WebNovelUNDERPASS55.00%

BAB 11 Rasa Apa Ini?

"kapankan Mr.Shinto akan memulai untuk memulai pelacakan semua ini?" ujar reno dalam hatinya.

mengapa saat ini Mr Shinto harus memulainya sendiri terlebih dahulu? apakah Mr Shinto sudah tidak yakin dengan kinerja kami?

kasus seperti ini tidak bisa ditunggu lebih lama lagi, karena khawatir akan makin banyak korban yang berjatuhan .

.

.

namun di underpass darmaga usang yang sudah di berikan garis polisi, dan kawasan tersebut fix sudah tidak boleh dilalui lagi karena untuk kebaikan bersama ,. semoga tidak ada lagi korban yang berjatuhan .

leo pun masuk kedalam sungai di daerah sekitaran underpass, beberapa jam leo, rio dan team menyurusi semua sudut di tempat kejadian perkara .

semua bahan bahan kimia dipercikkan guna mengetahui dna dan darah siapa yang terdapat di tkp,

lalu leo menemukan sesuatu~

"ah apa ini?"gumam leo

" ada apa leo ?" tanya rio

" entahlah seperti sesuatu tapi seperti ya sudah hampir terbakar ya ?" ungkap leo

"leo, apakah ini sebuah tas ?" ujar rio

" ah iya betul ini mungkin adalah salah satu tas korban , mari kita bawa untuk di cek " ujar leo

" baik leo, betul mari kita cek" ujar rio

.

.

ketika malam menyapa , lalu disebuah rumah yang mungil dan indah terlihat perempuan muda yang tengab tertidur pulas, ya itu rumah laras , setiap malamnya laras sama sekali tak nyeyak tidur , karena dia hanya tinghal berdua dengan adik perempuannya di sudut kota,

ya adik laras bernama micca, micca sudah tewas 10 th lalu karena kekejiak dan keganasan predator yang bernama torra

ini adalah tahun terakhir torra menjalankan hukuman atas pembunuhan dan pencabulan terhadap micca , yaitu adik laras . semenjak kejadian itu, selama 10 tahun terakhir , hidup laras seolah tidak tenang, mengapa predator seperti torra tidak dikenakan hukuman mati atau eksekusi mati? sungguh tumpul kebawah hukum di negara ini, itu pula alasan laras untuk bergabung dengan "starlight"

laras pun terbangjndaru tidurnya yang tak nyenyak itu~

dia pun seolah menengok kepada jam dinding yang berdetak cukup terdengar kencang saat keadaan sedang sunyi,

waktu menunjukkan pukul 10 malam, laras pun kehausan dia pun seraya menghampiri lemari es yang letaknya tidak jauh dari kamarnya,

" ah, ternyata lemari es ku kosong~ mengapa aku gak kepikiran belanja makanan tadi ya sepulang dari markas? hufff" gumam laras

karena mini market di lingkungan laras buka 24 jam, laras pun berniat keluar sebentar untuk membeli beberapa camilan dan minuman agar dahaga dan lapar di perutnya tidak bertengkar terus didalam tubuh laras .

ketika lara sedang menyusuri jalan di daerah lingkungan laras, jam 10 malam memang sudah terasa sangat sepi dan sunyi sekali, laras pu melangkah dengan ringan tanpa ada sesuatu apapun yang membuat dirinya takut,

padahal malam itu terasa sangat sunyi dan dingin .

lalu dari kejauhan ada sosok serba hitam , berawak besar, seraya mengikuti jejak kaki laras, laras pun mulai merasa ada yang tengah mengikuti langkah kaki nya,

sesekali laras menghentikan langkahnya dan menoleh kearah kanan, kiri, depan, belakang, dan semua tampak sepi, sunyi dan tiada siapapun ,

laras merasa itu hanya halusinasi nya saja , laras pun meneruskan langkahnya seraya bernyanyi nyanyi kecil agar tidak terlalu terasa sangat sunyi .

langkah demi langkah laras yang santai itu benar benar makin terasa dekat yang mengikuti nya, laras pun semakin merasa ada orang lain selain dirinya di jalan ini,laras pu terdiam sambil menunggu saat yang tepat untuk menoleh.

ketika laras hendak menoleh, laras pun sangat terkejut karena ketika baru saja dia menoleh , seketika ada sosok serba hitam dan bertubuh agak besar menghampirinya, menindihnya dan mencoba mencekiknya

laras pun terjatuh seketika dan sosok serba hitam tersebut dengan cekatan mencoba menghabisi nyawa laras dengan mencekik keras leher laras,

sosok besar itu seolah ingin memutuskan pernapasan laras, sosok serba hitam itu sangat ingin segera menghabisi nyawa laras .

laras pun sekuat tenaga mencoba melawan sosok serba hitam itu , bodohnya saat itu laras benar benar tidak bisa melihat dengan jelas wajah si penyerang laras.

karena pecahayaan di lingkungan tersebut sangat minim, belum lagi semua serba hitam yang di kenakan penyerang laras sehingga semakin sulit saja laras untuk melihat dengan jelas wajah si penyerang,

lalu dari belakang si penyerang laras yang berkostum serba hitam, ada sosok lelakiuda yang tengah membawa kayu yang dia temukan di sekitar jalan tersebut , karena ini sangat darurat karena warga sipil sedang mengalami percobaan pembunuhan.

seketika leo mengayunkan kayu besar tersebut ke arah belakang si penyerang laras

" buk buk buk" bunyi kayu yang diayuhkan ke punggung belakang kepala si penyerang laras .

laras oun merasa kerasnya cekikan dari si penyerang mulai berkurang, semakin lama semakin berkurang dan dengan sangat bersyukur laras bisa bernafas kembali, walau awalnya mengalami batuk dan sesak nafas terlebih dahulu~

lalu si penyerang laras seolah memutar tubunnya kearah belakang, untuk berpindah menyerang leo,

leo pun berusaha menghindar dari pukulan demi pukulan yang dilayangkan oleh penyerang serba hitam itu,

leo berhasil memukul si penyerang serba hitam itu,

si penyerang pun mulai goyah, sepeti seakan sudah mengetahui akan kalah dari leo, si penyerang serba hitam itu pun seolah menyerah, dan seraya pergi begitu saja .

leo pun segera menemui laras untuk mengetahui apakah laras baik baik saja?

"apa kamu baik baik saja ? mengapa keluyuran dimalam sepi begini mba?" tanya leo

" ah sepertinya saya kenal dengan anda ?" tanya laras

ahh~ ternyata ini adalah laras, leo seakan merasa dirinya adalah superhero untuk laras, leo semakin percaya diri apakah memang dia berjodoh dengan laras ? karena mereka selalu dipertemukan disaat yang dibilang tidak tepat

"ohh kamu si perusak mobil orang lain ya? kali ini kau berhutang nyawa kepadaku nona!" ujar leo

" kenapa orang ini sombong sekali ? tadi pun aku hampir saja akan melawan si penyerang itu , huh! " gumam laras dalam hati

" sudahlah kita bicara sebentar di minimarket,karena disini terlaku gelap dan sepi" ajak leo

" baiklah"jawab laras

lalu, mereka pun tiba di minimarket

" minum ini,agar stamina mu kembali" ujar leo

"iya terima kasih, terima kasih sudha banyak membantu, benar kata anda , saya berhutang nyawa " ujar laras

" hey apa yang membawamu pergi di malam hari yang sunyi seperti ini? hah? apa kamu sengaja mau cari mati ya ?hah?!" marah leo cemas

" ah tidak bgitu pak, saya sangat haus dan lapar, namun di dapur saya tidak menemukan apapun, kenapa sih selalu saja marah? bicara yang biasa saja dong pak, apa karena saya berhutang nyawa , jadi saya di perlakukan semena mena ? huff" ujar laras

" bukan begitu , kan kamu sendiri yang repit jika terjadi apa apa " ujar leo

" ohya bagaimana mobil anda pak ? kapan mau saya bawa ke bengkel?" tanya laras

" ah sudah lupakan itu, itu adalah inventaris kantor , jadi itu akan kantor yang perbaiki. hayo kamu berhutang berapa kali sudah kepada ku?" jelas leo

" aduhh benarkah? jadi semakin tidak enak hati ~ tapi jangan berkata seolah marah lah bisa kan ?" jelas laras

"iya iya saya minta maaf , sekali lagi jangan keluyuran malam hari begini ya karena bisa sangat berbahaya untuk perempuan seperi kamu!" cemas leo