***
Saat itu Rara dan Riko sedang asyik mengobrol di rumah Kevin...
Rara : "Rik, aku ingin menanyakan sesuatu"
Riko : "Tanyakan saja"
Rara : "Kamu tahu tidak, kalau Kevin memiliki teman baru?"
Riko : "Tidak, aku tidak tahu"
Rara : "Dia cantik, tapi... Dia buta"
Riko : "Apa? Serius?"
Rara : "Iya, aku sudah melihatnya tadi"
Riko : "Syukurlah, berarti kita jadi berempat"
Rara : "Apaan sih, kita bertiga kan sudah bersahabat dari kecil, tidak akan bertambah lagi"
Riko : "Loh, ya tidak papa kalau ada sahabat baru, memang apa salahnya?"
Rara : "Yaa aku tidak mau"
Riko : "Hmm, sensitif sekali, kenapa?"
Rara : "Rik, aku sudah menyukai Kevin dari kecil, aku terkejut dia tiba tiba memiliki teman baru, aku takut kehilangan Kevin:("
Riko sangat terkejut dan merasa sakit hati, karena mendengar Rara mengatakan jika dia menyukai Kevin, padahal Riko sendiri sangat menyukai Rara.
Rara : "Kenapa kamu malah diam?"
Riko : "T..tidak papa, meskipun Kevin memiliki teman baru, kita tidak akan kehilangan dia Ra, kamu tenang saja, jangan berlebihan seperti itu"
Rara : "Sebenarnya, dia bukan teman baru Kevin, tapi... Calon kekasihnya:)"
Riko : "Apa?!"
Rara : "Itulah yang membuatku takut, padahal aku sangat mencintainya Rik, aku bahkan tidak punya keberanian untuk mengakui perasaanku padanya"
Riko : "Untuk melegakan hatimu, katakan saja segalanya pada Kevin"
Rara : "Tapi dia sudah jelas akan menolakku Rik"
Riko : "Tidak papa, yang penting isi hatimu sudah dikeluarkan padanya, percaya padaku... Kamu pasti akan merasa lega nantinya meskipun sakit"
Rara : "Baiklah, aku akan mencoba untuk mengatakannya"
Riko : "Bagus, katakan saja perlahan, dia pasti menjawabmu dengan baik, tidak akan menolakmu habis habisan wkwkwk"
Rara : "Jangan meledekku!"
Riko : "Aku tidak meledekmu"
Rara : "Sudahlah"
Tiba tiba Kevin datang...
Kevin : "Rara"
Rara : "Eh, Vin"
Kevin : "Aku ingin bicara"
Riko : "Aku... Permisi dulu ya" ujarnya lalu pergi dan membiarkan Kevin bicara berdua saja dengan Rara.
Rara : "Langsung saja, ada apa?"
Kevin : "Kenapa kamu menemui Helena diam diam?"
Rara : "A...apa?"
Kevin : "Ya, aku tahu semuanya. Kamu menemuinya dan kamu mengatakan sesuatu yang membuatnya tidak mempercayaiku Ra, kenapa kamu melakukan ini?"
Rara : "Aku tidak menemuinya diam diam Vin, aku tidak sengaja bertemu dengannya di taman yang biasa kamu datangi"
Kevin : "Oh ya?"
Rara : "Kenapa kamu sampai marah seperti ini? Kamu memarahiku karena gadis yang baru saja kamu kenal? Vin, kita sudah saling mengenal sejak lama, kamu tahu bagaimana aku kan? Aku tidak mengatakan apapun padanya"
Kevin : "Simpati, apa kamu membahas itu padanya?"
Saat itu Rara langsung terdiam.
Kevin : "Ra, kenapa kamu melakukan ini? Kamu adalah sahabatku, aku sudah menganggapmu seperti adikku"
Rara : "Sahabat? Adik? Apa kamu tidak pernah sekalipun melihatku sebagai seorang gadis? Apa kamu tidak pernah mencintaiku Vin?"
Kevin : "Apa yang kamu katakan?"
Rara : "Aku mencintaimu! Aku sangat mencintaimu dari sejak kecil! Aku selalu berharap menjadi pacarmu Vin, tapi kenapa kamu tidak pernah memandangku sebagai seorang gadis? Kamu hanya menganggapku sebagai sahabat:)"
Kevin : "Bagaimana mungkin aku mencintai adikku sendiri? Dengar, kita sudah bersama sama dari sejak kecil, aku sudah menganggapmu sebagai seorang sahabat dan seorang saudara, tidak lebih" ujarnya sambil memegang kedua pundak Rara.
Rara : "Kenapa Vin, kenapa kamu tidak bisa mencintaiku?" Tanya nya sambil menangis
Kevin : "Cinta datang langsung dari hati Ra, cinta tidak bisa memandang siapa yang lebih lama dekat dengan kita, cinta datang dengan sendirinya, tidak ada paksaan, tidak ada simpati, dan tidak ada rasa kasihan, hanya rasa cinta"
Rara : "Tapi aku sangat mencintaimu"
Kevin : "Sekarang kamu sudah tahu jawabanku, setidaknya apa yang kamu pendam selama ini sudah keluar, kamu akan merasa lebih lega"
Rara : "Tidak! Aku tidak merasa lega sama sekali, justru aku hanya mendapatkan rasa kecewa dengan mengatakan semua ini padamu!" Ujarnya lalu langsung pergi sambil menangis
Tiba tiba Riko datang...
Riko : "Kevin, gue denger semuanya"
Kevin : "Rik, tolong susul dia, tenangkan hatinya, gue khawatir dia akan melakukan sesuatu yang diluar dugaan"
Riko : "Oke, gue pergi dulu"
Kevin mengangguk.
Kevin : "Maafkan aku Ra, aku menyayangimu, aku juga mencintaimu, tapi sebagai seorang sahabat dan saudara, tidak lebih. Seumur hidupku, aku hanya akan mencintai Helena, selamanya:)"