Sudah seminggu dia di kamarku dan aku lupa bertanya padanya,bagaimana dia bisa masuk kegudang atau jangan-jangan…?. Aku baru menyadari hal itu sekarang,aku mendekati ara dan bertanya padanya.
"ngomong-ngomong aku lupa bertanya padamu sejak aku bertemu kamu didalam gudang,bagaimana kamu bisa masuk kedalam sana?."
Dia terkejut ketika aku bertanya tentang dia masuk kesana,kedalam gudang itu.dia hanya diam dan kami berdua tersentak karena suara ketukan pintu dan membuka pintu kamar ternyata itu brahma dengan sepiring nasi goreng yang baru dimasak,sepertinya.
"ini aku disuruh lisa nganterin nasi goreng ke kamu,dengan sepenuh cinta dan kasih sayang loh dia masaknya harus habis kalau gak habis kamu tau aja kan akibatnya"katanya mengancam.
"sip,tenang aja aku akan mengembalikan piring ini dengan keadaan kosong tanpa secuil nasi pun"jawabku dengan senyuman.
"sepertinya aku tidak akan memberitahu mereka dulu tentang ara"kataku dalam hati.
Ara menghampiriku dan mengambi nasi goreng yang dibuat lisa untukku.
"aku boleh memakannya,kan?"katanya dengan wajah memelas.
"i..iya,boleh silahkan"
handphone ku berbunyi, ternyata lisa yang menelpon.
"hallo, iya lisa?"
"Rim kamu bisa kekantor gak?"
"bukannya kamu dirumah ngapain nelpon segala,kan tinggal panggil aja dari bawah"
"aku udah diperjalanan mau kekantor,tadi lupa pamitan dulu sama kamu"
"oh,kenapa kamu nyuruh aku kesana"
"aku cuma mau minta tolong,kamu kan jurusan ekonomi"
"apa hubungannya"
"udah kamu kesini aja penting banget! Dahh ya".
Aku mematikan handphone ku dan langsung bergegas ke kantornya lisa. Sebelum pergi aku meminta ara untuk tetap disini, dia mengangguk sebelum pergi aku mengunci pintu kamarku dari luar supaya dia tidak kemana-mana. Aku pergi menggunakan taxi sampai disana aku bertemu lisa, lisa melambaikan tangannya ke arahku. Akupun menghampirinya,tanpa basa basi lisa membawa ku keruangannya, disana ada kliennya lisa.
Setelah mengurus "itu" semua aku kembali pulang kerumah sendirian.malam yang dingin membuat bulu kuduk ku berdiri, sepertinya ada orang yang mengikutiku dari belakang, aku mempercepat jalanku dan melihat taxi aku memberhentikannya, ternyata di belakangku ada yang mengikutiku. Kusuruh pak taxi menjalankan mobilnya.
Sesampainya aku dirumah,aku bergegas masuk kedalam kamar.
"tadi siapa sih?" kataku sambil menghela napas.
Aku melihat ara yang sedang tertidur pulas dikasur dengan laptop berserakan diatasnya, aku membersihkan laptopku dan menyelimutinya.
Keesokan harinya aku kembali ketempat kerjanya lisa, tetapi hari ini aku sendiri,hari ini lisa ingin berdua bersama bram, terserah mereka mau kemana yang penting lisa bahagia. Aku pergi menggunakan taxi begitu pun juga pulang menggunakan taxi juga.
Hari ini aku izin supaya bisa membantu lisa dikantor sekali-kali kan tidak apa-apa.
"aku ingin cepat-cepat bertemu dengan kasur kesayanganku"
Capek setelah selesai mengerjakan tugasku sesampainya aku dirumah aku terkejut melihat banyak mobil di halaman rumah.
Lisa menghampiriku sambil menangis.
"Rimaa...." sapanya sambil memelukku.
Aku rasakan air mata yang membuat bajuku basah dibuatnya. Aku menenangkannya.Ketika aku masuk ternyata sudah ada banyak orang didalam rumah sudah pasti itu keluargaku,lisa dan brahma.
''ramai sekali ada apa ini??'' kataku dalam hati.
Mereka semua menangis dengan isakan yang menyayat hati. Mama brahma menghampiriku.
"rima,brahmaa!" ujarnya sambil memelukku dengan erat.
"brahma udah tenang bu disana"kata seorang wanita sambil mengelus punggung ibu brahma,aku tidak mengenalnya. Ada apa ini? Apa yang terjadi?.
"itu brahma,lis?"aku bertanya kelisa.
Lisa hanya terpaku melihatnya. Brahma? Apa yang terjadi kepada brahma? Apakah ini cuma mimpi.
Aku kembali menghampiri bu misni, ibunya brahma.
"apa yang terjadi? "tanyaku.
"ketika mereka pergi keluar tiba-tiba mobil yang mereka kendarai remnya blong" katanya dengan isakan pilunya.
"Astaga...apa yang terjadi selama aku di kantor?!, apa tidak ada yang bisa menghubungiku?!" kataku dengan nada tinggi.
"Tenanglah rima" kata bu yati, ibunya lisa.
"mana bisa aku tenang!".
lisa melihatku, tetapi tidak mengatakan apapun.
Aku melihat ara sedang berdiri ditangga dengan senyuman diwajahnya.
Apakah ini ulahnya?,tapi kan pintu kamarku dikunci, bagaimana dia bisa keluar?. Aku menghampirinya.
"Apa yang telah kamu lakukan? Kenapa kamu diluar seharusnya kan kamu di dalam kamar aku sudah menguncimu dari luar".
aku bertanya pada ara, tetapi dia tidak meresponku dia hanya tersenyum, seperti berhasil melakukan sesuatu yang briliant.
Aku menatap wajahnya, sangat menakutkan.
"selanjutnya adalah lisa, sahabatmu!".
Aku tersentak mendengar apa yang dia katakan.
Apa maksud dari ucapannya?,apa dia yang membuat brahma tiada, siapa dia?,apa dia memiliki dendam dengan keluarga ku atau dia membenci dengan keluarga rumah ini yang dulu.
"lebih baik aku mencari tahu sendiri" kataku dalam hati.
Aku lari ke gudang ingin mencari tau asal usul ara,karena aku pertama kali bertemu dia di dalam gudang,aku nyalakan lampu,aku melihat seisi gudang,membongkar semua kotak yg berisi barang yg sudah tidak dipakai dari Rumah keluarga yg ditinggal sejak tahun 1998 satu keluarga itu dibunuh secara brutal,aku mendengar semua kisah dari masyarakat sekitar yg sudah lama tinggal di daerah sana.
Aku mengobrak-abrik semua isi gudang, membuka lemari, membuka kotak box yg berisi baju dan berkas berkas usang.aku menemukan foto keluarga yang lalu mereka terlihat sangat bahagia didalam foto itu ada pria dewasa dan wanita dewasa beserta dua bocah laki laki dan satu anak perempuan,anak perempuan itu sangat mirip dengan ara,tiba tiba jantung ku berdegup kencang,aku sesak nafas,apa ini adalah ara? tidak mungkin ara masih hidup, dia masih ada di dekat ku beberapa menit yang lalu.
Aku mendengar sesuatu,suara langkah itu lagi! suara itu semakin dekat aku berkeringat,jantungku berdegup sangat kencang.
kreek...pintu gudang terbuka,ternyata lisa syukurlah.
Aku menghampirinya
"kenapa kamu kemari?".lisa hanya diam dan melihat bingkai foto yang aku pegang.
"lisa... are you okay?".diam tetap diam.
Beberapa menit berlalu akhirnya dia membuka mulutnya.
"apa yang kau pegang?"tanya lisa.
Eh...ini bukan suara lisa,tetapi ini suara….ARA.
"kamu? Ara? Kenapa suaramu berubah menjadi suara ara?".
"ara? Siapa itu? Aku tidak mengenalnya".
"ara apa yang kau lakukan?!."sambil memegang bahu lisa yang dirasuki ara.
"kamu tidak mempercayaiku?."tanya lisa dengan wajah memelasnya.
itu bukan lisa, itu ara!.
Ara tau kalau aku tidak akan bisa melihat lisa bersedih.
"apa mau mu?" tanyaku.
"Mau ku?" sambil tersenyum.
"Aku ingin balas dendam! " balasnya.
"Balas dendam?" tanyaku dalam hati.
"balas dendam dengan siapa?."tanyaku.
"dengan keluarga yang ada di dalam foto itu" jawabnya dengan ketus.
"apa hubungan mu dengan keluarga ini?" aku bertanya kembali.
"aku adalah anak angkat dari keluarga itu,aku dibunuh oleh ibu angkat ku 15 tahun yang lalu,ternyata setelah kematian ku mereka dibunuh secara brutal oleh musuh ayah angkatku,ayah angkatku adalah pembisnis terkenal dan memiliki banyak musuh di seluruh negara dia sangat menyayangiku,sebaliknya ibuku dan kakak tiriku mereka sangat membenci diriku.tujuan utamaku kemari adalah kau!, karena kau mirip dengan ibuku.aku hanya ingin membunuh mu karena setiap aku melihatmu kau membuat ku ingin membunuhmu.".Mataku terbuka sangat lebar.
"apa salahku ke kamu dan aku tidak tahu bagaimana kamu bisa masuk kedalam gudang dan bukannya kamu udah meninggal" kataku sambil menatapnya dengan sungguh.
"entahlah,aku juga tidak tahu"
"terus hubunganku?"
"KARENA KAMU MIRIP IBU ANGKAT KU!"bentaknya.
Aku tersentak.
"apa-apaan itu,jawaban yang tidak masuk akal" kataku dalam hati.
Itu alasannya dia kemari hanya untuk membalaskan dendamnya ini semua tidak masuk akal! aku harus cepat keluar dari sini, tapi bagaimana?.
Aku terpaksa mendorong bahu lisa sampai dia terjatuh,aku lari keluar menuruni tangga,dia mengejarku dari belakang.Aku menuruni tangga, ku perhatikan langkahku.aku terkejut ketika semua orang yang ada di rumah tidak ada.
"ada apa rima?,kenapa kau berhenti?".aku tersentak ketika melihat dia sudah ada di belakangku.
"tolong jangan sakiti lisa!" air mataku menetes.
"aku gak ngapa ngapain lisa kok,aku hanya meminjamnya untukmu."
"Meminjam?apa kau sudah gila?!."teriak ku.
"aku memang sudah gila sejak tinggal bersama orangtua angkatku!"
Aku tersentak mendengar pengakuannya.
Sebenarnya aku kasian dengan masa lalu ara, tetapi kenapa dia mengincarku?apa karena aku mirip dengan ibu angkatnya.
arrgh...dia membuatku tidak mengerti semua ini dan kemana semua orang, apa mereka menuju ke pemakaman bram aku harus menyusulinya, tapi aku tidak bisa keluar dari sini, kenapa dia tidak pergi ke surga saja?kenapa mengganggu kehidupan orang lain demi balas dendam?.Tunggu,balas dendam? Buat apa dia melakukan itu,aku tidak ada hubungannya dengan dia,dengan keluarganya.
"apa ada yang bisa aku bantu?"
Pertanyaan bodoh macam apa itu yang keluar dari mulutku?! cepat tarik kembali.
"aku hanya ingin membunuhmu itu saja" jawabnya dengan tenang.
"Setelah kau membunuhku apa yang akan kau lakukan?apa kau akan mengganggu keluarga lisa lagi?".tanya ku penasaran.
"Tergantung"jawabnya dengan santai.
"apa kamu tau ibu kandungmu?" aku membuyarkan suasana.
"Aku tau"jawabnya sambil menundukkan kepalanya.
"ingin kesana?".tanya ku.
Dia menganggukkan kepalanya.
Ara adalah bocah yang di bunuh tragis oleh ibu angkatnya,sejak kecil dia sudah mengetahui asal usulnya dan orang tua kandungnya.Tetapi dia sudah menganggap mereka adalah orangtua kandungnya.Aku memegang tangan lisa,dingin sangat dingin.dia hanya menuruti semua langkah ku.
Akhirnya sampai di pemakaman brahma, syukurlah tidak ada hambatan sama sekali ketika menuju kemari.aku melihat keramaian di tempat pemakaman itu mereka. Aku berlari menghampiri mereka.
"keluar dari tubuh lisa sekarang!"sambil memegang erat tangannya.
"apa yang kau lakukan? lepaskan tanganku!" mencoba melepaskan genggaman ku.
"hanya sebentar!".jawabku.
"baiklah!" akhirnya dia menyerah. Lisa terjatuh.
"lisa sadarlah!"menepuk mukanya pelan.lisa membuka matanya pelan.
"ada dimana kita?"tanyanya.
"kita sedang ada di pemakaman brahma,lis" jawabku mencoba membangunkannya.
Aku melihat ara ternyata dia ada di sampingku,dia sedang melihat salah satu makam seseorang dan dia menghampiri makam itu.
Aku biarkan saja dia sendiri dulu, yang harus aku lakukan pertama adalah lisa,aku menuntun lisa untuk melihat bram untuk terakhir kalinya.dia terjatuh sambil memegang batu nisan bram, dan mulai menangis aku berusaha untuk menenangkannya.
"Lis bentar yaa"sambil mengusap punggung lisa.
"bu jaga lisa ya bentar" kataku.
"kamu mau kemana lagi?"tanya ibunya brahma.
"bentar kok" aku pergi meninggalkan mereka untuk sesaat dan menghampiri ara.
"apa yang kau lihat?"tanyaku.
"ini makam orangtua kandungku"menunjuk ke salah satu pemakaman.
Aku hanya terdiam menunggu percakapan dari ara.
"kenapa mereka tega sekali?" tanyanya dengan nada marah.
Sebenarnya aku tak tahu kematian orangtuanya.
"orang tua kamu sudah tenang disana"jawabku.
"gak...aku akan membalaskan dendamku kepada mereka!" jawabnya.
Aku terkejut mendengar ucapannya.
"mereka kan udah gak ada?"tanyaku.
"mereka masih ada" jawabnya.
"Masih ada?bukankah mereka dibunuh oleh musuh angkatmu?" tanyaku penasaran.
"sebenarnya ibu angkatku masih hidup"jawabnya sambil menundukkan kepala.
Apa?.
to be continue...