BAB 24: First Lunch with Friends

Senin ini merupakan Senin terakhir program bridging. Para teman-teman Adelia sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan ujian minggu depan. Aneka tugas-tugas sudah mulai dikumpulkan, aneka kisi-kisi soal sudah beredar dari para mahasiswa tahun lalu yang mengambil program yang sama. Beberapa teman sedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan teman bridging, namun disisi lain antusias karena semester depan mereka akan memulai major utama mereka. Bila lulus tentunya huhuhu...

Adelia tampak tidak bersemangat. Kejadian tadi malam masih membekas di hati dan pikiran gadis itu. Ia begitu terkejut ketika mendapati Hisyam sedang berbaring di tempat tidurnya, dengan sepatu yang masih terpasang! Ia tersenyum manis seakan-akan tidak ada kejadian. Ia tidak meninggalkan dirinya di Subiaco, ia tidak mengusirnya dari flat 25, dan ia tidak dapat menemukan Adelia seharian karena kabur ke Fremantle. Ia bersikap seakan-akan semua kejadian itu nol dan "mari memulai lagi".

Hisyam bercerita bahkan ia ke flat 27 pada pukul 7, dimana hampir semua teman serumahnya akan makan malam. Ia memutuskan mentraktir mereka semua ke restoran chinese dekat supermarket Coles. Bahkan mentraktir Josh dan Dave! Mereka menghabiskan waktu menonton tivi sambil menunggu Adelia pulang, namun gadis itu tak kunjung datang. Polly mengusulkan agar Hisyam menunggu saja di kamarnya! Ia kesal karena teman-teman serumahnya begitu gampang di sogok. Sukur banget Justin hanya mengantarnya sampai pintu depan saja. Ya, pada momen itu, Adelia kuatir Hisyam mengetahui hubungannya dengan Justin...

Adelia memandang Lisa. Gadis itu selalu bercerita seakan-akan ia sudah begitu dekat dengan Justin. Tapi cowok itu bilang, mereka hanya teman. Mungkin lebih tepatnya cinta bertepuk sebelah tangan, atau sejenisnya lah. Namun Justin justru tidak sabar untuk mengumumkan kalau ia menyukai Adelia. Namun Gadis itu butuh waktu, ia butuh keberanian untuk memutuskan Hisyam. Walau bagamanapun Hisyam adalah pacar pertamanya, ia masih belum mengerti bagaimana cara memutuskan seseorang.

Alih-alih memutuskan, Adelia bahkan tidak bisa berkutik ketika menghadapi Hisyam tadi malam. Cowok itu datang dengan penuh pesonanya. Senyumnya, mata sayunya, sentuhan tangannya yang begitu lembut dan Kata-katanya. Ia mendorong Adelia ke suatu titik yang membuat gadis itu tidak bisa berkata-kata atau bahkan bernafas. Ia mengucapkan kata-kata manis sambil memegang tangan Adelia, meminta maaf sambil berlutut, memeluknya lembut, bahkan mengajaknya berdansa. Ia mengayunkan Adelia ke segala arah dan berkali-kali menyebutnya Princess Delia.

Alih-alih merasa tersanjung, Adelia merasa ia sangat tertekan, takut dan gelisah. Kesannya, apa yang dilakukan Hisyam lebih kepada kompensasi karena telah mengecewakannya. Namun di balik kilatan mata itu, seakan-akan ia ingin mengatakan, "don't you dare leave me". Dan dengan bodohnya, Adelia mengangguk-angguk setuju, untuk apapun yang ia katakan. Ia memaafkannya begitu saja! Adelia bahkan tidak berani menyebut-nyebut soal perempuan yang mengantarnya pulang. Ia tersihir, begitu saja!

"Adelia, Lisa, listen... p****! How about I*** hahahaha... K*****!", Tom menyebutkan beberapa kata-kata kasar bahkan kotor dalam bahasa Indonesia. Apakah cowok Thailand itu benar-benar tau apa artinya???

"Stop it Tom!", bentak Lisa. Tapi cowok itu terus-terusan menyebut kata-kata yang justru lebih parah lagi. Ternyata Malik menuliskan dan bahkan membisikinya kata-kata itu! Ia mengajari ORANG THAILAND untuk berbicara kotor kepada Adelia dan Lisa! Kurang kerjaan banget sih! Disaat Fredd sedang berusaha menjelaskan materi-materi yang kira-kira akan keluar pada saat ujian, di saat ini pula Tom sedang belajar berbahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar!!!

"Malik! Udah donk! Gak sopan! Sakit telingaku denger si Tom ngomong kek gini! Berenti gak?! Berenti gak?! Kutabok kelen berdua nanti ya!", Lisa sudah emosi dan mulai mencubiti Tom dan Malik. Kedua cowok itu bingung dan marah karena dicubit dengan begitu pedas. Namun sedetik kemudian mereka tertawa dan mulai mengeluarkan kata-kata kotor dalam bahasa Indonesia sambil bertepuk tangan pelan. Lisa super duper emosi.

"Mister FREDD! HELP!", Lisa berteriak memanggil Fredd. Sang dosen pun akhirnya datang menghampiri dengan jalannya yang gemulai. "What is the matter here?", tanyanya ramah.

"Mister Fredd, Malik was teaching Tom all Indonesia very very bad word. And Tom without feeling guilty, said to me and Adelia. My ears very hurt listeing to it!", kata Lisa dengan emosi sehingga bahasa Inggrisnya pun belepotan.

"Owwww, which one?", tanya Fredd dengan gaya gemulai dan setengah berbisik? Kontan Lisa dan Adelia mendelik ke arah dosennya itu. Sedangkan Malik dan Tom malah tertawa ngakak sambil ber hi-5. Udah gila kali ya semua. Fredd kemudian tertawa. Ia menasihati Malik dan Tom agar berhenti dan cukup berkonsentrasi saja dengan persiapan ujian, karena nilai kedua cowok itu termasuk yang 5 terendah di kelas hihihihi. Mereka berdua pun panik.

"Udah, sabar aja ya Adelia dan Lisa. Yang penting kalian belajar yang rajin", kata Fredd dalam BAHASA INDONESIA. Lisa dan Adelia membelalakkan matanya! Fredd kemudian tertawa.

"Aku tuh disini selain ngajar bridging, aku juga dosen sastra Indonesia lohhhh", jelasnya dengan bahasa Indonesia yang super fasih dengan logat Jakarta! Gileee. Kontan Adelia dan Lisa tertawa.

------

Ketika akan makan siang, mereka ber-8 menuju kantin kampus. Mereka bertekad seminggu ini akan jajan aja di kampus, dan lebih serius memikirkan persiapan ujian. Pilihan hari senin adalah kantin kampus, selasa adalah restoran Indonesia, Rabu tavern, dan kamis mereka akan pesen pizza dan akan di bawah pohon dekat gedung bahasa. All set then.

Ketika mereka sudah memegang makanan mereka masing-masing dan duduk di salah satu meja kantin, Malik mendapatkan telfon dari pacarnya yang tinggal di Jakarta. Olivia namanya. Malik panik! Tumben Olivia menelfonnya jam segini. Apalagi itu sebuah panggilan video! Ia mengusir teman-teman di kiri dan kanannya. Ia harus terlihat sedang sendirian.

"Lu lu pada diem ya! Lu pada tau ndiri kalo Via tu cemburuan banget! Kemaren gara-gara liat instagram gue, kita berantem ampe 2 jam video call. Lu bisa bayangin betapa depresinya gue. Diem ya. Ok, you you you quite", katanya sambil menunjuk ketujuh teman-temannya. Tom dan Tim mencibir Malik.

"Hello Sayang... aku lagi di kantin nih ama temen-temen. Hayo sapa temen-temenku...", Malik menyapa pacarnya, yang kemudian memamerkan video call itu ke hadapan teman-temannya. Adelia, Lisa, 4 T dan Kylie menyapa pacar malik dengan canggung. Kemudian terdengar pacarnya mengomel, dan beberapa kali nama Adelia dan Lisa tersebut. Kemungkinan besar sang pacar cemburu bila Malik terlalu dekat dengan kedua cewek Indonesia itu.

Adelia dan teman-temannya mulai makan tanpa menunggu Malik selesai video call. Adelia masih merasa pusing memikirkan bagaimana cara menjauhkan dirinya dari Hisyam. Tapi pada saat yang sama, ia juga ingin lebih dekat dengan Justin. Entah karena situasi yang membuat mereka menjadi dekat, atau memang selama ini ternyata Adelia memang menyukai cowok itu ya. Yang jelas saat ini sebuah dilemma yang tidak seharusnya hadir, telah membuat persiapan ujiannya berantakan.

"Hai everyone, hello my princess", tiba-tiba Hisyam mendatangi meja mereka dan mulai memeluk Adelia dari belakang. Sontak ke-7 teman Adelia termasuk Malik tergagap dan kaget melihatnya. Baru kali mereka melihat Adelia begitu di dominasi oleh seseorang. Memang selama ini Adelia hanya berkata kalau ia sedang dekat dengan seseorang, tapi ia belum pernah mengenalkan Hisyam kepada mereka. Bahkan tidak juga kepada Lisa!

"Hisyam, what are you doing here?", tanya Adelia. Tapi sejenak ia menyesal, Ini kan kantin, siapa saja bisa berada disini.

"I want to have lunch with you, love. I'm your boyfriend. Why can't I join you guys for lunch or something?", tanyanya kepada teman-teman Adelia dengan nada riang tapi sarkastis. Teman-teman Adelia panik dan mengangguk-angguk ramah kepada Hisyam, Tim mengajak Hisyam untuk duduk bersama-sama dan menawarkannya untuk memesan makanan. Hisyam menolak karena ia sebenarnya sudah makan. Ia hanya ingin bergabung dengan teman-teman Adelia.

"So, Adelia never talk about me?", tanya Hisyam kepada mereka. Ketujuh teman Adelia bingung mau mengangguk atau menggeleng. Mereka hanya senyum-senyum sampai akhirnya mereka serempak untuk berkata yes yes yes.

"How long have you been dating?", tanya Tim. Hisyam terkejut dan menatap tajam kepada Adelia. Ia menggenggam tangan Adelia, tidak terlalu lembut, tapi juga tidak kasar. Hanya sedikit mendominasi. "You never told them about me? Hey, I'm your man, remember. Gaezz, We've been together for about 3 months already. I took her everywhere. I even bought this, and this and this!", katanya agak melengking sambil menyentuh gelang rantai di tangan Adelia, pasmina di lehernya, dan juga bibir Adelia. Mungkin maksudnya lipstik berwarna pink bladus itu, ia juga yang membelikannya. Sekitar sebulan yang lalu.

Suasana menjadi begitu canggung dan menakutkan. Padahal, Hisyam bila di hitung-hitung, adalah orang termudah di antara mereka semua. Tapi caranya duduk, caranya berbicara, dan caranya menuduh mereka semua, seakan-akan dialah yang berkuasa di meja itu. Ia merangkul Adelia dengan kasar dan menunjukkan senyumnya yang lebih lebar dari biasa.

"Heyyyy gaez. So next time you gaez want to go somewhere with my princess, don't forget to take me with you ok? Hey by the way are you Lisa? Were you the one who went to the Subiaco Market with Adelia last Sunday?", tanya Hisyam kepada Lisa. Padahal hari itu, Adelia justru pergi ke Fremantle bersama Justin. Adelia menatap Lisa dengan wajah memelas. Lisa tanggap.

"Yesss yess yesss. I'm with her. Every Sunday, we will go shop for fruit and vegetable. Very cheap. Very discount on Sunday. All must go! And many shop too. You...You should come!", jawab Lisa dengan antusias menunjukkan kedua jempolnya. Adelia lega. Hisyam mengangguk-angguk. Ia masih menganalisa, apakah Adelia dan Lisa berkata yang sebenarnya. Kemudian pandangannya mengarah ke Malik, Tom dan Tim. Ketika cowok itu entah kenapa agak ketakutan, walaupun badan-badan mereka lebih besar dari Hisyam! Entahlah, mungkin karena gaya Hisyam yang seperti gangster. Mana kita tau sebenarnya anggota genknya telah tersebar di dalam kantin ini.

"Hey you, takde yang ganggu may Princess Delia right?", tanyanya kepada Malik. Cowok itu kaget dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat dan mengibas-ngibaskan tangannya. "No no no ofcourse not. I can guarantee. No boys near Adelia. Just us! Just us!", kata Malik sambil menunjuk dirinya, Tim dan Tom. Kedua temannya itu mengangguk-angguk sambil berkata yes yes yes.

"You, are you interested with Adelia?", tanya Hisyam kepada Malik. Malik kaget, dan menarik nafas panjang. "Of course not. No, I have a very jealous girlfriend name Olivia. I just finished video call with her. Lookkk Lookk", Malik menunjukkan jejak video callnya dengan Olivia. Hisyam mengangguk-angguk, dan tatapannya beralih ke Tim.

"Oh no no no, I already have girlfriend back in China. Next year we will get married, I will bring her here. No, I don't like Adelia. I mean not that I hate. But Adelia... only friends. Friends", kata Tim tergagap. Kemudian semua mata menuju Tom sang cowok Thailand.

"No no no. No Adelia. I only like guy", katanya polos. Kontan semua mata terbelalak mendengar pengakuannya! Upppss…