Dinner

"Bukankah manusia berhak memilih pasangan hidup mereka sendiri?"

โ€ข๐šŠ ๐š ๐šŠ๐š—๐š ๐š๐š‘๐šŠ๐š ๐š‹๐š›๐šž๐š—๐šœโ€ข ๐™ฟ๐š‚๐™ท

Jake menunggu Jela di dalam mobil bermerk koenigsegg CCXR Trevita warna silver milinya. Tak menunggu lama sang adik berjalan memasuki mobilnya.

Jela mengambil handphone milik Jake dan membuka aplikasi game online disana. Sedangkan Jake fokus mengendarai mobil. Seperti yang direncanakan kemarin mereka akan datang ke butik milik Ms.Kim.

Disela-sela menyetir Jake bersuara "Gua rasa ada yang ngikutin kita"

Jela mamatikan handphone milik Jake dan melirik mobil hitam di belakang mereka. Terlihat jelas beberapa mobil mengikuti pergerakan mereka.

"Injak gasnya hitungan ketiga putar balik langsung lompat ke semak itu" Jela mengintrupsi Jake yang dibalas anggukan oleh sang kakak.

"1, 2, SEKARANG!!"

BRAK BRAK DORR

Kecelakaan hebat terjadi, mobil milik Jake hancur dan terbakar bersama dengan beberapa mobil yang mengintainya. Beberapa pengendara lain dibuat panik melihat kecelakaan itu. Tak lama Ambulance dan para polisi berdatangan.

Lalu bagaimana dengan Jake dan Jela? Apakah mereka berdua selamat?

Setelah memutar mobilnya Jake mengikuti intrupsi Jela dia tergelincir memasuki jurang. Sedangkan Jela, dia menghilang entah kemana.

Karna tergelincir dari ketinggian Jake membentur sebuah batu dan terkapar tak sadarkan diri. Tak lama beberapa orang membawa Jake pergi dari jurang tersebut.

Orang-orang yang tadi mengikuti Kakak beradik itu dibawa oleh Ambulance yang datang beberapa waktu lalu.

Bagaimana dengan Jela?Dimana dia?

Sebelum memberikan intrupsi untuk Jake dia telah memperhitungkan semuanya. Setelah Jake melompat menuju semak dia ikut melompat. Jela mendorong Jake kedalam jurang dan pergi melarikan diri.

Setelah berlari cukup jauh Jela menghubungi Ayahnya agar mengirim beberapa orang untuk menjemput Jake yang tak sadarkan diri di bawah jurang.

Jela mendatangi sebuah toko baju dan membeli baju untuk dia kenakan. Jela membuang pakaian yang sebelumnya dia pakai. Tujuannya agar para penguntit itu tidak menyadarinya.

Jela memesan taksi online untuk membawanya ke Butik Ms.Kim. Gadis itu juga menghubungi seseorang untuk mencari tau siapa para penguntit itu.

Setelah 10 menit perjalanan Jela sampai di tempat tujuannya. Kedatangan Jela disambut baik oleh sang pemilik Butik.

"Omg Jela, kamu udah besar sekarang"

"ofcours Ms.Kim"

"Ayo masuk dulu, saya sudah bikin beberapa Dress buat kamu dan juka Tuxedoย  untuk Jake"

"Ms.Kim saya bisa pesan sebuah Dress untuk beberapa bulan kedepan?"

"Tentu, kamu mau desain seperti apa?"

"Saya akan mengirimkan desain nya melalui surel anda"

"Baiklah, kalau begitu silahkan kamu pilih dress nya saya ada meeting saya duluan"

Terdapat 3 buah dress dengan desain berbada yang begitu indah. Ketiganya memberikan kesan clasic dan mewah. Jela mengambil dress yang berada di tengah, dress itu berwarna pastel dengan desain simple.

Jela juga mengambil Tuxedo berwarna senada dengan dress miliknya. Dia meminta kepada pegawai untuk membungkus pakaiannya.

โ€ข๐šŠ ๐š ๐šŠ๐š—๐š ๐š๐š‘๐šŠ๐š ๐š‹๐š›๐šž๐š—๐šœโ€ข

Malam ini keluarga Shim berada di sebuah Resto mewah di daerah Bandung. Jake ikut serta dalam acara ini, iya Jake hanya mengalami benturan kecil dan sedikit shock jadi dia tidak memerlukan tindakan lebih.

Tak lama ada yang memasuki ruangan privat yang akan digunakan keluarga Shim. Mereka adalah James park bersama kedua putranya.

"Selamat datang Mr. Park, silahkan duduk"

"Terimakasih Mr.Shim"

Ketiganya mengambil tempat di kursi kosong yang ada, Jake terlihat kaget berbeda dengan Jela yang malah memperlihatkan seringaian menantang andalannya.

"Langsung aja ya, Jela daddy mau jodohin kamu dengan putra sulung Mr.Park"

Jake membelalakkan matanya seketika dia begitu emosi mendengar perketaan ayahnya.

"Apa-apan ini? Jadi tujuan dinner kali ini cuma mau jodohin Jela? Gak bisa dad, Jela ayo pergi"

Jake sudah berdiri dari kursinya dan menarik tangan Jela agar keluar dari ruangan itu. Jela menatap Jake dan memberi isyarat agar tetap tenang. Melihat hal itu, Jake pasrah dan kembali terduduk di tempatnya.

"Mr. Jay park apakah anda menyetujui acara perjodohan ini?" tanya Jela antusias

"Tentu, tidak ada alasan menolak" Jela menelisik sesuatu dari perkataan Jay.

"Lalu Mr.Park dan Daddy apa ada sesuatu sampai harus menjodohkan ku dengan Jay?"

Terlihat raut wajah James Park yang berubah. Jela yang melihatnya menyeringai.

"Daddy? Kenapa gak jawab pertanyaan Jela?"

"Perusahan milik James Park mengalami penurunan saham kami berfikir dengan berita perjodohan kalian dapat menaikan saham perusahan Park dan Shim Company"

"Kalau gitu keuntungan hampir sepenuhnya milik Mr.Park, sebenarnya daddy gak akan rugi jika gak setuju sama perjodohan ini"

Perkataan Jela membuat seseorang yang tadinya terdiam sekarang memandang Jela dengan amarah. Ya dia Park Sunghoon.

"Jika memang kalian menginginkan perjodohan ini, maka aku memilih Sunghoon yang melakukannya"

Semua orang diruangan itu menganga, tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Gua gak mau dijodohin sama lu, kalau mau nolak jangan nyeret orang lain" emosi Sunghoon memuncak

Jela berjalan mendekati Sunghoon, gadis itu merangkul Sunghoon yang sedang duduk di sampingnya. Jela tersenyum penuh kemenangan.

"Ayolah Park Sunghoon, ini hanya sebuah perjodohan. Lagi pula keluarga mu yang diuntungkan"

Sunghoon menepis tangan Jela kasar "Saya gak mau dijodohkan dengan kamu, saya permisi" Lekaki itu berjalab meninggalkan ruangan itu.

Suasana begitu kacau namun Shim bersaudara tertawa kecil karna telah membuat keributan. Mereka berdua juga meninggalkan tempat itu.

โ€ข๐šŠ ๐š ๐šŠ๐š—๐š ๐š๐š‘๐šŠ๐š ๐š‹๐š›๐šž๐š—๐šœโ€ข

Setelah kejadian Dinner dengan keluarga Shim, Sunghoon menghindar dari semua orang. Bahkan dia memilih untuk pergi dari kediamannya dan menyewa sebuah apartemen.

Dugaannya tentang perjodohan keluarganya dengan Jela ternyata benar. Dan gadis itu sungguh mempunyai kepribadian yang sedikit mengerikan.

Sunghoon sudah tidak masuk kampus beberapa hari, padahal dia seorang mahasiswa baru. Lekaki itu tidak peduli apabila dia akan di Droup Out dari kampusnya.

Yang dilakukan di Apartemennya hanya mencari data tentang Jela, karna setaunya saat kecil hanya Jakelah anak Mr.Shim.

"Akh, ngapain sih gua mikirin cewe itu?"

Drt drt

Sunghoon menerima pesan dari no tidak dikenal, dia sedikit ragu untuk membukanya. Namun rasa penasaran mengalahkan keraguannya.

'Haruskah kita bertemu secara pribadi Mr.Park?'

โ€ข๐šŠ ๐š ๐šŠ๐š—๐š ๐š๐š‘๐šŠ๐š ๐š‹๐š›๐šž๐š—๐šœโ€ข ๐™ฟ๐š‚๐™ท