my wife).

"Well...Apakah kau...masih mengingat kejadian kemarin?" tanya Genevee sedikit was-was sambil menatap pria yang kemungkinan besar sudah menjadi suaminya itu.

"Jujur saja, aku tidak 100% yakin dengan memoriku setelah kita meminum whisky shot yang kita pesan kemarin...memori itu agak buram di otakku tapi ada beberapa potong kejadian yang masih kuingat...mungkin kita bisa saling melengkapi ingatan kita tentang kejadian kemarin lalu mengambil kesimpulan dari apa yang kita ingat?" usul Eros sambil menatap wanita cantik di depannya itu. (Is she really my wife now?)

Setelah Genevee setuju, Eros pun menceritakan semua yang diingatnya pada Genevee, begitu juga dengan Genevee yang menceritakan versi yang diingatnya dan dari semua ingatan yang mereka ceritakan...mereka bisa mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan mereka sudah sah menjadi suami istri adalah 95% dan 5% nya lagi tentu saja harus melihat dokumen asli/ bukti surat nikah yang belum diterima keduanya.

Selama bercerita Eros tentu saja melewati bagian detail tentang aksi gilanya saat malam pertama mereka dimana dia sudah mengambil keperawanan wanita yang kemungkinan besar sudah menjadi istrinya itu. Eros tidak mau menyakiti ataupun menambah kesedihan wanita itu karena kehilangan harta berharganya yang seharusnya diberikan kepada pria yang dicintainya.

Entah kenapa fakta bahwa Eros bukan pria yang dicintai Genevee begitu mengusik pikirannya? Jauh di lubuk hatinya, sebenarnya Eros sudah tau perasaan apa yang dirasakannya itu, itu adalah perasaan cemburu yang mulai muncul dalam hatinya dan biasanya perasaan itu dirasakannya hanya untuk wanita spesial dalam hidupnya tapi pertanyaannya disini adalah kenapa Eros bisa merasakan perasaan spesial itu untuk wanita yang baru dikenalnya?

~•~

Selama sesi sarapan, sambil menikmati hidangan lezat yang disediakan para koki, pasangan muda ini mulai mengenal pasangannya dari hal-hal umum seperti hobby mereka, pekerjaan yang ditekuni, kesukaan mereka, cerita kocak sahabat" mereka hingga membahas solusi terbaik untuk kejadian kemarin.

"Genevee...Apa yang akan kau lakukan jika ternyata kita sudah menikah?" tanya Eros yang ingin tau pendapat wanita itu.

"Sejujurnya aku juga tidak tau Eros...Kau tau sebuah pernikahan itu adalah peristiwa yang sangat besar. Pernikahan kita ini tidak hanya menyangkut hidup kita berdua saja tetapi secara tidak langsung juga telah menyatukan dua keluarga kita bukan?"

"Yeah I agree! Pernikahan kita ini akan berpengaruh pada kehidupan kita kedepannya dan keluarga kita, belum lagi mengingat fakta bahwa kita berdua hidup di negara yang berbeda. Kau punya bisnismu & Ibumu di Australia dan aku juga punya pekerjaanku & keluargaku di Italia.

"Jika kita ternyata sudah menikah dan memutuskan untuk melanjutkan pernikahan ini, sangat tidak mungkin dengan status menikah, kita hidup di negara yang berbeda bukan? Pastinya harus ada salah satu dari kita yang mengalah dan pindah ke negara satunya lagi" ucap Eros sambil merenungkan masalah mereka dan memikirkan solusi terbaik untuk mereka berdua.

Tepat di saat itu seorang pelayan memberikan sebuah amplop besar yang katanya dari Mr. Tony. Eros pun segera membukanya dan ternyata di dalam amplop itu terdapat dokumen nikah mereka, sebuah flashdisk yang berisi foto" dan video tentang acara kemarin dari Eros yang melamar Genevee di bar pantai tersebut hingga pelaksanaan acara janji suci mereka.

Tanpa pikir panjang mereka pun melihat isi flashdisk itu dan membaca dokumen nikah mereka.

Sesaat kemudian...

Bagaimana orang-orang tidak tau bahwa mereka berdua sedang dalam pengaruh alkohol? Well, jawabannya adalah mereka sangat pintar beracting! Jujur saja Genevee sendiri tidak menyangka bahwa dirinya memiliki bakat terpendam tersebut.

Tidak akan ada yang tahu bahwa mereka sedang beracting malam itu karena kelakuan mereka terlihat sangat nyata dan siapapun yang menontonnya akan mengira bahwa mereka berdua menikah karena cinta. Hanya orang-orang yang sangat dekat dengan Genevee dan Eros sajalah yang akan tau bahwa ada yang tidak beres dengan mereka berdua.

"By the authority vested in me by the great State of Maldives, I now pronounce you married! You may kiss your bride." ucap sang pastor di video tersebut.

"Deg deg deg" jantung Genevee berdegup begitu kencang saat mendengar ucapan pastor di video tersebut. "Apakah mereka akan berciuman?" Dilihatnyalah di video itu, adegan Eros dengan senyum tampannya membuka veil pengantinnya lalu meraih pinggangnya dan merapatkan tubuh mereka kemudian di detik berikutnya mereka sudah berciuman dengan sangat intim.

"Hot" satu kata yang bisa Eros dan Genevee deskripsikan saat melihat adegan di video tersebut. Entah kenapa tiba-tiba mereka berdua seakan-akan bisa kembali merasakan ciuman tersebut di bibir mereka. Lidah mereka yang saling menjelajahi satu sama lain, jari lentik Genevee yang menelusuri rambut lembut suaminya dan tangan Eros yang menelusuri pinggang dan punggung istrinya.

Memory demi memory kemarin seolah-olah kembali di ingatan Genevee dan Eros. Mereka seolah-olah dibawa kembali ke mimpi mereka yang ternyata adalah sebuah kenyataan yang benar-benar terjadi di kehidupan mereka.

Everything seems click and real, kenyataan bahwa mereka berdua telah sah menikah tentu saja mengubah banyak hal dan membuat keduanya harus memikirkan solusi terbaik untuk kedepannya karena pernikahan mereka adalah pernikahan yang sah di mata hukum.

Singkat cerita, sambil memproses fakta yang tidak terduga itu, Eros pun mengajak Genevee untuk melakukan aktivitas outdoor di pulau itu dimana ajakan tersebut disambut baik oleh istrinya itu.

Siang hingga sore mereka lalui dengan mencoba berbagai olahraga air yang terkenal di Finolhu seperti Kayak, selancar angin, papan dayung, dan jet ski.

Memang benar kata orang, hari yang menyenangkan itu akan sangat cepat berlalu, begitupun dengan hari ini. Hanya ada keseruan dan kegembiraan yang mereka rasakan. Untuk sesaat mereka bahkan melupakan semua kesedihan-kesedihan yang pernah terjadi dalam hidup mereka dan hanya menikmati moment-moment berharga tersebut.

~•~

Terkadang takdir memiliki cara unik untuk mendekatkan Eros dan Genevee. Sebut saja hari ini, tanpa sadar melalui berbagai aktivitas dan kejadian hari inilah benih" cinta mulai tumbuh di hati keduanya.

"Emmm...ya kalian sangat mirip...Kalian sama-sama memiliki struktur muka dan warna mata yang sama (hanya saja warna rambut kalian berbeda)" ucap Eros sambil melihat rambut wanita disampingnya yang memiliki warna coklat karamel.

"Hmm... that's interesting! Biar kutebak kau menghampiriku kemarin karena kau melihat wajahku yang mirip dengan cinta pertamamu itu?" tanya Genevee dengan nada penasarannya.

"Tidak, bukan hal itu yang membuatku menghampirimu! Well, pertama kali aku melihatmu, aku merasa sangat penasaran dengan dirimu. Kemarin kau duduk sendirian di bar mejamu, menatap kosong gelas wiskymu lalu di detik berikutnya kau menangis sejadi"nya (dengan memakai wedding dress sexy yang tanpa kau sadari telah menghipnotis banyak pria disana termasuk diriku)."

"Wait...what do you say...no no no you are kidding right? Please tell me you are kidding!" (Tidak mungkin aku menagis seperti itu bukan? Aduh memalukan sekali ini) bantah Genevee seolah" tidak percaya dirinya menangis seperti itu.

"Hening sejenak...lalu...Hahaha..." tawa Eros pecah saat melihat reaksi Genevee yang terlihat priceless dimatanya.

"Kauuu!...Sudah kuduga aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu" bantah Genevee sedikit tidak terima ia telah dikerjai oleh Eros tapi ia juga merasa lega karena dirinya tidak melakukan hal itu. Untuk menghukum pria itu tanpa pikir panjang Genevee pun menggelitik perut Eros sebagai pelampiasannya.

"St..stop it hahaha...geli sekali" ucap Eros di cela" tawa dan gelitikan dari istrinya. "Hah...Katakan kau bersalah dulu baru kuhentikan gelitikanku" ancam Genevee di cela" tawanya (Ternyata suamiku memiliki tawa lepas yang indah! Suamiku? Darimana muncul pemikiran itu!)

"Hahaha..Alright...alright..." ucap Eros seolah" ia sudah menyerah padahal apa yang akan ia lakukan selanjutnya adalah "...you know my dear wife...I...am not sorry and now is your turn!" ucap Eros dengan nada usilnya lalu dengan sigapnya ia langsung memutar badan mereka berdua lalu gantian menggelitik perut istrinya.

Genevee yang masih berdebat dengan pikirannya tentu saja tidak menyangka bahwa sekarang posisi mereka telah berubah dan gelitikan Eros pada pinggangnya seketika membuatnya tertawa lepas sambil sesekali meminta ampun pada pria itu.

Sore yang indah itu mereka lewati dengan tertawa lepas, bercanda gurau dan menikmati pemandangan sunset indah di pantai lepas Finolhu.

~•~

Ketika malam menjelang, Genevee yang sudah lapar pun segera menarik lengan kekar Eros dengan maksud untuk mengajaknya makan. "Erosss...Ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar! Perutku perlu diisi!".

Eros yang melihat tingkah lucu Genevee pun hanya bisa tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya lalu menggandeng tangan wanita itu dan membawanya ke restoran Arabian Grill.

Disana mereka mencicipi berbagai kuliner dari Afrika Utara. Rempah-rempah maghreb seperti kapulaga, jintan, pala, kayu manis dan kunyit terasa dominant di lidah mereka ketika menikmati hidangan seperti tajine atau mezze lezat yang berisi ikan, daging, dan sayuran.

"Kau tau restoran ini juga menyajikan salah satu Hummus terbaik di luar Tunisia dan Maroko" ucap Eros pada Genevee.

"Really? Pastas saja Hummusnya enak sekali! Terima kasih Eros sudah mengajakku kesini! Kau benar ini adalah Hummus terbaik yang pernah kucicipi!" ucap Genevee dengan senyum gembiranya.

Setelah selesai makan, Eros dan Genevee pun menuju Bungalow mereka. Setibanya Genevee di bungalownya mereka menemukan fakta mengagetkan lainnya yaitu kemarin malam setelah mereka menikah, pasangan muda itu mengatakan pada Mr. Tony untuk memindahkan barang-barang Genevee ke bungalow Eros dan mengcancel bungalow milik Genevee sehingga akhirnya bungalow yang harusnya dihuni Genevee untuk beberapa hari kedepannya sudah dihuni pasangan lain.

Well entah takdir atau apa, keduanya akhirnya memutuskan untuk tinggal di Bungalow Eros, akan sangat aneh jika pasangan suami istri yang baru menikah pisah bungalow bukan? Bagimana pun juga mereka tidak mau menciptakan rumor atau gossip yang tidak-tidak.

~•~

Malam itu setelah Genevee memberi kabar kepada Mamma Isla dan kedua sahabatnya, Genevee pun mengotak-atik kopernya untuk mencari baju tidur yang akan dikenakannya tapi yang membuatnya speechless adalah para sahabatnya telah mengganti semua piyama tidurnya dengan dress satin pendek beserta lingerie-lingerie sexy yang memang direncanakan mereka untuk bulan madu Genevee dengan Ezekiel.

Untungnya beberapa lingerie tidur itu masih memiliki jubah satin luar yang bisa menutupi kulitnya sehingga kulitnya tidak akan terekspos terlalu banyak. Untuk busana tidurnya, Genevee pun akhirnya mengambil asal dress satin pink beserta jubah luarnya untuk dijadikan baju tidurnya hari ini.

Pada malam itu, takdir kembali mendekatkan Eros dan Genevee dengan insiden tabrakan yang tidak terduga yang membuat Eros secara spontan melingkarkan lengan kekarnya pada tubuh Genevee untuk mencegah tubuh Istrinya menghantam lantai yang dingin itu.

Untuk sesaat mata Eros terpaku melihat pemandangan indah di depannya. Pemandangan dimana Genevee yang berada di dalam pelukannya dengan rambut basah dan tubuh wangi yang dibalut jubah dress satin light pink setengah lutut yang terlihat sangat sexy di tubuhnya.

Merda (Sial)! Why is she so perfect in my arms? Aroma memabukan ini...and what is she wearing? Apa itu lingerie yang dipakai Genevee di dalam jubah tipis dan lembut ini? Damn! Apa istriku ini mau mengodaku! Sekarang Eros bisa merasakan juniornya tiba-tiba menegang saat melihat pemandangan elok istrinya itu.

Astaga kenapa jantungku berdetak kencang sekali! Berada di pelukan Eros membuat Genevee bisa mencium aroma maskulin dari tubuh pria itu, aroma yang sangat memabukan dan mengiurkan itu membuat Genevee merasakan sensasi aneh pada tubuhnya.

Anehnya ia merasa nyaman dan saat mata mereka bertemu dunia berasa hanya milik mereka sendiri. Tanpa mereka sadari tubuh mereka sudah melekat satu sama lain, Genevee yang tidak memakai bra pada lingerienya bisa merasakan putingnya seketika mengeras saat bersentuhan dengan dada sixpack Eros dan ia juga bisa merasakan sesuatu yang keras bersentuhan dengan perut bawahnya.

Kedua pasangan muda itu merasakan elektrik pada tubuh mereka dan tanpa bisa dicegah, keduanya mulai mencondongkan wajah mereka dan di detik berikutnya bibir mereka pun akhirnya bertemu.

It feels like they found their missing piece! Selama beberapa menit mereka berciuman seolah" meluapkan apa yang mereka rasakan. It is not just a simple kiss but It's an intimate kiss between lovers!

Dengan dahi yang saling menyentuh satu sama lain, mereka akhirnya menghentikan ciuman intim tersebut untuk mengambil oksigen untuk paru-paru mereka.

Genevee yang tiba" sadar dengan apa yang baru mereka lakukan seketika merasa darah mulai naik pada wajah dan lehernya.

Why? Kenapa aku merasakan perasaan ini pada Eros (pria yang baru ditemuinya kemarin)? Debaran jantung ini! Debaran yang sama dengan apa yang kurasakan pada Sebastian saat aku remaja dulu. Astaga aku tau perasaan ini, aku (Genevee) telah jatuh cinta pada suamiku (Eros)!

Jantung yang berdetak tak karuan, perasaan nyaman, bebas dan bahagia...itulah perasaan yang sudah lama tidak dirasakan oleh Eros..lebih tepatnya sejak mendengar kabar tragis yang terjadi pada Gemma & Iris dan sekarang Istri kecilnya ini bisa dengan mudahnya membuatnya merasakan perasaan itu kembali dan setelah ciuman intim tadi, Eros memiliki firasat bahwa dirinya telah jatuh cinta pada istrinya ini.

"Bagaimana aku bisa menghadapinya tanpa memikirkan ciuman intim barusan?

Apakah Eros juga merasakan perasaan yang sama denganku?

Bagaimana jika perasaanku hanya sepihak? dan kenapa sekarang aku merasa tubuhku terasa sangat lemas dan panas?

What happen to me?"

Sebelum Genevee sempat mendapat jawaban atas jawabannya pandangannya seketika buram dan samar" ia mendengar Eros memanggil namanya beberapa kali, memegang dahinya, mengucapkan beberapa kata yang tidak terlalu didengarnya sebelum semuanya tiba-tiba berubah hening dan gelap.

~•~

"Genevee! Genevee!" ucap Eros saat merasakan tubuh istrinya mendadak kehilangan tenaga dan hampir jatuh jika bukan lengan kekarnya yang masih menahan bobot tubuh kecil itu.

"Shit! Kau demam!" ucap Eros dengan suara khawatirnya lalu mengedong dan merebahkan tubuh istrinya di kasur king size di bungalownya, mengecek suhu tubuh, mempersiapkan alat kompres, mengeringkan rambut istrinya dan memberi makan obat demam yang selalu dibawanya.

Selama beberapa jam ia terus mengecek keadaan istrinya dan ketika suhu tubuh Genevee sudah mulai normal, Eros pun akhirnya memutuskan untuk tidur sambil mendekap istrinya dalam pelukannya.

"I will not let anything happen to you. Buona notte mia moglie!" bisik Eros pada telinga Genevee lalu mengecup kening dan bibir Genevee lalu mempererat pelukannya pada istrinya itu. [Good night my wife!]

~•~