Chapter 2

   Mei Sha masih diam mematung tidak tahu apa yang harus dilakukan.

   Semua orang disana saling berbisik melihat tingkah Mei Sha yang hanya melihat saja.

  "Bangunlah."

"Terima kasih Yang Mulia."

   Yuan berdiri tegak.Ia menatap Mei Sha.

"Kenapa masih diam cepat beri hormat."

   Mei Sha segera mengikuti cara berhormat Yuan.

"Lie Mei Sha memberi hormat pada Yang Mulia."ucap Mei Sha.Sontak hal itu membuat para tamu menahan tawa.Ayah Mei Sha terheran dengan sikap putrinya yang berubah.Mei Sha biasanya sangat lembut dan penuh sopan santun.Putrinya sangat menaati tata krama.Namun semua seakan lenyap.

"Maaf kan calon permaisuri Yang Mulia istri hamba kehilangan ingatan.Mohon Yang Mulia mengampuninya."

"Bagaimana dia bisa kehilangan ingatan?"

"Hamba pun tidak tahu Yang Mulia."

"Baiklah.Berdirilah."

"Terima kasih Yang Mulia."

   Mereka melanjutkan prosesi pernikahan.Kini Mei Sha resmi menyandang gelar permaisuri.

...

   Acara telah selesai.Mei Sha memikirkan cara agar bisa kabur dari istana ini.

"Xiang Fei aku ingin ke kamar mandi."

"Ayo."Xiang Fei menarik tangannya.

"Eh tunggu.Cukup tunjukkan jalannya aku tidak akan kabur."

"Yang Mulia tinggal berjalan lurus dan belok ke sebelah kanan."

"Ah oke "Mei Sha mengikuti instruksi Xiang Fei.Ia tiba ditempat sepi.Mei Sha melihat sekelilingnya saat dirasa tidak ada orang ia bergegas memanjat tembok.

"Ingin kabur dariku Permaisuri?"

  Suara itu sontak membuat Mei Sha terkejut.Ia menolehkan kepalanya ke belakang dengan pelan.Disana ia melihat sang Kaisar yang tengah melipat tangannya didepan dada dengan Xiang Fei dibelakang nya dan beberapa prajurit berjumlah 50.

  Mei Sha tersenyum konyol dan bergegas turun.

Mampus mampus ucap Mei Sha dalam hati.

"Siapa bilang aku kabur.Ini aku lagi bersihin tembok berdebu."

  Ucap Mei Sha sambil tangannya membersihkan tembok yang bersih itu.

   Sang Kaisar hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah permaisurinya.

"Xiang Fei bawa Permaisuri ke kamar."

"Baik Yang Mulia."

    Xiang Fei mendekati Mei Sha dan menariknya menuju ke kamar.

  Xiang Fei memasukkan Mei Sha ke dalam kamar dengan paksa.

"Xing Fei lepaskan aku.Kau kau.."Mei Sha menggembungkan pipinya dan menggeram penuh kekesalan karena sikap Xiang Fei yang sangat berani dan sama sekali tidak menyahutinya.

   Xiang Fei tidak menggubris dan berjalan pergi.Xiang Fei menutup pintu dan meninggalkan Mei Sha didalam.

   Mei Sha duduk dengan terpaksa dipinggir tempat tidur.

  Tak lama pintu kembali terbuka Yuan memasuki kamar pengantinnya.

  Ia duduk disamping Mei Sha.

   Mei Sha seketika dilanda kegugupan.Sial apakah kegadisannya yang selama ini ia jaga akan hilang dizaman ini.

"Permaisuri kenapa kamu gemetar?"Yuan menggenggam tangan nya membuat Mei Sha memandangnya.

"Aku...aku..."

   Yuan menempelkan jari telunjuknya dibibir Mei Sha.

"Sttt...Lie'r ini malam pertama kita kamu cukup mengikuti ku."

"Aku tidak uhm.."terlambat Yuan sudah membungkamnya dengan sebuah ciuman.Mei Sha berusaha memberontak namun semua sia sia.Jelas jelas ia sabuk hitam.Kenapa ia tidak bisa melawannya.Tenaga Yuan terasa lebih kuat darinya.

  Mei Sha dengan terpaksa melakukan hal itu dengan Yuan.

...

  Mei Sha membuka matanya.Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah tampan Yuan.Tubuh mereka saling berpelukan tanpa sehelai kain.Hanya selimut yang menutupinya.

   Yah meskipun Mei Sha membencinya namun harus ia akui bahwa Yuan sangat tampan.

   Semuanya hilang dalam satu malam.Berulang kali Mei Sha mengucapkan kata tidak apa dalam hati.Namun perasaannya tidak bisa dibohongi.

   Meskipun di negara nya hal ini sudah biasa dilakukan sepasang kekasih meskipun belum menikah.

   Mei Sha berasal dari China namun sememjak ia dewasa Mei Sha tinggal di Korea Selatan.Mei Sha masih bisa berbicara dalam bahasa china karena jika ia berbicara dengan keluarganya Mei Sha lebih memilih menggunakan bahasa tempat kelahirannya.

  "Selamat pagi Lie'r."

"Huh aku bukan Lie'r mu."Mei Sha membalikkan badannya memunggungi Yuan.

  Yuan tersenyum kecil.

"Kamu marah."

"..."

"Maafkan aku."Yuan mengecup pundak telanjang Mei Sha.

"Sayang.."Yuan mengecup pundaknya lagi.

"Permaisuriku."Yuan terus me gecup pundak Mei Sha membuat Mei Sha merasa risih.

"Baiklah baiklah aku memaafkanmu dan berhenti melakukan itu."ucap Mei Sha dengan cemberut.Yuan tersenyum senang dan menghentikan kegiatannya.

...

   Xiang Fei menata rambut Mei Sha.Xiang Fei juga memakaikannya jepit rambut.

  Xiang Fei menghela nafas.Ini sudah 30 menit berlalu dan baru akan selesai.Sangat merepotkan.

"Xiang Fei kapan ini selesai?"

"Sebentar lagi Yang Mulia."

   Xiang Fei menusukkan jepit rambut terakhir.

"Sudah Yang Mulia.Yang Mulia sangat cantik."

"Kepribadianmu selalu saja berubah ubah Fei'r sebentar tegas sebentar seperti pelayan biasanya sebentar seperti teman sebaya."

   Xiang Fei terkikik geli.

"Benarkah?"tanya Xiang Fei dengan nada genitnya membuat Mei Sha memutar bola matanya.

"Berhenti bersikap genit Fei'r."

"Anda berubah sejak menikah Mei'r."

"Mana ada."jawab Mei Sha dengan tenang meskipun ia sedikit gugup.

"Tapi sikapmu benar benar berbe..."

"Yang Mulia Permaisuri Jenderal Qi mengunjungi kediaman anda."

Mei Sha menghembuskan nafas lega mendengar pesan pelayannya.

...

   Mei Sha memakan makanan itu dengan lahap.

   Sementara Yuan terus memperhatikannya sambil memakan makanannya.

"Lie'r Ayahmu akan mengunjungimu hari ini setelah kau selesai makan."

"Ya."

"Jangan berusaha untuk kabur lagi mengerti?"

"Hm."

"Aku sudah selesai.Baik baiklah disini aku akan ada sedikit urusan."

   Yuan bangkit dari duduknya dan mengecup kening Mei Sha dan setelah itu pergi meninggalkannya.

  Mei Sha bersorak dalam hati.Ia tinggal mencari cara lepas dari pengawasan Doang Fei dan ia bisa kabur.

   Mei Sha tersenyum licik.

...

"Mei'er tadi saat pernikahan kalian Yuan bilang kamu kehilangan ingatan.Apakah benar?"tanya Ayahnya cemas.

   Saat ini Ayahnya mengunjunginya ditaman.

"Ya Ayah aku memang kehilangan ingatan."

"Bagaimana kamu bisa kehilangan ingatan?Apakah kamu baik baik saja?Apakah perlu memanggil tabib?"tanya Ayahnya dengan raut khawatir.

"Aku tidak apa Ayah tidak perlu memanggil tabib.Dan aku tidak tahu kenapa aku bisa kehilangan ingatan."

"Karena kamu kehilangan ingatan Ayah akan memanggikan Guru Wang.Dan kamu juga pasti lupa nama setiap orang.Ayah akan mengirimkan gambar beserta namanya juga posisi mereka agar kamu tidak salah menyebut nama jika bertemu mereka."

"Hal terakhir aku setuju tapi tidak dengan yang pertama.Untuk apa aku belajar lagi."

"Kamu dulu adalah putri Ayah yang sangat sopan ,lembut dan patuh tata krama.Karena kamu kehilangan ingatan maka kamu harus mulai belajar dari awal.Guru Wang adalah guru yang mendidikmu tata krama dan kesopanan sejak kecil."

"Ayah itu tidak perlu."Mei Sha mencoba bersikap tenang.Kenapa zaman ini sangat ribet.Belajar hal seperti itu adalah hal membosankan.

   Mengapa pemilik tubuh ini harus anggun.Dan Jenderal memaksanya belajar tata krama dan kesopanan.Seriouslly are you kidding Jenderal? Ucap Mei Sha dalam hati.

    Mei Sha bukanlah gadis yang suka bersikap lembut ala putri bangsawan.Ia adalah gadis penyuka kebebasan dalam hal apapun dan ia sangat tidak pandai dalam menari seperti yang dilihatnya di drama yang ia tonton ia juga tidak bisa menyajikan teh seperti putri bangsawan.Mei Sha akan mencari cara agar ia bisa terbebas dari pelajaran membosankan itu.Jika bisa memilih Mei Sha lebih memilih belajar berkuda atau memanah.

"Tidak.Ini demi kebaikan kamu.Nanti saat Ayah sampai Ayah akan langsung memerintahkan Guru Wang ke sini mengajarimu."

   Mei Sha pasrah ia tidak bisa mengelak dari pelajaran tata krama ini.

  

    Dalam hati Mei Sha menangis meratapi nasibnya.

...

Hai Lia Secret maaf sudah membuat kalian menunggu lama update an cerita ini karena memang sulit buat nulis cerita dengan tema ini tapi author tetep terusin kok tenang aja

Jangan lupa vote like dan komennya ya..