"Kamu tunggu ya sebentar, aku ngga lama kok cuma ke dosenku doang kasih laporan tugas magang trus sekalian ke sekretariat fakultas dulu ambil form cuti kuliah", ujar Liany sebelum ia turun dari mobil.
"Liany kalau kamu ngga ambil cuti bisa ngga? Kan semester depan kamu cuma skripsi aja. Nanti aku bantuin deh buat skripsinya", ujar Nathan.
"Nanti aku takut ngga fokus buat skripsinya", ujar Liany.
"Aku bantuin deh, biar kamu cepat di wisuda nya", ujar Nathan tersenyum.
"Kayanya aku nangkap ada modus ni", ujar Liany.
Nathan menjulurkan tangannya membelai lembut rambut Liany.
"Sayang kalau kamu sudah wisuda, kan kita bisa mulai memikirkan membuat si junior", ujar Nathan tersenyum menggoda.
"Tuh kan aku tau deh dia ada maunya. Iya iya, aku ngga jadi ambil cuti. Aku ke dosen aja ngga jadi ke sekretariat fakultas ya. Tunggu ya. Eh itu ada kak Denny, kamu mau ngobrol sama dia?", tanya Liany.
"Iya nanti biar aku yg samperin. Uda sana ke dosen kamu, jangan lama-lama ya", ujar Nathan.
Liany mengangguk lalu keluar dari mobil. Nathan juga keluar dari mobil menghampiri Denny yang berdiri membelakangi nya.
Ada mulai terdengar bisik-bisik saat Liany yang keluar dari mobil mewah Nathan lalu berjalan sendiri menuju ke arah ruangan dosen, apalagi melihat Nathan yang juga keluar mobil menghampiri Denny yang masih asyik mengobrol dengan geng nya.
"Hai Denny mana Tika?", tanya Nathan menegur Denny yang sempat kaget.
"Hai sedang apa? Antar Liany?", tanya Denny.
"Iya, Liany mau ke dosen dulu katanya mau menyerahkan laporan tugas magangnya", jawab Nathan.
"Wah Uda berani go public nih?", tanya Tika yang tiba-tiba datang menghampiri lalu berdiri di sebelah Denny yang langsung mengelus rambutnya.
"Hai baru diomongin Uda nongol", ujar Nathan jahil. Teman-teman Denny kaget dengan keakraban mereka bertiga.
"Denny ini pak Nathan yang kemarin jadi narasumber di seminar kan?", tanya Ronald.
"Iya ini dia", ujar Denny sambil merangkul Nathan sebentar dan Nathan pun balas merangkulnya.
"Salam kenal ya pak", ujar Ronald mengulurkan tangannya.
"Kamu Ronald kan? Liany banyak cerita tentang kamu", ujar Nathan membalas salam Ronald lalu menyalami hampir semua geng Denny yang sedang kumpul.
"Hah? Ada hubungan apa bapak sama Liany? Benarkah yang di-posting di Mading Kampus?", tanya Ronald tak senang.
Denny dan Tika tampak berangkulan sambil cekikikan mendengarkan kata-kata Ronald. Semua geng Denny pun menunggu jawaban Nathan.
"Dia istri saya, istri sah saya, yang kalian lihat disitus BOX Group itu ya punggungnya Liany. Walaupun dari punggungnya saja, saya bisa membedakan Liany dari wanita lain masa kalian tidak bisa menebak dia si", ujar Nathan tersenyum.
"Hah Liany sudah menikah? Pantas saja dia tidak pernah mau kalau saya dekati, dia selalu menghindar. Maafkan ya pak Nathan, saya ngga tau", kata Ronald.
"Coba deh kalian lihat lagi situs Mading Kampus kalian, redaksinya telah menerima surat keberatan dari pengacara kami", ujar Nathan.
Semua yang ada di dekat Nathan langsung membuka situs Mading Kampus dan mereka melihat surat keberatan dari pengacara Nathan dan Liany. Dua team pengacara yang menyerang, yaitu team pengacara LH Group dan pengacara BOX Group.
"Eh LH Group kenapa ikutan nyerang juga?" tanya Laila tidak mengerti.
"Terang aja nyerang, Liany itu anak kandung CEO LH Group", ujar Denny.
"Hah Liany anak kandung CEO dari LH Group. Pantas saja kalian berdua lolos magang di sana. Denny, Tika loe berdua kok ngga kasih tau si punya kawan anak konglomerat", ujar Laila kesal dan di iyakan oleh gengnya yang lain.
"Ye gw juga baru tau dari cewe gw lagian Liany anaknya low profile banget, dia ngga mau pamer sebagai anak orang kaya", ujar Denny nyengir sambil merangkul Tika yang cekikikan.
"Hei lihat situs LH Group. Liany diangkat jadi CEO LH Group menggantikan pak Hendrawan walaupun sementara selama pak Hendrawan sakit", ujar Laila yang ternyata sedang membuka situs LH Group.
"Redaksi Mading Kampus langsung meminta maaf dan mereka berjanji akan lebih memperhatikan kwalitas berita mereka. Ada linknya juga dari LH Group dan BOX Group yang berisi dokumentasi pernikahan Liany dan Nathan. Makanya kalian tadi jangan asal negatif thinking aja sama orang", ujar Denny memperlihatkan HP nya pada teman-teman nya.
"Maafkan ya pak Nathan", ujar kawan-kawan Denny.
"Ngga apa-apa kan emang kami belum publikasi pantas kalau ngga tau. Gara-gara artikel di Mading Kampus makanya kami harus klarifikasi. Walaupun cuma Mading Kampus tapi itu berdampak pada reputasi perusahaan kami", ujar Nathan menjelaskan.
Liany berjalan mendekati dan Nathan tersenyum padanya. Liany balas tersenyum sangat manis pada Nathan dan teman-teman Denny yang pria yang melihat makin terpesona melihat Liany.
"Hei kalian ada kuliah ngga? Kalau ngga makan yuk bareng", ajak Liany pada semua geng Denny.
"Ya gw ada kuliah lagi ni", ujar Ronald.
"Ya peduli banget sama loe Ronald. Yuk akh makan. Di mana?", tanya Tika antusias.
"Iya Ronald, bodo amat sama loe mah. Sapa suruh banyak ngulang", ujar Laila judes.
"Kan gw maksudnya biar sekelas sama Liany tapi ngga taunya dia Uda selesai duluan", gerutu Ronald namun ia langsung menutup mulutnya saat melihat tatapan tajam Nathan.
"Liany loe tungguin, dia nyusul duluan lah. Orang dia ngebut kuliah nya", ujar Tika.
"Terpaksa karena papa uda berisik suruh aku gantiin terus. Kak Denny bawa mobil kan? cukup kali 2 mobil ya kita cuma berdelapan kan", ujar Liany.
"Gw ikut Liany akh, ayo yang kita sekali kali kaya orang kaya naik mobil keren", ajak Laila menarik tangan pacarnya yang masih duduk bengong. Nathan telah lebih dulu masuk ke dalam mobil.
"Eh Liany sampe lupa. Ini kunci mobilmu. Uda diantar ke rumah mu kemarin. Aku masuk kan ke garasi habis pas sampai rumah kamu kosong ngga ada orang", ujar Denny sambil memberikan kunci mobil.
"Iya bagusnya ada kunci garasi di dompet kunci mobilnya", ujar Tika.
"Aku suka pulang telat makanya kunci garasi aku taruh situ. Thanks ya. Uda bener mobilnya kak?", tanya Liany.
"Udah. Makasih banyak pinjamannya", ujar Denny.
"Eh Liany ayo", ajak Laila.
"Masuk aja Laila, itu ada Nathan kok pasti Uda dibuka pintunya", ujar Liany lalu berjalan masuk mobil duduk disamping Nathan.
"Mau kemana kita?", tanya Nathan.
"Mau pada makan dimana?", tanya Liany kepada Laila dan pacarnya dibangku belakang.
"Ke tempat baru aja, nanti aku kasih tau tempatnya. Enak buat nongkrong lama-lama", ujar Laila.
"Oke", ujar Nathan lalu mengeluarkan mobilnya dari parkiran diikuti oleh mobil Denny di belakangnya.