13. Saatnya Berubah

Singgah cerita, keesokan harinya saat Kevin sedang melukis, tiba tiba Kris adik tirinya datang.

Kris : "Hai kak"

Kevin : "Kamu?"

Kris : "Maaf Kak, aku lancang tiba tiba masuk"

Kevin : "Tidak papa, duduklah"

Kris : "Kak, apa yang kakak lakukan?"

Kevin : "Melukis"

Kris : "Waw, lukisan Kak Kevin bagus banget loh! Aku kagum"

Kevin : "Jangan berlebihan seperti itu"

Kris : "Kak, aku ingin membicarakan sesuatu"

Kevin : "Ada apa?"

Kris : "Apa Kakak masih membenciku dan Ibu?"

Kevin : "Tidak"

Kris : "Lalu, kenapa kakak masih disini?"

Kevin : "Aku hanya ingin tinggal disini"

Kris : "Kak, Ayah sakit parah"

Tiba tiba Kevin langsung berhenti melukis dan fokus bicara dengan Kris.

Kevin : "Sakit parah?"

Kris : "Iya, beberapa hari lagi Ayah akan pergi ke Singapura untuk pemeriksaan"

Kevin : "Baguslah, memang sebaiknya Ayah di periksa ke luar negeri"

Kris : "Kakak tidak mengkhawatirkan Ayah?"

Kevin terdiam

Kris : "Apa sebaiknya... Kakak pergi ke Singapura menemani Ayah?"

Kevin : "Tidak, kamu saja yang pergi"

Kris : "Tapi, Ayah sangat ingin kamu ikut bersama kami kesana"

Kevin : "Aku banyak pekerjaan disini, aku tidak bisa"

Kris : "Kak, apa kakak tidak ingin berkumpul bersama kami sebagai keluarga yang lengkap? Aku sedih selama ini, karna tidak ada kamu di antara kami"

Kevin : "Kenapa kamu peduli padaku? Dulu aku sangat jahat padamu kan?"

Kris : "Aku mengerti kenapa kamu bersikap seperti itu Kak, itu bukan masalah"

Kevin : "Maafkan aku Kris"

Kris terkejut karena Kevin tiba tiba meminta maaf padanya, dari dulu Kevin tidak pernah peduli pada Kris, Kevin sangat membenci Kris dan Ibunya.

Kris : "Kenapa kamu minta maaf?"

Kevin : "Aku tahu aku sudah menyakiti perasaanmu selama ini, kamu berusaha baik padaku tapi aku selalu saja mengacuhkanmu, dan sampai akhirnya aku pergi dari rumah tanpa berkata apapun pada kalian semua. Jujur saja aku tidak pernah bisa melupakan kepergian ibuku, dan aku terus teringat ingat saat Ayah bersenang senang dengan ibumu disaat ibuku sedang sakit"

Kris : "Kak, sebaiknya kakak minta penjelasan pada Ayah, supaya dia bisa meluruskan pikiranmu"

Kevin : "Yaa, mungkin ini saatnya aku berubah Kris. Aku tidak boleh terus seperti ini, aku tidak ingin menjadi anak durhaka kepada Ayahku sendiri"

Kris : "Jadi maksudmu, kamu akan pulang?" Tanya nya dengan hati gembira

Kevin : "Jika untuk pulang, itu tidak mungkin. Karena duniaku ada disini Kris, aku sudah nyaman berada di lingkungan ini. Walaupun tinggal sendirian, aku tidak pernah merasa hampa karena sahabat sahabatku selalu menemaniku"

Kris : "Lalu?"

Kevin : "Lain kali aku akan datang ke rumah, aku janji"

Kris : "Aku sangat senang mendengar ini Kak, tolong tepati janjimu ya?"

Kevin : "Iya, aku pasti menepatinya"

Kris : "Kalau begitu aku pergi dulu ya Kak, aku menunggumu di rumah, kapanpun itu"

Kevin tersenyum dan mengangguk, lalu tiba tiba Kris memeluk Kevin dengan erat.

Kris : "Terima Kasih Kak" ujarnya lalu pergi

Kevin : "Kris pemuda yang baik, kenapa aku sangat jahat padanya selama ini? Hmmm sudahlah, hari ini aku akan pergi makan siang dengan Helena, aku sangat bersemangat!"

Saat itu Kevin menjemput Helena ke rumahnya, sesampainya disana Kevin langsung menelepon Helena...

Kevin : "Hallo... Hel, aku diluar rumahmu"

Helena : "Oke, aku keluar sekarang" ujarnya bersemangat lalu menghampiri Kevin keluar rumah.

Kevin : "Hai"

Helena : "Hai"

Kevin : "Maaf menunggu lama"

Helena : "Tidak papa, ayo berangkat!"

Kevin : "Ayo!"

Merekapun sampai di restoran biasa dan langsung memesan makanan, sambil menunggu makanan datang mereka terus mengobrol...

Helena : "Eumm Vin?"

Kevin : "Ya?"

Helena : "Kamu pernah cerita, jika hubunganmu dengan Ayahmu kurang baik kan?"

Kevin : "I..iya, kenapa?"

Helena : "Apa sampai sekarang hubunganmu dengan Ayahmu masih kurang baik?"

Kevin hanya mengangguk.

Helena : "Vin, sebenarnya... Apa yang terjadi? Kenapa hubungan kalian seperti itu?"

Kevin : "Hel, sampai sekarang aku tidak bisa melupakan apa yang aku lihat"

Helena : "Memangnya apa yang kamu lihat?"

Kevin : "Disaat ibuku sedang sekarat, aku melihat Ayah malah bersenang senang bersama Ibu tiriku, aku melihat dengan jelas dia sangatlah bahagia disaat Ibu sedang membutuhkan dirinya. Apa perasaanku ini salah? Apa aku salah marah kepada Ayah atas tindakannya?"

Helena : "Tidak, wajar kamu marah Vin. Dan aku benar benar tidak menyangka jika kamu memiliki luka yang begitu dalam"

Kevin : "Tapi.. aku rasa semuanya sudah cukup Hel, aku harus berubah, aku tidak boleh terus bersikap seperti ini pada Ayahku"

Helena : "Kamu benar, lupakan masa lalu dan mulailah lembaran baru bersama Ayahmu, itu akan lebih baik"

Kevin : "Ya, aku juga yang salah, karna aku tidak pernah mau mendengarkan penjelasan Ayah, aku hanya terus mempercayai apa yang aku lihat saat itu"

Helena : "Terkadang, apa yang kamu lihat itu belum tentu benar faktanya Vin"

Kevin : "Kamu benar, besok aku akan menemui Ayah ke rumah"

Helena : "Apa kamu akan tinggal disana?"

Kevin : "Jika untuk tetap tinggal itu tidak mungkin, karna... Aku sudah nyaman dengan kehidupanku sekarang, meskipun aku tinggal sendiri di rumah sewaku, aku tidak pernah merasa sendirian karna sahabat sahabatku selalu menemaniku. Di tambah lagi, sekarang ada kamu yang selalu memenuhi hariku, kamu selalu ada di setiap langkahku"

Helena : "Terima kasih, karena kamu sudah memasukkanku ke dalam duniamu, aku merasa sangat beruntung bertemu denganmu. Aku merasa telah menemukan cahaya setelah bertemu denganmu"

Kevin : "Tentu saja, aku adalah matamu, apapun yang aku lihat aku akan menjelaskannya padamu"

Helena : "Hmm, apa restoran ini masih sama seperti dulu? Dulu restoran ini terlihat sangat sederhana, aku dengar... Restoran ini sudah di renov?"

Kevin : "Yaa, sekarang restonya sudah berubah. Dulu sangat sederhana, tapi sekarang sudah lebih modern. Ada banyak kaca di setiap titiknya, lampu hias yang begitu indah, dan bunga bunga segar yang tertata rapi masih tetap sama seperti dulu"

Helena : "Waahh, pasti sangat indah yaa?"

Kevin : "Suatu hari nanti, jika kamu sudah bisa melihat lagi, kamu harus datang ke tempat yang sudah kita datangi oke? Supaya kamu bisa lihat, apa yang aku jelaskan"

Helena : "Vin, kenapa kamu begitu yakin jika aku akan mendapatkan donor mata? Aku bahkan tidak seyakin itu"

Kevin : "Kamu harus yakin, dan kita harus selalu berpikir positif dalam hidup, supaya hidup kita selalu tenang, jangan selalu berpikiran buruk tentang hal apapun"

Helena : "Yaa, kamu benar"

Kevin : "Ayo makan, kita malah asyik ngobrol sampai tidak sadar makanan sudah di depan mata wkwkwk"

Helena : "Baiklah, aku akan menghabiskan ini dengan cepat!"

Kevin : "Iya iya aku percaya deh"

Helena : "Hahahaha"