Setelah pulang sekolah Kayrapun langsung menuju meja belajar yang ada di kamarnya. Ia akan menuliskan sesuatu.
"Sejak pertama kali aku mengenalmu, aku tidak pernah merasakan rasa ini. Rasa yang mungkin susah di mengerti. Apa benar aku telah mencintai?
Tetapi, kamu hadir dengan membawa kebahagiaan yang terselip luka di dalamnya. Setelah aku mulai menumbuhkan rasa itu, kenapa kamu menghancurkannya?" Tulis Kayra dalam buku diary nya.
"Aku tidak boleh cengeng hanya karena cinta. Aku kuat. Apapun keadannya aku harus selalu menjadi aku yang ceria. Oranglain tidak perlu tau bagaimana keadaan jiwa dan juga hatiku, semangatt" Ucap Kayra menyemangati dirinya sendiri.
Huhh...
"Waktunya bersih bersih" Ucap Kayra sambil bangkit dari tempat duduknya.
Beberapa jam kemudian...
"Akhirnya selesai juga, seger deh kalo udah mandi kek gini" Ucap Kayra sambil melihat pantulan dirinya di cermin, tak lupa juga dia merias wajahnya dengan balutan bedak dan juga lipstik.
Saat tengah memakai lipstik
Tokk.. tokk....tok...
"Nonn" Ucap bibi dari balik pintu.
"Iya bi masuk" Ucapku.
"Ada apa bi?"
"Itu non ada cowok di depan rumah. Katanya pacar non Kayra" Ucap bibi.
"Hahhh?! Pacar?!!" Ucap Kayra kaget.
"Iya non, coba non temui aja" Ucap bibi.
"I iya bi entar saya samperin, nanggung pake lipstik dulu" Ucapku.
"Yaudah non bibi permisi" Ucap bibi dan ia pun langsung meninggalkan Kayra.
Setelah memoleskan lipstik, Kayra pun langsung menemui cowok itu.
"Ya ampun bidadarinya gue cantik banget" Ucap cowok itu dan ternyata Fazri.
"Bibiii kenapa di suruh masuk si ini orang" Ucap Kayra teriak teriak karena ia menemui Fazri yang sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Ya ampun emangnya gak boleh kalo pacar main ke rumah?" Tanya Fazri.
"Pacar lo kan si Tami, cewek kelas sebelah gue" Ucap Kayra malas.
"Dia itu mantan gue"
"Mantan apaan? Orang dia bilang ke gue kalo lo itu pacarnya, makannya gue juga di ancem gak boleh deket deket sama lo. Padahl kan lo yang ngedeketin gue, bukan gue yang ngedeketin lo" Ucap Kayra.
"Ya ampun serius dia bilang begitu?" Tanya Fazri tak percaya.
"Iya"
"Keterlaluan, gue harus temui dia" Ucap Fazri dan ia pun segera bangkit dari duduknya dan berencana akan menemui Tami.
Kayra pun menahan tangan Fazri.
"Gak usah. Nanti gue juga yang kena imbasnya" Ucapku sambil memegang tangan Fazri.
"Tapi dia udah keterlaluan ra, berani ngancem ngancem lagi" Ucap Fazri.
"Yaudahlah gapapa yang penting lo jangan deketin gue lagi" Ucapku.
"Gak bisa lah ra"
"Kenapa?"
"Gue cinta sama lo"
"Gue juga" Ucap Kayra dalam hatinya.
"Kenapa diem?" Tanya Fazri.
"Enggak"
"Yaudah kalo lo gak percaya gue bakalan buktiin, gue bener bener cinta sama lo"
"Oke gue tunggu pembuktian itu"
"Yaudah yu jalan, masa udah cantik gini gak kemana mana si" Ajak Fazri sambil cengengesan.
"Gak mau"
"Pokonya ini pemaksaan titik"
"Ya gue gak mau"
"Yaudah gue bakalan loncat dari lantai atas"
"Serius?"
"Serius" Ucap Fazri lalu melangkahka kakinya menuju lantai atas.
"Ishh apaan si gak lucu, yaudah ayo. Bentar gue ambil tas dulu" Ucapku sambil melangkah pergi untuk mengambil tas.
"Oke sayang" Ucap Fazri sambil cecengiran.
Beberapa menit kemudian.
"Ayo" Ucap Kayra malas.
"Ayo lets goo" Ucap Fazri semangat.
"Silahkan tuan putri" Ucap Fazri sambil membuka kan pintu mobilnya.
Setelah di dalam mobil
"Kita mau kemana si" Tanya Kayra.
"Ke bioskop, ada film romantis terbaruuu" Ucap Fazri bersemangat.
"Segitu sukanya film romantis?" Tanya Kayra.
"Suka dongg. Apalagi kalo aku dan kamu yang memerankan film nya, pasti lebih romantis" Ucap Fazri sambil tertawa.
"Ishh apaan si"