Siswa laki-laki yang duduk di baris terakhir seketika tertegun mendapati tatapan tajam Li Shunan. Dia hanya bisa menelan ludah dan buru-buru menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak ada."
"Terima kasih." Li Shunan mengalihkan pandangannya dan mengucapkan terima kasih dengan nada malas. Dia melepas tas sekolahnya dan langsung duduk di kursi.
Siswa laki-laki yang duduk di baris terakhir itu semakin bergidik ketakutan. Seorang ketua geng berandal mengucapkan terima kasih padanya. Mungkinkah dirinya mengalami halusinasi pendengaran?
Ketua geng berandal ini ternyata cukup sopan!
Siswa pindahan baru itu sudah datang ke sekolah pada hari Kamis, tetapi baru dilaporkan secara resmi pada hari ini.
Bagaimanapun, dia adalah bos besar yang legendaris. Berita tentangnya menyebar luas dengan sangat cepat seperti kobaran api.
Sungguh tak disangka, dia ternyata masuk ke kelas mereka.
Li Shunan hanya bersandar di sandaran kursinya. Posisi duduknya tampak malas dan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak memedulikan omongan siswa-siswa lain.
Pemuda itu terlihat lelah. Dia sedikit memiringkan kepalanya dan memandang lurus punggung gadis di depannya.
Bahu tipis dan ramping, rambut panjang diikat ekor kuda, mengenakan kemeja seragam sekolah putih, dan terlihat bagian belakang lehernya yang putih.
Dia bernama Jiang Lingzhi.
Pertama, Li Shunan mengenal gadis muda berparas cantik itu sebagai seorang penipu.
Sekarang dia adalah teman sekelas barunya.
Li Shunan mengangkat alisnya dan bersandar di kursi. Dia memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana, lalu sedikit menoleh dan bertanya pada siswa yang duduk di belakangnya dengan nada lesu. "Mata pelajaran apa sekarang?"
Siswa laki-laki yang duduk di baris terakhir merasa ketakutan setengah mati. Dia memindahkan meja lebih ke belakang lagi dengan gemetar dan menjawab dengan suara lirih, "Kelas belajar mandiri. Wali kelas baru saja keluar dan masih belum kembali sampai sekarang."
"Oh." Li Shunan menjawab dengan santai. Dia menarik kembali pandangannya menghadap ke depan sambil mengetuk-ngetuk meja dengan ujung jarinya.
Tidak ada guru di kelas, jadi semua siswa dapat saling mengobrol sesuka hati dengan suara pelan.
Menyadari bahwa laki-laki itu benar-benar duduk di kursi belakangnya, Jiang Lingzhi saat ini teringat apa yang dikatakan Wen Yujing sebelumnya.
Ada siswa pindahan baru ke sekolahan mereka.
Jadi, siswa pindahan berparas sangat tampan melebihi siapapun hingga membuat orang lain melihatnya akan langsung jatuh cinta, yang sebelumnya dibicarakan Wen Yujing, adalah laki-laki itu?
Ini masih jam pelajaran, tapi semua siswa saling berbisik. Tatapan mereka selalu berpindah ke arah Li Shunan dari waktu ke waktu.
Bos sosialita ini benar-benar menimbulkan sensasi yang begitu besar. Kini Jiang Lingzhi masih kebingungan.
Kenapa rasanya semua temannya mengenal siswa itu?
Hao Weiwu baru kembali lima menit kemudian. Setelah memasuki ruang kelas, dia berjalan ke depan kelas dan berkata, "Semuanya, diam."
Kelas akhirnya kembali tenang.
Kemudian dia melihat ke sekeliling kelas dan mendapati sosok baru di barisan kedua dari belakang dari deret keempat, lalu dia berdeham. "Siswa baru sudah datang ke kelas, ya?
He Dixian merapikan bukunya dan hendak kembali ke tempat duduknya. "Ya, sudah datang."
Hao Weiwu mengangguk dan berkata, "Berhubung kamu sudah menemukan tempat dudukmu, tanpa membuang waktu lagi, aku persilahkan kamu untuk memperkenalkan diri dulu. Jadi, kita dapat saling kenal setelah kelas usai."
Kemudian, Hao Weiwu membuka buku teksnya. "Baik, mari kita lanjutkan pelajaran."
Setelah tertunda satu setengah jam pelajaran, sesi perkenalan akhirnya berakhir.
Semua siswa jelas sangat ingin tahu tentang si siswa baru.
Bahkan saat jam pelajaran, mereka juga sesekali mengarahkan pandangan ke arahnya.
Mungkin karena laporan perpindahannya baru diterima di hari pertama.
Li Shunan bersandar di sandaran kursi sambil merentangkan kakinya yang panjang sesuka hati. Ekspresinya terlihat sangat malas, seolah-olah dia bisa tidur di detik berikutnya.
Tapi, dia tidak tidur!
Dia tetap bertahan sekuat tenaga!
Bahkan meski tidak ada buku di atas meja, siswa di sebelahnya dapat melihat posturnya yang sangat bosan hingga tampak ingin tidur.
Ketika bel pergantian kelas berbunyi, Hao Weiwu melepas kacamatanya dan memasukkannya ke dalam saku dada, lalu berujar, "Pelajaran selesai."
Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke baris bagian belakang kelas. "Siswa baru, ikut aku ke kantor."