WebNovelUNDERPASS50.00%

BAB 10 StarLight 7

Pagi tengah menyampaikan sinarnya, seperti biasa dikamar yang cukup semrawut dan sedikit berantakan, iya itu tidak lain dan tidak bukan adalah kamar leo, alarm pun berbunyi seolah membangunkan dirinya dari tidurnya yang kurang lelap itu.

leo pun bergegas , bersiap untuk datang ketempat kerjanya, dia pun dengan siap mengendarai mobil dinasnya itu ,

sebelum memasuki tol, jalan terasa tidak ada kendala dan mulus mulus saja ,

namum ketika ingin memasuki gerbang tol,tanpa sengaja sebuah mobil putih , menyenggol mobil leo hingga dari dalam mobil leo merasa guncang an yang lumyan kencang,

" ah sial, apa lagi ini ? tidak tahu aku buru buru ini?" gumam leo

" hei kamu cepat keluar dari dalam!!! apa yang kamu lakukan dengan mobil ku ? apa kamu tidak bisa menyetir ya ?" marah leo

ah ternyata dalam mobil putih itu adalah laras,

laras pun keluar dari mobil pajero putihnya itu,

"m-maaf ya pak saya tidak sengaja, saya mampu kok mengedarai mobil namun entah tadi rem nya aga sedikit blong , maaf ya apa anda baik baik saja pak ?" khawatir laras .

ahh~ leo seakan melihat bidadari yang sedang berbicara, entah bibir laras yang tak henti minta maaf kepada leo justru membuat leo lemas , dan baru kali ini dia melihat perempuan cantik yang terlihat kuat dan indah itu~

leo seakan jatuh hati pada pandangan pertama ,

tapi dia tidak ingin larut akan kecantikan laras, dia harus berwibawa dan seakan marah bahwa mobil inventaris kantor nya itu lecet .

" pak? pak ? apa bapak baik baik saja pak?" tanya laras

" ahh iya, saya hanya sedang berfikir sejenak karena kepala saya agak pusing akibat benturan tadi, kamu sebelum menyetir bisa tidak periksa dulu kondisi mobil mu ? hah?" leo seolah marah.

"baik baik pak, bagaimana? apa kita harus ke bengkel sekarang juga ? saya aka. bertanggung jawab dan membayar semua kerugian ini" ujar laras

" aduhh saya sudah hampir terlambat untuk kekantor, cepat tinggalkan saja nomor telpon kamu, nanti kalau ada waktu senggang, akan saya hubungi untuk ganti rugi semua ini" ucap leo masih kesal

" baik pak, ini kartu nama saya, segera hubungu saya saja jika sudah ada waktu, saya akan bertanggung jawab pak" ujar laras .

"sykurlah jikalau kamu mau bertanggung jawab, ingat ya saya anggota kepolisian, jangan main main dengam saya ! awas kalau kamu sampai kabur!"tegas leo

"oh bapak anggota kepolisian? baiklah pak saya akan menjadi warga negara yang baik dan benar , dan saya bersungguh akan bertanggung jawab atas kerusakan mobil bapak" ujar laras

" bagus , yasudah saya pergi dulu saya sudah telat" ujar leo

" eh tapi. yang ada di kartu nama ini , aktif semua kan nomornya ? jangan jangan kamu memberi saya nomor palsu?" tanya leo

" yasudah bapak coba sama telpon ke nomor tersebur untuk memastikan semua gak ada yang palsu di kartu nama saya pak polisi" ujar laras

" oh iya betul ide bagus, saya akan mencoba menelepon nomor nomor yang ada dikartu ini, tunggu " ujar leo

leo pun seraya mencoba untum menelepon nomor nomor yang ada di kartu nama laras,

nomor pertama berhasil di hubungi karena handphone laras yang ada didalam mobil berdering kencang,

nomor kedua pun berhasil dihubungi, karena handphone yang ada di genggaman laras pun kembali berbunyi~

leo seolah mengulur waktu , seraya ada saja yang leo tanyakan pada laras, agar lebih berlama lama lagi dengan laras .

" bagaimana pak ? apa sudah percaya sekarang ? ada lagi pak yang mau di keluhan kan?" ujar laras

" hey, disini saya yang korba, mengapa kamu yang seolah mau lekas pergi dan seketika kamu fikir masalah ini sudah selesai ? hah?? " leo berpura kesal

" iya tidak pak, iyaaa bukan begitu tadi kan bapak bilang bahwa bapak sudsh tidak ada waktu lagi karena sudah telat ke kantor, ya silahkan pak, saya tidak mau merasa bersalah untum kesekian kalinya kepada bapak" ujar laras

" iya iua yaudah saya hampir kehabisan waktu memang karena bertemu dengan kamu, yaudah saya pergi," ucap leo

" oke " ujar laras.

laras yang nampak biasa saja , tapi menurut leo , laras adalah sosok yang luar biasa dari pertama kali memandang, hati nya langsung berdegup kencang, seolah leo memang sudah jatuh hati pada pandangan pertama ,

haha itu sebuah hal konyol bagi leo, baru kali itu dia merasakan hal yang konyol seperti itu .

lalu siang hari di kantin kantor tempat leo bertugas

" heh, apa yang membuatmu melamun?" tanya rio

" ah mengagetkan saja sih kamu! bisa tidak melakukan hal yang lebih berguna ?" ujar leo

" haha sensitif sekali lelaki ini seperti perempuan yang sedang menstruasi saja haha" ujar rio

" eh bagaimana dengan kasus underpas ! apa sudah ada titik terang ? " tanya leo

" ah iya, kemarin hasil dari penelusuran team, ternyata ini seperti sebuah sekte sesat gitu, jadi memang ini adalah pure korban , tidak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan akibat dendam atau pun kriminalitas karena barang barang korban pun tidak ada yang hilang" ujar rio

" tapi kenapa mereka seolah memilih dalam membunuh korban korban mereka ya?" tanya leo

" nah, itulah yang masih kami usut . itu yang masih kita semua fikirkan, " ujar rio

" ayolah nanti aku akan ke tkp , apa kamu mau ikut ? kerja kita tidak boleh lamban, kita harus berfikir bagaimana perasaan keluarga para korban yang ditinggalkan!" ucap leo

" iya baiklah nanti aku akan ikut" ujar rio

.

.

lalu didepan kantor terjadi sesuatu ~~~

" bagaimana kepolisian ini sangat lamban dalam bertindak!!! huhu kasian anak kami yang jadi korban, anak kami adalah korban yang tidak bersalah huhuhu tolong berkerjalah dengan cepat duhai para polisi !!!!!!" teriak orang tua guntur yang benar benar sangat trauma akan kepergian putranya itu.

"sabar pak, kami juga sedang mendalami kasus anak bapak ini, kami berharap bapak dan keluraga masih mau bersabar dan iklas akan semua yang terjadi pak" ujar salah satu rekan leo

leo dan rio oun seraya berlari kedepan kantor dan berusaha melerai pertikaian,

di tengah jalan leo berpapasan dengan pak zaenal .

pak zaenal pun seraya menenangkan orang tua guntur yang terus menerus berkeras hati untuk memaki para kepolisian yang menurut orang tua guntur kerja mereka cukup lamban.

pak zaenal pun berhasil menenangkan keluarga korban, namun para keluarga pun masih tampak traumatis akan semua kejadian yang menimpa putra kesayangannya itu,

dan dari kejauhan , didalam mobil tampak seorang lelaki muda nan gagah tengah menyaksikan pertikaian didepan kantor kepolisian wilayahnya itu,

iya ternyata reno yang sedang melihat bagaimana kinerja kepolisian untum menghadapi kasus kasus yang terjadi di wilayah mereka,

reno pun seraya taka sabar mendapatkan perintah dari Mr.Shinto,

reno merasa sangat ingin sekali memulai aksinya , namun kali ini dia harus bertindak sesuai perintah Mr.shinto~