"ah begitu kah ? apa ibuku benar benar hanya pura pura mau selalu ada untuk aku padahal dibalik itu ibu sangat lelah meladeni segala kemauan ku? aku benar benar tega dengan ibu, mulai sekarang aku akan mandiri aku tidak boleh ketergantungan sama ibu~" ujar riska dalam hati yang berkecamuk~~~
"hey, cantik! kenapa melamun ?" tanya tonny
"ah apa lagi ini? mengapa dia mengatakan aku cantik? apa dia ada rasa denganku?" dalam hati riska berkata
" waduh kok jadi kaya orang linglung sih kamu? ada apa ?" tanya tonny
hati riska begitu berkecamuk seraya terbelah dua yang membelenggu hati nya yang sudah lama tidak pernah tersentuh godaan kata kata dari lawan jenis .
"ah, tidak apa , sepertinya aku agak sedikit lelah, bagaimana ngobrolnya kita lanjut besok? saya ingin segera pulang!" ujar riska
" haha dasar anak kecil yaa, biasakan kasih self reward dong buat diri sendiri , biasakan refreshing kan sedikit lagi mau ujian , ini ayo kita mengobrol dulu sambil menikmati suasana caffe yang estetik ini!" ujar tonny dengan beribu rayuan nya
riska seolah tidak termakan dan terayu oleh rayuan tonny dan terkesan ingin sekali segera pulang karena tiba tiba saja mood nya menjadi tidak bagus .
"maaf kak tapi saya sungguh lelah sekali karena mata pelajaran hari ini banyak yang berat, maaf ya kak? bisa antarkan saja saya pulang?" ajak riska
" ohh oke oke baiklah, padahal saya sudah senang sekali, bisa mengajak murid tercantik di sekolah ke caffe kesukaan saya . yasudah, lain kali bisa ya jangan seperti ini ?" ujar tonny
hati riska seakan akan ingin meledak dan meleleh, riska yang tidak pernah sekalipun mendengar kata kata seeperti itu dari lawan jenis, karena memang riska jarang mau berbicara apalagi mengobrol begitu intens dengan seorang lelaki .
"iya kak, maaf ya mengecewakan, tapi serius saya benar benar lelah dan ingin pulang" ujar riska
riska dan tonny pun mengakhiri acara mengobrol santai mereka , dan seraya meninggalkan caffe ,
tonny pun mengantar riskaa hingga depan rumah, dan tanpa basa basi lagi tonny langsung berpamit pulang kepada riska .
riska pun masuk kedalam rumah dengan mood yang kurang bagus, riska pulang telat, tetiba ibunya membuka pintu karena mendengarkan ada suara motor dari dalam sisi rumah .
" kamu baru pulang nak?" tanya ibu riska
" iya bu, tadi ada karyawan baru diskolah namanya kak tonny ajak aku ke caffe. maaf aku pulang terlambat." ujar riska lemas
ibu riska merasa riska tidak ceria seperti biasanya ,
" kenapa ko lesu nak? apa kamu sakit ?" tanya ibu riska sambil berjalan beriringan melangkah bersama kedalam rumah dengan riska
" ohh engga bu, bagaimana aku mau bersih bersih badan dulu. karena tadi hampir seluruh mata pelajaran hari ini cukup berat bu. " ujar riska
"baiklah nak, nanti setelah itu segera makan ya ibu baru masak , mumpung masi hangat jadu makanlah segera ya nak" ujar ibu riska
"iya baik" ujar riska
ibu merasa riska agak layu hari ini, biasanya pergi atau pulang sekolah, riska selalu bersemangat dan selalu menggodanya , namun tidak untuk hari ini.
riska pun selesai mengganti pakaian dan sudah membersihkan tubuh nya .
riska pun melangkah menuju dapur untuk makan bersama ibu dan ayah .
" ayah dengar hari ini pelajaran yang kamu terima cukup berat ya ? seberat apa ? hingga kamu tampak lain hari ini?" tanya ayah riska
" ah, engga yah, biasa saja, cuma mood hari ini agak buruk, tidak ada masalah apapun kok, aku baik saja" jawab riska
" apapun yang sedang kamu rasakan, jangan rahasiakan kepada kami ya nak, ceritakanlah, kami akan selalu disampingmu" ujar ibu
tiba tiba saja riska ingat ucapan tonny, apa benar selama ini ibu nya hanya bersandiwara menyayangi dirinya ? apakah sebenarnya ibu lelah denganku?
tiba tiba saja riska bertanya kepada ibunya dengan pertanyaan yang tidak masuk diakal .
" bu, apa ibu pernah lelah dengan ku? " tanya riska
sontak ayah dan ibu riska terkejut , mengapa anak satu satu nya itu tega bertanya seperti itu kepadanya
" kamu bertanya apa nak? mana ada orang tua yang lelah membesar kan anaknya? kamu adalah anugrah tuhan yang paling indah di sepanjang usai kami berdua , pernikahan 10tahun kami baru bisa punya kamu nak, mana mungkin , sedikit pun tidak pernah tersirat lelah dari dalam hati ibu, tidak ada nak. mengapa tiba tiba kamu begitu ?" ujar ibu
" kok kamu nanya gitu nak?" tanya ayah
" iya aku nanya aja kok, kalo lelah aku boleh kok diusir dari sini ." ujar riska
hati ibu riska mendadak hancur karena sang anak terkasih berbicara seperti itu terhadapnya,
"riska, cukup! kamu ini kenapa ? kenapa sih ? kamu bisa menyakiti hati ibu kamu nak" ujar ayah
mata ibu hampur berkaca kaca, tetiba saja acara makan malam yang biasanya hangat berubah menjadi dingin karena mendadak hati riska mendingin kepada orang tua nya .
" oke maaf ya bu, maaf aku sedang tidak enak makan . mohon maaf sekali lagi , aku izin Kembali ke kamar " pamit riska
" nakk ???? " ibu coba memanggil riska yang tiba tiba saja mengakhiri makan malamnya. namun riska tak menggubrisnya
mengapa riska menjadi seperti itu? pertanyaan yang sungguh berkecamuk dari relung hati orang tua riska .
.
.
.
" perasaan ku tidak enak , ada apa dengan aku ya?" tanya hati riska
seolah kata kata kak tonny di cafe memang benar benar mempengaruhi fikirannya .
riska pun memutuskan untuk tidur saja, dia tidak belajar bahkan tidak mengulang pelajaran yang tadi dua dapatkan disekolah karena fikirannya itu sedang hanya fokus dengan bayang bayang tonny
.
.
.
pagi cerah pun menyapa , riska seperti biasanya berjalan kaki menuju sekolah
tiba tiba ~
" selamat pagi matahari " ujar tonny dengan motornya
" oh kak tonny , kenapa kak tonny lewat sini?" tanya riska
" memang saya lewat sini, berharap bertemu dengan mu, siapa tau bisa kesekolah bareng, eh ternyata mungkin kita berjodoh, jadi kita dipertemukan" goda tonny
" ah kakak mana bisa seperti itu, ini hanya kebetulan. " ujar riska
" tidak ada yang kebetulan, semua sudah diatur, sudah sudahi ocehanmu mari pergi kesekolah bersamaku" ajak tonny
" hmmn gausah kak aku udah biasa jalan kaki , " jawab riska
" ayolah kenapa ya ajakan kakak selalu ditolak sama kamu? apa kakak buka. type kamu ya ? kamu seperti berlian ya? sulit didapat namun indah dan mewah jika sudah dimiliki" goda tonny
" kak jangan begitu aku bukan apa apa,aku biasa saja tidak seperti yang kak tonny fikrirkan" riska tersenyum simpul
" sudah , makanya ayo naik ! jangan ditolak lagi ya ? nanti kita telat loh?" ujar tonny
riska tak mampu menolak tonny ,padahal dari awal dia sangat ingin naik keatas molot pangeran berkuda itu,hanya saja gengsi dan malu yang begitu besar yang membuatnya banyak alibu untuk menolak padahal dia sangat mau berboncengan dengan tonny .
" sudah ?" tanya tonny
"sudah kak!" jawab riska
" mana? belum terasa " ujar tonny
" apanya yang terasa kak? aku sudah naik loh keatas motor kakak!" jawab riska
lalu kedua tangan Riska tiba tiba saja di tarik ke arah lingkar pinggang tonny, seolah tonny menyuruh riska untuk memeluknya , berpengangan erat di punggung nya,
" kak?" ujar riska syok
jantung riska berdegup sangat kencang, buah dada yang padat berisi miliknya menempel di punggung seorang lelaki tampan bak pangeran berkuda yang memang dia idamkan , seolah mimpi namun riska seolah risih karena ini kali pertama nya seperti itu kepada lawan jenis ,
" gausah kaku dong" ujar tonny
" iya kak, " jawab riska
riska pun pasrah seolah menopang seluruh beban tubuhnya ke bagian belakang tubuh tonny, tonny merasakan sensasi payudara kencang berisi milik riska merayap rayap dipunggung nya membuat birahi kelaki lakiannya itu memuncak .
namun ketika mereka sampi di lampu merah disebuah perempatan jalan, tiba saja dari jauh fannya melihat riskaa dan kak tonny berboncengan mesra bak sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta
posisi fanny ada didalam mobil ayahnya , karena memang setiap pagi , fanny selalu berangkat sekolah bersama ayahnya karena letak kantor ayah fanny satu arah dari sekolah fanny
"ah itu , kenapa riska dan kak tonny berboncengan dengan sangat mesra? mereka apa sudah saling kenalan duluan ? kenapa mereka seperti itu dibelakang aku? kenapa kak tonny tidak sesuai sih perkataannya kepada ku? " semua kata kata itu berkecamuk di hati fanny dan wajah fanny berubah menjad sangat marah karena terbakar cemburu~