Bab 3

Di dalam restoran pemuda tampan bernama Arjuna Pratama, seorang putra tunggal sekaligus pewaris Pratama Grup tengah menikmati makan siang bersama seorang wanita cantik bernama Liana Putri. wanita cantik itu adalah aktris sekaligus model majalah panas yang tengah naik daun saat ini. Liana juga terkenal sebagai kekasih Arjuna karena hanya dia wanita yang selama ini paling dekat dengan Arjuna atau biasa di sapa Juna. Padahal Juna sendiri tak pernah menyatakan perasaannya dengan Liana malah wanita itu sendiri yang tak ingin jauh darinya. Sedangkan Juna terpaksa dekat dengan Liana karena gadis itu adalah anak dari sahabat dekat Mama Yura (Mama Arjuna / Juna). Kalau pun pemuda itu bisa memilih Juna hanya ingin dekat dengan wanita biasa yang bukan dari kalangannya atau aktris / model sekali pun. Karena bagi pemuda dekat dengan Liana saja sudah sangat merepotkan dan selalu jadi sorotan, hal itu membuat Juna muak karena ia tak bisa bebas melakukan apa pun.

"Jun, habis ini kita belanja yuk?" ajak Liana di sela makan siang mereka.

"Aku enggak bisa, Na." tolak Juna mentah - mentah.

"Kenapa? Ayolah mumpung aku lagi free nih." mohon Liana sambil menatap Juna penuh harap.

"Habis ini aku ada meeting penting, Na." Tolak Juna lagi yang memang sangat malas untuk meladeni Liana.

"Oke, aku telepon Mama Yura aja deh." Ancam Liana sambil meraih ponselnya namun Juna menahan tangan gadis itu. ia tak ingin mendengar ocehan Mama Yura yang memaksanya untuk menemani Liana dengan alasan apa pun.

Dasar wanita licik! kalau bukan karena Mama mungkin aku sudah tinggalkan kamu!!

"Oke.. Oke.."

"Nah gitu dong, Jun. kalau kamu enggak nolak kan aku enggak usah repot - repot hubungi Mama kamu." kata Liana sambil tersenyum ke arah Juna dan meletakkan ponselnya.

"Ya sudah sekarang kita lanjut makanya ya, tapi aku enggak bisa lama- lama temani kamu ya soalnya aku beneran ada meeting." ucap Juna dan Liana mengangguk senang. bagi gadis itu asal bersama Juna iya sudah sangat senang.

Beberapa menit kemudian..

"Permisi, Tuan Juna.." Kata Putra sedikit berbisik saat ia sudah berada dekat dengan mereka berdua.

"Iya ada apa, Put?" balas Juna.

"Bisa bicara sebentar, Pak?" ijin Putra karena tak ingin masalah yang kini menimpanya di ketahui oleh Liana. Sebab jika Liana tahu pasti akan lebih merepotkan dan heboh.

"Na, aku tinggal sebentar." pamit Juna yang langsung pergi meninggalkan gadis itu sendirian. Kedua lelaki tadi langsung pergi menjauh menuju sisi lain restoran.

"Ada apa, Put?" tanya Juna penasaran. Ya lelaki tadi adalah asisten pribadi Juna yang mengurus segala keperluan Juna menggantikan posisi Ayahnya yang sudah bekerja sekaligus mengabdi dengan keluarga Pratama.

"Sebelumnya saya minta maaf karena mengganggu Tuan tapi mobil Tuan baru saja di tabrak orang hingga seperti ini." kata Putra sambil memberikan sebuah foto mobil milik Juna di bagian belakang yang rusak parah.

"Apa - apaan ini, Put?" tanya Juna yang terdengar sangat marah karena mobil kesayangannya harus rusak parah. Pasalnya mobilnya itu sangat langka hingga jika ada yang rusak susah untuk mencarinya.

"Maaf karena saya lalai menjaga mobil Tuan hingga seperti itu namun saya punya kabar baik lainnya dan bisa membuat Tuan Juna jauh dari Nona Liana?" kata Putra yang terdengar seperti angin segar untuk Juna yang sedang jenuh.

"Apa?" tanya Juna cepat.

"Orang yang menabrak mobil Tuan sepertinya orang yang dari kalangan tidak mampu dan tadi saya sempat mendengar kalau beliau punya adik perempuan yang mungkin bisa menolong Tuan untuk menjauh dari Nona Liana." jelas Putra yang langsung menjadi pertimbangan Juna. Karena memang beberapa hari Lalu Arjuna sempat meminta Putra mencari cara untuk menjauhkannya dari Liana.

"Lalu apa rencana kamu, Put?" tanya Juna yang masih belum mengerti inti dari perkataan Putra.

"Saya punya rencana bagaimana kalau Tuan Arjuna menikah dengan adik perempuan dari orang telah yang merusak mobil, Tuan." usul Putra yang membuat Juna menggeleng tak habis pikir.

"Kamu gila ya, Put?" tanya Juna.

"Itu cuma sekedar saran saya saja, Tuan. tapi kalau memang keberatan tidak masalah karena menurut saya cara ini yang paling efektif lagi pula jika Tuan Arjuna menikah diam- diam dengan wanita tersebut, Saya rasa Ibu Yura tak akan kembali memaksa Tuan Juna menikahi Nona Liana apalagi kalau Tuan Juna sampai punya anak." jelas Putra lagi yang kembali di cerna oleh Arjuna. kali ini Arjuna terlihat setuju lagi pula memang ini bukan yang ia inginkan menjauh dari Liana dan mewujudkan mimpinya menikahi gadis biasa.

"Oke, tapi saya mau melihat perempuan itu dari fisik dan sifatnya karena saya tidak mau asal pilih." kata Juna yang setuju.

"Baik Tuan, tapi bagaimana dengan Nona Liana? karena saat ini gadis tersebut sedang menuju ke sini untuk menjemput Kakaknya." kata Putra yang khawatir kalau rencana ini sampai gagal dengan keberadaan Liana.

"Soal Liana biar saya yang urus sekarang kamu temui lelaki itu dan kabari saya jika gadis itu telah tiba." suruh Juna lalu ia pergi meninggalkan Putra.

Juna kembali ke meja makan yang masih ada Liana yang sedang duduk manis serta memainkan ponselnya. Juna sudah terpikir satu rencana untuk menyuruh gadis itu pergi.

"Ju, urusan kamu sudah selesaikan? yuk kita jalan." seru Liana manja sambil berdiri serta mengandeng lengan Juna.

"Aduh maaf banget, Na. siang ini aku ada janji untuk bertemu klien besar dan dia tiba lebih awal di Indonesia. Dia minta aku percepat pertemuan meeting kita kalau enggak kontrak aku akan di batalkan dengan perusahaannya." Jelas Juna panjang lebar dengan nada memelas untuk menyakinkan Liana.

"Yahh.." Liana memanyunkan bibirnya.

"Bagaimana kalau kita ganti jadi makan malam berdua? nanti akan aku siapkan makan malam romantis untuk kita berdua." usul Juna yang di sambut bahagia oleh Liana.

"Kamu serius?" tanya Liana meyakinkan.

"Iya, kalau kamu enggak percaya tentang makan malam hari nanti, kamu bisa kok tanya Putra atau telefon Mama." jawab Juna kembali meyakinkannya.

"Oke kalau begitu, aku akan segera selesaikan agenda aku hari ini lalu bersiap buat makan malam kita." kata Liana antusias.

"Ya sudah sekarang aku antar kamu menuju taksi." kata Juna sembari berjalan bersama Liana.

"Kenapa aku harus pakai taksi? kenapa bukan Putra yang antar aku?" tanya Liana saat keduanya masih berjalan menuju lobi.

Kamu ini bodoh atau apa sih? sudah jelas tadi aku bilang ada pertemuan penting kenapa masih pakai tanya!! yang seperti ini nih mau di jadiin istri seorang Arjuna Pratama? Cuihhh

"Kan tadi aku bilang sama kamu aku ada pertemuan penting dan harus segera pergi ke sana." jawab Juna yang berusaha semanis mungkin menjawabnya padahal sebenarnya dalam hati ia sudah gerah ingin memaki gadis itu.

Sesampainya di lobi ia segera memanggil taksi yang memang tersedia di area Restoran. lalu lelaki itu kembali berjalan masuk ke dalam Restoran setelah melihat taksi Liana yang sudah benar- benar pergi.

Hai buat kalian yang enggak sengaja mampir dan baca ceritaku jangan lupa tinggalkan komentar dan rate kalian untuk Ayla. Kamsamida.