Keesokan harinya, pagi itu Kevin baru selesai mandi. Tapi tiba tiba dia merasakan sakit yang begitu dahsyat di kepalanya.
Kevin : "A..aduh!"
Rara : "Vin, aku bawakan sarapan untukmu" ujarnya yang tiba tiba datang.
Rara sangat terkejut melihat Kevin sedang kesakitan...
Rara : "Ya ampun! Vin, kamu kenapa?! Kamu pasti tidak minum obat kan? Aduh gawat"
Rara langsung menelpon Ayahnya Kevin untuk segera datang dan membawanya ke rumah sakit.
Rara : "Hallo Om, Om tolong! Kevin... Dia kesakitan, dan hidungnya mengeluarkan banyak darah, tolong segera datang!"
Ayah : "Apa?! Baiklah, Om segera kesana!"
Singgah cerita, di rumah sakit...
Ayah : "Dokter Panji, bagaimana keadaan Kevin?"
Dr. Panji : "Maaf Pak, sepertinya keadaannya sudah semakin memburuk"
Ayah : "Apa? Memangnya... Apa yang terjadi dengan anak saya? Dia kenapa?"
Dr. Panji : "Oh! Ternyata Kevin juga merahasiakan ini darimu"
Ayah : "Tolong jangan bertele tele, apa yang terjadi padanya Dok?!"
Dr. Panji : "Sudah lama dia mengidap penyakit kanker darah Pak"
Bagai disambar petir, Ayah langsung ambruk dari tubuhnya yang berdiri tegap, dia begitu lemas mendengar keadaan anaknya yang sama sekali tidak dia ketahui.
Dr. Panji : "Sabar Pak, kamu harus kuat"
Ayah : "Kenapa Kevin merahasiakan ini dariku? Ayahnya sendiri"
Dr. Panji : "Dia tidak pernah mau melakukan rawat inap Pak, selama ini dia meminta kepada saya untuk tetap merahasiakan ini darimu"
Ayah : "Berapapun biayanya, tolong selamatkan anak saya Dok, tolong!"
Dr. Panji : "Kita serahkan semuanya pada Tuhan, semoga ada keajaiban yang bisa menolongnya"
Ayah : "Tidak, tolong lakukan sesuatu dokter"
Dr. Panji : "Saya akan memberitahumu nanti" ujarnya lalu pergi
Ayah : "Nak, kenapa kamu harus menanggung semua ini sendiri? Kenapa kamu tidak memberitahuku?:(" ujarnya sambil menangis.
Saat itu Ayah benar benar sangat terpukul, dia merasa tidak bisa menjadi ayah yang baik, dia tidak bisa menjaga Kevin dengan baik setelah Ibunya tiada. Beberapa jam kemudian, Kevin pun sadar.
Kevin : "A..ayah.." ujarnya dengan nafas yang berat.
Ayah : "Kevin? Nak, kamu sudah sadar?"
Kevin tersenyum dan mengangguk.
Ayah : "Apa kamu menganggapku sebagai Ayahmu?"
Kevin : "Kenapa bertanya seperti itu?"
Ayah : "Hal sebesar ini kamu sembunyikan dari Ayahmu?"
Kevin : "Jadi... Ayah sudah tahu?"
Ayah : "Kenapa Nak? Kenapa di rahasiakan? Apa kamu ingin membuat Ayahmu ini menyesal seumur hidup?"
Kevin : "Tidak Ayah, bukan seperti itu. Aku hanya tidak ingin menyusahkan siapapun, aku tidak ingin di kasihani oleh siapapun Yah"
Ayah : "Nak, setidaknya beritahu aku, aku adalah ayahmu, selama ini kamu mencari nafkah sendiri, hidup sendiri, dan menanggung semua ini sendirian. Aku malu sebagai Ayahmu tidak bisa berbuat apa apa!"
Kevin : "Aku tidak papa, sungguh"
Ayah : "Nak, sejak kapan?"
Kevin : "Sudah 2 tahun, aku tidak menyangka keadaanku akan semakin memburuk. Selama ini keadaanku baik baik saja, tapi selama beberapa bulan terakhir aku sering sakit kepala dan mimisan"
Ayah : "Itu karena kamu tidak ada tindakan medis, kenapa kamu membiarkan penyakitmu terus menggerogoti tubuhmu? Apa kamu sudah bosan hidup?!" Ujarnya kesal
Kevin : "Ayah, aku ingin terus hidup. Tapi... Siapa yang bisa melawan takdir?"
Ayah : "Takdir? Setidaknya kita harus berusaha mencari cara untuk kesembuhanmu, kamu tidak boleh menyerah nak, tidak boleh:(" ujarnya sambil terus menangis dan memeluk Kevin yang sudah terbaring lemah.
Kevin : "Ayah... Maafkan aku"
Ayah : "Sssttt, sudah! Ayah akan mencari cara dan akan membayar berapapun biayanya asalkan kamu sembuh, oke?"
Kevin hanya tersenyum sambil meneteskan air mata.
Kevin : "Yah, aku ingin pulang. Aku tidak ingin menunggu kematianku di rumah sakit:)"
Ayah : "Tolong jangan katakan itu Nak, kamu harus sembuh! Dan kamu pasti bisa bertahan"
Kevin : "Ada sesuatu yang ingin aku katakan"
Ayah : "Katakan saja Nak"
Kevin : "Aku bertemu dengan seorang gadis, dia sangat cantik. Selain cantik, dia juga gadis yang sangat sederhana dan memiliki karakter yang sangat baik. Dia hanya memiliki satu kekurangan, tetapi dia tidak pernah menyerah dengan keadaannya, setelah aku melihatnya aku sangat terinspirasi dan ingin terus hidup lebih lama, seandainya aku diberikan waktu hidup lebih lama lagi, aku ingin terus hidup bersamanya"
Ayah : "Oh ya? Siapa nama gadis itu?"
Kevin : "Namanya Helena"
Ayah : "Ayah ingin bertemu dengannya nanti. Tapi... Tadi kamu bilang jika dia memiliki satu kekurangan, apa yang kamu maksud?"
Kevin : "Helena, dia... Dia gadis buta Ayah"
Ayah : "Oh ya ampun"
Kevin : "Meskipun begitu, aku sangat mencintainya. Aku merasa beruntung dipertemukan dengan seorang gadis sepertinya"
Ayah : "Iya Ayah mengerti, dulu Ayah juga pernah muda, dan ayah tahu perasaanmu"
Kevin : "Ayah, aku ingin menghabiskan hari hari terakhirku bersamanya, tolong jangan biarkan aku rawat inap ya?"
Ayah : "Nak, untuk terus bersama dengan Helena, kamu harus sembuh kan?"
Kevin mengangguk.
Ayah : "Tolong jangan keras kepala dalam keadaan seperti ini, kamu harus kembali sehat. Apa dia tahu keadaanmu?"
Kevin : "Tidak, aku tidak ingin dia tahu. Baginya aku adalah kekuatannya, aku adalah cahayanya, aku tidak ingin dia tahu jika sebenarnya aku ini lemah, aku mohon rahasiakan ini darinya Yah"
Ayah : "Baiklah baiklah, sekarang kamu tidur ya, harus banyak istirahat"
Kevin : "Iya, tapi dimana handphone ku?"
Ayah : "Ini, ayah simpan di atas laci supaya kamu mudah mengambilnya"
Kevin tersenyum dan mengangguk.
***
Saat itu, saat sedang di kantor Kris berencana untuk menjenguk Kevin ke rumah sakit, dia tahu Kevin di rawat dari Ayahnya.
Kris : "Henna, aku ingin mengajakmu menjenguk kakakku"
Henna : "Kakakmu? Selama ini kamu belum pernah memberitahuku tentang kakakmu"
Kris : "Ya, dalam beberapa Minggu aku baru akur lagi dengannya"
Henna : "Hmmm, memangnya kalian suka bertengkar?"
Kris : "Ceritanya panjang, kamu mau ikut tidak?"
Henna : "Ayo, aku ikut, aku kan ingin bertemu dengan calon kakak iparku" ujarnya sambil tertawa
Kris : "Kamu ini"
Henna : "Kenapa? Apa aku salah?"
Kris : "Tidak tidak"
Saat di perjalanan...
Henna : "Kris, memangnya kakakmu sakit apa?"
Kris : "Dia sakit parah Hen, aku sangat sedih mendengar kabar ini dari Ayah"
Henna : "Iya tapi dia sakit apa?"
Kris : "Leukemia, kanker darah"
Henna : "Ya ampun!"
Kris : "Tadi Ayah menelponku sambil menangis, aku tahu dia pasti sangat terpukul. Akhir akhir ini Ayahku dan Kakakku hubungannya baru saja membaik"
Henna : "Memangnya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa sepertinya hubungan kakakmu dan keluargamu tidak baik?"
Kris : "Ceritanya panjang"
Saat itu Kris menceritakan segalanya pada Henna, dan ternyata selama ini Henna kakak dari Helena adalah pacarnya Kris, adik tiri dari Kevin.
Sesampainya di rumah sakit...
Kris : "Hai Kak"
Kevin : "Eh, Kris"
Henna sangat terkejut karena ternyata Kakak nya Kris adalah Kevin pacar Helena adiknya.
Henna : "Kevin?"
Kevin "Kak Henna?"
Henna : "Jadi, kamu..."
Kevin : "Eummm, kalian... Saling kenal?"
Kris : "Henna sekretarisku di kantor Vin, kamu kenal?"
Henna : "Kris, dia Kevin pacar Helena adikku"
Kris : "Pacar? Oh ya ampun! Ternyata kakakku ini sudah punya pacar"
Henna : "Dan kamu tidak tahu?"
Kris : "Sssttt, ternyata dunia ini sangat sempit ya wkkwk"
Kevin : "Eummm Kak Henna, tolong jangan katakan apapun pada Helena, dia tidak tahu tentang ini"
Henna : "Kenapa Vin?"
Kevin : "Aku tidak ingin dia sedih, aku mohon jangan beri tahu dia, oke?"
Henna : "Baiklah, aku menghargai keputusanmu, tapi... Kamu harus sembuh Vin, kamu tidak boleh meninggalkan Helena, dia sangat mencintaimu, kamu adalah hidupnya sekarang"
Kevin tersenyum dan mengangguk.
Kris : "Kak, kenapa merahasiakan semua ini?"
Kevin : "Aku tidak ingin membuat semua orang sedih, dan aku tidak ingin merasa di kasihani oleh siapapun Kris"
Kris : "Kak, kita keluarga. Tidak ada rasa kasihan, tapi yang ada hanya rasa kepedulian dan rasa kasih sayang"
Kevin : "Iya aku mengerti, maafkan aku"
Kris : "Pokoknya kamu harus sembuh Kak, kamu pasti kuat"
Henna : "Apa sudah ada kabar untuk tindakan selanjutnya dari dokter?"
Kevin menggelengkan kepalanya.
Kris : "Semoga dokter segera menemukan jalan supaya Kak Kevin bisa sembuh"
Henna : "Iya, semoga"