WebNovelUNDERPASS80.00%

BAB 16 KESALAHAN part 4

wajah yang berbinar, tampan, perkataan yang lembut, seolah dimanja dan dibuai oleh lelali tampan dnan rupawan dengan dan ditambah dengan aroma tubuh yang maskulin seolah menjadikan tonny semakin terasa sempurna dimata fanny,

setiap langkah fanny, kemana pun mata fanny menatap, hanya ada bayang baya g wajah tampan tonny di relung hatinya.

ya sangat tepat fanny telah terlena dan sungguh jatuh cinta kepada tonny , sang karyawan perpustakaan.

ketika fanny telah sampai di ruang kelas

" oh hey dari mana saja anak ini lama sekali di perpustakaan,sampe sampe kamu gak makan siang ya ?" ujar riska

" hehe ohya maaf ya kawan, habis materi banyak juga yang dicari diperpus tadi ." jawab fanny

" ohya ? bukan lagi pendekatan kan ? sama penjaga perpus yang ganteng? " ujar riska ketus

" loh kok kamu gitu sih? kamu sendiri kenapa ninggalin aku dari perpus ? hah? aku kan jadi canggung , udah diusahakan juga diajak berkenalan dengan kak tonny eh kamu malah kabur ninggalin aku?" kesal fanny

" ohya ya maaf ya fan, abis aku gemetar banget, gerogi jadi malu deh yaudah jadi aku kabur saja. ohh dia namanya tonny ya ?" tanya riska

belum selesai fanny dan riska berbicara, guru geografi sudah datang kembali dan mereka harus melanjutkan kegiatan belajar mengajar.

" eh bu guru udah dateng , nanti lagi introgasi nya yak, kuy masuk dan belajar kembali" ujar fanny

" hmm iyadeh" jawab riska

kegiatan belajar mengajar dikelas fanny dan riska pun berjalan lancar saat itu seperti biasanya .

.

.

.

lalu kembali kepada keadaan saat ini, dimana riska tengah duduk terdiam di suasana yang bgitu sangat sepi dan sunyi ,

riska seolah mencari diman keberadaan para pembunuh, dia pu terus menerus berjalan menuju sungai yang berada di sekitaran underpass usang itu .

apakah pembunuh berantai itu sudah tidak lagi mencari mangsa didaerah sini ? apa markas mereka sudah pindah dari tempat ini karena tempat ini sudah begitu ramai didengat oleh masyarakat dan para pihak berwajib,pertanyaan yang juga berkecamuk didalam jiwa riska .

lalu ada sosok serba hitam tiba tiba muncul dari bagian lain di lingkungan underpass usang itu, riska pun terkejut seraya pasrah akan apapun yang terjadi kepada dia dan calon anak nya . benar saja sosok serba hitam itu menuju dan menghampiri riska seolah berjalan dengan pasti akan menghabisi riska .

riska pun terkadang menutup rapat matanya seolah membunuh rasa takut yang ada di benaknya ~

.

.

.

namun , kita akan kembali mundur ke kejadian naas ya ng menimpa riska tersebut,

" fan , tunggu ya " ujar riska

" iya ayo jalan bareng sampe depan gerbang" ujar fanny

mereka pun selesai dengan kegiatan belajar mengajar mereka yang biasa dilakukan setiap hari .

"fan, jadi dia namanya tonny? dia guru atau apa disini ? aku kurang dengar percakapan kalian tadi siang" tanya riska

" haduuuhhh baru aja selesai jam pelajaran udh ditanya lagi aja saya " keluh fanny

" ya kamu kok gitu sih fan ? kamu kan bilangnya mau bantu agar aku bisa mengenal pembuda itu, eh udh punya informasi kamunya malah males gini huhu" keluh riska

" iyaiyaaa maksudnya aku lelah ka, besok ya aku cerita nya, aku janji deh kasih kamu info se detail mungkin " ujar fanny

"hmmm besok ya ? okelah kalo kamu lelah aku gak bisa maksa . besok ku tunggu ya sahabat ku, makasih ya sebelumnya udh bantu cari info " ujar riska

" iya, ka udah ya papaku udah nunggu tuh, sampai ketemu besok ya ? byee~" ujar fanny

" iya byee~" ujar riska

rizka pun kembali ke rumah dengan berjalan kaki seperti biasa nya, lalu ada kejadian mengejutkan terjadi .

" kamu pulang naik apa ?" ujar tonny kepada riska

" ah kakak, a-anu" jawab riska kikuk

"hehe kamu teman fanny kan ? ayo kakak antar pulang, atau kamu sudah ada yang jemput ?" tanya tonny

" e-engga kak aku pulang sendiri " jawab riska

"oh baguslah ayo kakak antar, kamu pulang kemana ?" tanya tonny

" k-ke jalan melati 10 kak daerah jarkos" jawab riska

" hmmm, okelah satu arah dengan kakak untuk pulang kerumah, ayo , jangan sungkan, ayo naik " ujar tonny

" i-iya kak" jawab riska

riska pun menaiki motor besar yang cocok untuk balapan tersebut . motor yang dibilang tidak murah untuk motor racing selevel nya

lalu diperjalanan tonny mengajak riska untuk mengobrol santai di sebuah cafe

" kamu buru buru pulang gak ? " tanya tonny

riska yang begitu gemetar berboncengan dengan motor keren bersama pemuda yang dia idam idamkan seharian itu .

" i-iya kak e-engga buru buru kok" jawab riska

" kita ngopi sejenak yu di caffe itu, sekalian ngobrol dan berkenalan ." ajar tonny

riska pun mengangguk seolah menyetujui apa yang di minta oleh tonny

mereka pun berhenti di caffe incaran tonny tersebut .

mereka memesan sbuah coffe dan sedikit cemilan untuk menemani mereka mengobrol,

hati riska sangat gemetar secara riska belum pernah sama sekali merasakan bagaimana bisa dengan tepat langsung berjalan dengan orang yang dia sukai dari pandangan pertama .

makanan dan coffe pun datang, mereka seolah membicarakan dan mengobrol santai namun yang tidak santai adalah wajah riska

" kamu mau buang air ?" tanya tonny

" ah engga kok ka ? kenapa kakak tanya gitu ?" ujar riska

" abis muka mu pucat sih hahaha lucu banget sih polos banget, kamu belum pernah ya pergi sama cowok kaya gini?" tanya tonny

" i-iya gak pernah kak, biasa saya langsung pulang" ujar riska

" haha mulai sekarang biasakan santai di caffe seperti ini ya, selama saya di amerika semua pelajar seumuran kamu sudah pergi kemana saja loh, makanya mereka lebih tenang dan santai dalam menghadapi apapun karena memang mereka selalu refreshing dan santai dicaffe bercanda tawa riang dengan teman sebaya mereka, nah apalagi kamu nih,sedikit lagi mau ujian, harus fresh dulu, agar smua materi yang kamu pelajari selama ini bisa masuk ke otak dengan nyaman ." jelas tonny

" ah iya ada benarnya juga ya kak. selama inj aku hampir gak pernah main kecuali makan diresto kecil dekat rumah sama ayah dan ibu,walau keseringan sih sama ibu"ujar riska

" wah anak baik, kamu dekat juga ya dengan ibumu?" tanya tonny

"deket banget kak,kita bukan sekedar antara orang tua dan anak tapi ibuku adalah sahabatku, kekasihku,pokonya aku gak akan pernah bisa kemana mana tanpa ibu aku kak" ujar riska

"hmmm seperti itu ya, bagaimana setelah kenal dengan kakak , kamu jadi tidak bergantung seperti itu dengan ibumu? jadi kamu sekarang bisa beralih ketergantungan sama kakak, gimana? kamu gak kasihan sama ibu kamu? sudah capek mengurus kamu sedari kecil, lalu ketika besar masih saja bergantung padanya, kamu sudah mau dewasa riska ,kamu harus bisa jadi dewasa sedari dini. kamu gak kasihan sama ibu kamu ?" ujar tonny

"ah begitu kah ? apa ibuku benar benar hanya pura pura mau selalu ada untuk aku padahal dibalik itu ibu sangat lelah meladeni segala kemauan ku? aku benar benar tega dengan ibu, mulai sekarang aku akan mandiri aku tidak boleh ketergantungan sama ibu~" ujar riska dalam hati yang berkecamuk~~~