Menyelesaikan Kuliah

Bertahun - tahun setelah lulus SMA, gua cuman fokus untuk menyelesaikan kuliah. Dari mulai masuk kelas dimalam hari sampai siang hari nya gua gunakan untuk bekerja. Gua mengambil kelas khusus di Universitas swasta dikota tempat gua tinggal. Masa - masa kuliah gua sama sekali gak ada gua gunakan untuk pacaran sama siapapun. Gua cuman memfokuskan diri untuk bekerja dan kuliah, ingin rasanya merasakan jatuh cinta lagi tapi gua mikir buat apa lagi menjalani hubungan tanpa arah tujuan yang jelas.

Dibangku kuliah gua sama sekali gak kenal sama siapa - siapa, kenal sih kenal tapi gak seakrab sama teman - teman waktu SMA. Dari mulai semester 3 gua udah bekerja untuk membantu membiayai kuliah gua sendiri. Aslinya gua juga kepengen sih seperti temen - temen gua yang lain yang menggunakan waktunya untuk kuliah doang. ya tapi mau gimana lagi, keadaan yang membuat gua untuk kuliah sambil bekerja, dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain. Tapi gak papa, berarti pengalaman gua jauh dari temen - temen gua yang lain.

Dari mulai berusaha mencari biaya tambahan dari beasiswa, gua terus berusaha untuk menyelesaikan study gua gimanapun caranya. Gua gak mau menjadi beban dikeluarga karna gua memutuskan untuk kuliah, Gua juga suka heran sama teman yang mendapatkan Beasiswa tapi cuman habis untuk membeli Smarthphone. Lalu skripsinya juga gak selesai - selesai, apakah smarthphone nya bisa membantu dia untuk menyelesaikan kuliah? Gua rasa sih juga gak...

Selain mencari biaya tambahan dari Beasiswa, gua juga sempat bekerja di proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda, seminggu sekali gua pulang kalo ada kelas masuk kuliah, disana juga sebagai bahan judul Skripsi gua, gua pada saat itu cuman inget apa yang dikatakan sama orang tua gua yaitu "gak perduli gimanapun keadaannya, kamu harus selesai kuliah".

Orang tua gua berperan besar dalam kehidupan gua, mereka adalah malaikat yang dikirim tuhan untuk gua di Dunia. Mereka selalu memberi semangat ketika gua lagi gak bersemangat, mereka juga menjadi Motivator atau orang yang bisa dikatakan contoh bagi kebanyakan orang. Mereka adalah panutan untuk gua, bagaimana semangatnya gak pernah pudar untuk terus memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Ketika itu gua sedang menghadapi sidang akhir skripsi, yang didepan gua ada 4 orang Dosen yang menguji gua. Gak sedikitpun rasa takut atau bahkan grogi pada waktu itu, yang ada dibayangan gua cuman orang tua gua. Mereka adalah satu - satunya alasan gua untuk maju terus pantang mundur. Setelah semua pertanyaan 4 dosen itu gua jawab dengan penuh kepercayaan diri, gua dinyatakan "tidak lulus" hati gua rasanya tidak bisa menerima itu. Dan itu ternyata cuman candaan mereka, Gua dinyatakan lulus dengan nilai B, dosen pembimbing gua menanyakan nama orang tua gua "siapa nama orang tuamu?" tanya dosen itu, dan gua menjawab dengan rasa bangga "Hariyanto pak". Salam ya untuk bapak dari pak iskandar sahut dosen itu. Baik pak, akan saya sampaikan ucapan salam bapak untuk orang tua saya dirumah, mereka mungkin sangat merasa senang apabila mendengar anaknya sudah menyelesaikan tugas akhir ini :)