WebNovelUNDERPASS45.00%

BAB 9 StarLight 6

para penculik sialan itu tertidur nyeyak seolah terbius total, mereka tidak akan bangun walaupun mungkin jika ada badai menerpa, karena obat tidur yang di masukkan kedalam makanan cepat saji yang disuguhkan danar dan dimas memliki dosis yang paling tinggi,

reno bergegas memasuki rumah atau yang bisa dibilang seperti markas bagi penculik itu,

langkah kaki pun terdengar, decitan suara pintu pun terbuka~

ada seseorang dengan sepati boots ukuran besar masuk dengan perlahan namun pasti kedalam rumah tempat markas para penculik tersebut.

langkah kaki yang perlahan namun pasti,

reno pun serta merta menyusuri markas para penculik untuk menemukan para korban anak anak yang telah mereka rampas dari para orang tua mereka.

ternyata anak anak di sekap didalam gudang bawah tanah yang pintunya cukup tidak terlihat jika dilihat oleh orang biasa .

pintu nya terletak dibawah karpet dan karpet tersebut ditindih oleh sebuah meja, ya karena itu hanya terlihat sebagai ruanh nonton televisi biasa layaknya ruang tamu pada umumnya,

karena kejelian dan keahlian reno yang sudah berpengalaman, reno pun menemukan pintu yang dapat mebawanya kepada anak anak itu,

pintu ruang bawah tanah pun terbuka, reno memasuki anak tangga yang terlihat menurun, langkah demi langkah nya yang pasti seraya matanya jeli mencari keberadaan anak anak para korban penculikan.

yas akhirnya reno menumukan anak anak tersebut dan salah satunya tak asing lagi baginya yaitu millen,

reno mencoba membangun kan para anak anak termasuk millen yang tengah tertidur.

mereka tampak kasihan, lusuh dan seperti pucat dan lemas.

sungguh tega memang para penculik ini, mereka seolah seperti bukan manusia, merrka seakan tak memiliki hati nurani !

" millen, millen, bangun millen ," ucap reno perlahan

millen pun sontak terkejut dan terbangun dari tidur nya , wajah polos milen malah ketakutan ketika melihat reno, seraya dia memiliki trauma berat akan orang asing .

" gausah takut dek, ni kak reno, mau selametin kami dari sini, ayo pelan pelan ikutin intruksi kakak ya, dan yang pertama bangunkan dulu teman teman kamu ya" ujar reno

millen pun menganggukkan kepala seraya mengiyakan apa yang dijelaskan reno

millen membangunkan satu persatu teman temannya , bukan teman sih sebetulnya namun mereka berlima berkumpul selalu didalam ruang penyekapan dan mereka semua seolah seperti layaknya teman karena memang umur mereka yang tidak berbeda jauh.

perlahan reno sedang berusaha membuka gembok dari jeruji besi,

anak anak pun menunggu dengan sabar namun seraya ketakutan, mereka takut salah satu penculik bisa memergoki reno .

lalu terdengar langkah kaki seseorang yang berusaha menuruni anak tangga tempat persembunyian para anak anak disekap,

reno tertegun sebentar, dia berfikir mungkin si berengsek penculik ada yang terbangun, lalu dia memberikan aba aba kepada anak anak agar tetap tenang dan dia akan segera kembali, karena jika benar memang itu penculiknya, maka reno akan langsung menghajarnya habis habisan,

langkah kaki reno dan orang itu semakin serasa berdekatan,

lalu ketika wajah mereka hampir bertatap,

ah ternyata danar yang masuk kedalam lalu disambut dengan team kepolisian dan keamanan setempat .

misi pun berhasil, tiba saja di rumah yang biasanya sepi dan sunyi itu berangsur ramai,

ramai orang sekitar yang terkejut karena mereka sama sekali kurang peka, bagaimana mungkin merrka tidak tahu bahwa ada tindak kriminalitas di lingkungan mereka .

orang tua para korban pun berdatangan, menangis riuh, rindu akan anak anak mereka, saling mendekap dan berderai air mata dengan buah hati mereka masing - masing,

para penculik pun ditangkap, walaupin mereka masih setengah sadar, mereka lekas di garuk oleh team kepolisian, lalu mereka pun tidak sungkan membuka mulut untuk menceritakan sebenarnya kaki tangan siapa mereka,

bos mereka pun tertangkap, seolah dengan tatapan penuh kebencian kepada anak buah nya karena membeberkan kepada pihak kepolisian tentang bisnis nya itu,

bos nya langsung tertangkap karena laras mengetahui dari ponsel melati yang dia retas akunnya, isi chat tersebut berupa " jam penjemputan para anak akan dimajukan jadi pukul 8 malam, siapkan semuanya saya menunggu kalian di dermaga dekat markas kalian!"

laras yang tahu akan isi chat tersebut tidak lalai, dia langsung bertindak, namun tema kepolisian sampe sekarang pun belum mengetahui jikalau yang membantu mereka adalah team starlight .

.

.

.

beberapa hari kemudian dimarkas team starlight

" sungguh saya sangat berterimakasih sekali, ini ada sedkit uang untuk kalian hidup, lumayan untuk sekedar makan makan bersama" ujar pak jason

" ah~ tidak usah pak kami membantu dengan iklas lohhh" ujar danar

" sudah , ambillah, karena besok saya dan anak saya akan pindah tinggal ke amerika, saya adau tugas kurang lebih 5tahun disana, awalnya saya akan membatalkan mutasi saya ke negara tersebut, namun karena kinerja kalian memang benar benar bagus sekali, hanya ini yang saya bisa berikan, mungkin ini akan jadi sesuatu kenangan untuk kita" ujar pak jason

"kaka terima ini ya~ ini aku yang buat untuk kaka" ucap millen kepada laras

" oh, baik sekali, gantungan kunci ini lucu sekali , aku akan selalu ingat padamu , janji jangan lupakan aku ya adik kecil" sambut laras

"kaka lanjutkan hidup kaka dengan penuh kebahagiaan ya kak, masa lalu bukan salah kakak pokonya kakak semua harus bahagia ya!" ucap millen

dalam hati para agen starlight seraya berkata "ah, bagaimana anak ini bisa tahu seolah masa lalu kami semua memang suram !!!"

millen bahagia lah kamu dengan ayahmu ya nak~

pak jason jaga millen yang cantik ini dengan baik~

selamat tinggal kalian, sampai berjumpa kembali.

.

.

itulah salah satu kinerja team starlight, apakah mereka mampu mengungkap siapa pembunuh berantai pembuat onar yang ada di underpass usang darmaga?

jalan ceritanya masih sangat panjang, belum cukup sampai disini ~

.

.

" kakak tolong aku kaaaa~ kakakaaak jangan tinggalkan aku~~~~"

disudut kamar terlihat wanita sedang tertidur, ya itu adalah laras.

terlihat dia sedang tertidur namun tampak gelisah, sangat benar benar gelisah

ternyata dia sedang bermimpi~

" kakak tolong aku kaaaa~ kakakaaak jangan tinggalkan aku~~~~" ucap seorang anak kecil yang ada di mimpi laras

" micaa~ miccaaa~ tunggu kakak , micaaaaaaaa adikkuuuu huhu~" laras berteriak lirih hingga air matanya banjir terurai

lalu didalam mimpi laras, micca yang tadinya berteriak minta tolong, berubah sedang duduk manis diatas sebuah bangku dan meja, sekeliling tak nampak apapun hanya kosong dan remang.

"micca~ itu kamu dik? tanya laras

micca adik laras yang meninggal akibat pembunuhan dan pemerkosaan sadis 10 tahun yang lalu~

micca terlihat hanya terdiam dengan tatapan yang sangat ,

tiba tiba micca seakan ingin digorok dengan pisau tajam dari belakang tubuh micca,

"hentikaaaaan~ micaa kabur dari situ dikkk ,heh pembunuh sialan, pergi kamu dari adik ku aku akan membunuhmu arghhhhhhhh~~~~~!!!!!!!" teriak laras lirih marah menjerit~