Chapter. 02 - Laki-laki Misterius

Gemericik air yang terdengar dari sebuah sungai yang sedang mengalir. Hembusan angin yang merobohkan beberapa helai daun. 

Sebuah rumah bambu terbangun di puncak Shou-Ji yang ada di pegunungan Donfang. 

Rumah bambu itu terlihat sangat sederhana dengan hanya memiliki sebuah sumur yang ada di halaman depannya. Dua orang anak kecil laki-laki dan perempuan, juga ikut menghiasi rumah tersebut dan memperindah suasana ketika seseorang bertamu kemari. 

Warna bola mata biru menyala dan bulat dengan garis merah bercahaya yang ada di sekitar kelopak mata bawahnya. Perlahan kedua matanya terbuka dan menampilkan sebuah bayangan beberapa bilah kayu yang diukir naga yang berada di setiap sisi atap ruangan. 

Tanpa disadari olehnya, Xuan Cheng benar-benar tidak mengetahui mengapa dia bisa berada di tempat seperti ini. Satu hal yang diingat olehnya hanyalah, sebuah kematian yang datang padanya. 

Dia menyempatkan diri untuk berkedip selama beberapa kali sebelum dia melihat wajah dua anak kecil laki-laki dan perempuan yang saat ini sedang duduk menghadapnya. 

Dua anak itu berada di sekitar usia enam sampai tujuh tahun dan salah satu anak perempuan itu memakai sebuah pita merah muda untuk rambutnya.

Sontak, melihat kedua anak tersebut. Membuat Xuan Cheng sangat terkejut dan langsung berbalik, mengganti posisinya yang sekarang ini terduduk menghadap kedua anak kecil tersebut. 

Disaat wajahnya sedang tampak panik dan ketakutan, kedua anak ini menatapnya dengan ekspresi pahit dan seperti tidak menerima keberadaan Xuan Cheng disekitar mereka. Lantas, hal itu membuatnya bingung dan tidak berkata apapun sampai anak perempuan itu berkata padanya, "Mengapa Xiao Gege ingin menyelamatkan anak ini?!"

Satu anak laki-laki melanjutkan, "Mengapa Xiao Gege menyuruh kita untuk menjaga anak payah ini?!" 

Xuan Cheng menatap bingung dan bertanya, "Bisakah aku bertanya sebenarnya, dimana ini?" 

Anak perempuan itu menjawab, "Dimana sopan santunmu?! Seharusnya kau berterima kasih pada Xiao Gege karena telah menyelamatkanmu!" 

Xuan Cheng akhirnya bisa sedikit lebih tenang ketika dia bertanya kembali, "Lalu, dimana orang yang kalian sebut sebagai Xiao Gege?" 

Anak laki-laki menjawab, "Dia sedang menguburkan mayat!" 

Xuan Cheng begitu tidak percaya dengan apa yang diingatnya saat ini. Desa Yi San saat ini, telah mengalami kehancuran akibat serangan yang dilakukan oleh laki-laki berpakaian putih dengan cambuk ekor kuda miliknya! 

Xuan Cheng menggertakan giginya ketika dia mengernyitkan dahinya setelah dia mengingat kembali laki-laki yang berpakaian putih itu dan langsung membuat langkahnya bergerak cepat keluar dari rumah bambu tersebut.

Tidak ada yang dilakukan oleh dua anak itu ketika mereka melihat Xuan Cheng hendak pergi dari rumah bambu sampai, seorang laki-laki dewasa telah berdiri di depan pintu dan tanpa sengaja, Xuan Cheng menabraknya dengan keras karena, dia tidak melihat keberadaan laki-laki berpakaian putih itu yang sudah berdiri di depan pintunya. 

Xuan Cheng terduduk ketika dia merasakan tubuh kecilnya terpental akibat menabrak seorang laki-laki di depannya.

Xuan Cheng mengusap-usap kepalanya sebelum dia mendongakkan kepalanya dan melihat laki-laki yang saat ini telah berdiri menatapnya. 

Ekspresi laki-laki yang memakai pakaian putih ini, tampak dingin dan memiliki sorot mata yang indah berwarna coklat keemasan. Awalnya, Xuan Cheng menganggap bahwa laki-laki ini adalah orang jahat yang akan mencelakainya dan orang yang telah membunuh desanya. 

Namun, dugaan itu akhirnya terhapus begitu dia melihat laki-laki itu memberikannya senyum kekanak-kanakan sambil berkata dengan lembut, "Kamu sudah bangun? Bagaimana keadaanmu saat ini? Apakah masih ada yang sakit?" 

"Heh?" Xuan Cheng terkejut begitu dia mendengar suara lembut dari laki-laki ini. 

Dia pikir, orang ini adalah orang jahat tapi, apakah orang jahat memiliki suara yang selembut ini? 

Xuan Cheng menoleh ke arah kedua anak tadi yang berdiri di belakangnya dan bertanya pada laki-laki itu, "Sebenarnya, kalian ini siapa? Mengapa kau membawaku kemari?" 

"Eh" laki-laki itu terkejut dan menunjuk ke arah dua anak tadi sebelum dia bertanya, "Apakah Luo-Luo dan Xun Yang tidak menceritakannya?" 

Xuan Cheng Akhirnya bisa mengetahui siapa kedua anak ini. Anak perempuan ini bernama Luo-Luo dan anak laki-laki ini bernama Xun Yang. Lalu, siapa laki-laki yang berdiri di depannya ini? 

Luo-Luo menjawab, "Xiao Gege! Dia telah berbuat sombong padamu!" 

Xun Yang lanjut bicara, "Itu benar Xiao Gege! Baru saja dia terbangun dan sudah menganggap kami seperti setan baginya!" 

Xuan Cheng yang merasa tertuduh lantas berkata, "Siapa yang menganggap kalian adalah setan? Kalian saja yang merasa!" 

Dengan nada tinggi, sambil menunjuk ke arahnya, Luo-Luo berkata, "Apa menurutmu kami yang salah?!" 

Xun Yang lanjut bicara, "Apakah ini balasan yang kami dapatkan setelah kami berdua yang menemukanmu sedang sekarat?!"

Xuan Cheng tertegun dan kemudian bertanya pada laki-laki di hadapannya, "Dimana Ibuku? Dimana Paman Zhao?!" Ucapnya dengan panik sambil menarik-narik pakaian bawah laki-laki itu. 

Laki-laki itu melepaskan tangan Xuan Cheng yang menariknya. Dia berlutut di hadapannya dan menjawab, "Mereka sudah berada di tempat yang seharusnya." 

Xuan Cheng mulai menunjukkan wajahnya yang tampak pucat ketika laki-laki itu menjawabnya sebelum, dia kembali bertanya, "Maksudmu, mereka benar-benar mati? Bisakah aku menemuinya sekarang?"

Laki-laki itu tersenyum tipis sebelum dia menjawab, "Jika kamu tetap memaksa untuk menemui mereka, kamu hanya akan mengungkit masa lalu saja. Tidak perlu bertemu dengan mereka karena kau hanya akan melihat tanah kuburan mereka saja. Duduklah di sana dan akan aku buatkan bubur hangat untuk menenangkan pikiranmu. Lagipula kau sudah berada disini. Kami merasa tidak sopan jika tidak memberikan apapun pada tamu kita." Ucapnya yang kemudian berdiri dan berjalan menuju dapur yang ada di rumah bambu tersebut. 

Xuan Cheng tidak bisa melakukan apapun selain menuruti apa yang dikatakan oleh laki-laki itu apalagi, dia tidak mengetahui daerah mana ini dan mengapa dia bisa berada disini. Yang lebih jelasnya, tempat ini bukanlah tempat yang cukup dekat dengan desa Yi San. 

Pada sebuah meja duduk yang ada di kamar tersebut, Xuan Cheng duduk di depannya dan melihat apa yang ada di sekitarnya. Mungkin saja akan ada petunjuk bahwa orang ini adalah pelaku yang telah menghancurkan desanya.

Dan benar apa yang telah terduga olehnya, sebuah cambuk ekor kuda telah tersimpan di atas sebuah meja berlapis pernis yang terpasang di hadapannya. 

Xuan Cheng menggertakan giginya begitu dia melihat cambuk ekor kuda itu terpasang di hadapannya. Wajahnya kesal, penuh dendam dan amarah.

"Orang itu! Jika dia yang membunuh desaku, mengapa harus menyelamatkan ku?!" Batin Xuan Cheng sambil mengeraskan tinjunya dan melihat ke arah pisau yang ada di bawah kasur yang sebelumnya telah ditempati olehnya. 

Xuan Cheng sempat berpikir untuk tidak membunuh laki-laki itu namun, karena dia merasa bahwa laki-laki itulah yang memulai duluan, Xuan Cheng Akhirnya hanya memutuskan untuk membunuh laki-laki itu sebelum dia bertindak lebih jauh lagi. 

Tidak lama setelah dia mengambil pisau tersebut, Xuan Cheng mendengar seseorang yang telah berjalan ke arahnya dan membuatnya duduk kembali pada tempat yang sebelumnya. 

Laki-laki itu datang kembali dengan membawa senapan bubur gandum untuknya. Ekspresinya terlihat familiar dan bersahabat dengannya. Namun, menurutnya ekspresi seperti itu hanyalah topeng dan topeng, tidak bisa menunjukkan wajah yang sebenarnya dimiliki oleh orang itu. 

Setelah laki-laki itu menaruh semangkuk bubur gandum di hadapannya, dia terdiam sesaat sebelum akhirnya dia kembali bertanya, "Sejak tadi kau hanya diam saja. Apakah masih ada yang kau perlukan?" 

Xuan Cheng menjawab, "Kepalaku sedikit sakit. Bisakah tuan mendekat padaku?" 

Laki-laki itu, lantas percaya dengan apa yang dikatakan oleh Xuan Cheng dan memancingnya untuk berjalan mendekatinya.

Lalu, ketika laki-laki itu sudah berada di hadapannya. Xuan Cheng dengan cepat bergerak dan langsung menusuk area tubuh laki-laki itu menggunakan pisau yang baru saja diambil olehnya. 

=====

哥哥

Gēgē = Kakak laki-laki.

Xiao Gēgē = Kakak Xiao