Bab 6

Entah kenapa hari ini aku bosan, aku hari ini sungguh bosan. "Ha..." bisanya ia sudah mengangguKu, tak biasanya ia seperti ini, kemanakah garangan dirinya?

Aku mulai menyadari, bahwa tanpa kehadiran dirinya, keseharianKu menjadi tak berarti, hampir satu minggu ia tak menampakkan batang hidungnya, ia tak mengabari apa-apa kepadaKu.

saat aku pergi kerumahnya, disana aku tak kendapati siapa pun dirumahnya itu, ada apa garangan, kemana mereka pergi, apakah mereka pindah?

namun jika mereka pindah tak mungkin alat rumah tangan masih ada, saat ku intip didalam rumah itu alat-alat rumah masih lengkap.

"Iya ibu, aku sekarang sedang mengerjakan tugas, iya... ibu bawel banget sih. gimana kabar ayah? oh baik-baik saja ya, sudahan dulu ya bu, aku lagi sibuk nih, tuttt tutt..." kutup panggilan itu.

beberapa hari ini iya tak masuk kuliah, saat aku menanyai dirinya kepada teman-temannya, teman-temannya juga tak tau.

tumben, HandphoneNya juga tak aktif, Huh... kok bisa-bisanya aku rindu kepadanya sih.

"Hey! bro, tumben kamu sendirian? biasanya ada cewek yang nemenin kamu, aku lupa si-siapa namanya?"

"Aliza." jawabku, sambil mengecek kontak dihandphone ku.

"Kapan, kamu mulai menyukainya?" Aku tau pasti pertanyaan ini akan temanKu katakan, jadi aku tak kaget saat ia berkata bergitu, namun aku tak menjawab, dan tetap fokus ke hendphone ku.

"apakah sejak aku memukul kepalaMu?"

"Entahlah, Wajahnya terus terbayang, dalam pikiranku hanya ada dia, bagai mana fose ia yang tertidur lelap, dan..." belum sempat aku meneruskan perkataan ku, tiba-tiba ia langsung menyelahnya.

"Tunggu, fose tertidur? kalain sudah melakukan sejauh itu."

"ENGAK LAH BANGSAT!"

"Engak percaya." ujarnya, dengan tatapan sinis kepadaKu.

Besok adalah hari ulang tahunKu, apakah aku akan merayakan ulang tahunku dengan kesendirian untuk kesekian kalinya?

Ibu dan Ayah selalu sibuk, bahkan mereka harus tinggal jauh denganKu, menyewa apartemen didekat tempat kerja mereka. hanya beberpa kali mereka mengunjungiKu, rumah yang besar ini membuatku merasa tak nyaman. kesepian, Aku tak berharaf mereka merayakan Ulang Tahun Ku, yang aku harap mereka mengirim pesan mengabari, dan mengucapkan selamat kepadaKu.

Ditambah juga Aliz yang beberapa hari ini tak masuk, disaat-saat aku membutuhkannya untuk menepis kesendirian ini, Teman? aku rasa aku tak terlalu akrab dengan temanKu, aku selalu menghindari perkumpulan. karna sifat ku yang ingin menyendiri, dan ditambah kesibukan orang tua, aku selalu sendiri dan entah kapan kesendirian ini menemaniKu?

Tentang kabar darinya, aku belum mendapatinya, Aku hanya bisa menerka tentang apa yang ia lakukan, aku merindukan cara ia berbicara, atau bagaimana ia mulai menjahiliKu.

"Selamat Ulang Tahun buat diriKu sendiri." lagi dan lagi aku harus mengucapkan kata selamat kepada diri sendiri, ini sungguh kenyakitkan. Aku tak nafsu untuk memakan kue ulang tahun ini, kusimpan kue ini dilemari pendingin. aku berbaring disopa, tanganku kuletakan diatas dahiku, Orang tua ku tak kan pernah menyelamatiKu, mereka hanya sibuk dengan perkerjaan mereka, aku seperti tak ada dimata mereka.

Sunyi lagi-lagi sunyi, "Aliz kemana kamu? aku sungguh rindu kamu." aku sungguh merindukan dirinya, bagai mana ia yang tanpa merasa khawatir tidur dirumahku dengan nyenyaknya.

Dan kenapa aku mencintai dirinya, seorang gadis yang buruk sepertinya sih?

Dua minggu sudah berlalu, namun sampai saat ini ia tak pernah lagi datang, kabarnya pun tak tau, aku pun kembali lagi kerumahnya, dan menanyai tentang dirinya dan keluarganya kepada tentanga sekitar, namun mereka juga tak tau.